15. Tell Me

240 46 12
                                    


Sinb terus menerus menggedor-gedor pintu kamar milik Yerin, berharap agar Yerin membukakan pintu untuknya.

Sinb bahkan tak tahu apa ia salah atau benar melakukan semua ini ?

Ia sudah meminta ijin pada Yerin, ia sudah mengabari Yerin tapi Yerin tak mengangkat panggilan darinya.

Lalu saat ia masuk kekamar mengapa Pintu kamar langsung tertutup dengan sangat kencang ? Bahkan juga terdengar lemparan kunci dari dalam, menandakan bahwa pintu kamar tersebut sudah terkunci.

Sinb terus menerus memanggil nama Yerin dan menggedor-gedor pintu tersebut, hingga aktivitasnya terkejut saat satu suara memanggilnya dan membuatnya terdiam kaku.

"Yerin Eonnie ? Bu-bukankah kau ada didalam ?" tanya Sinb takut.

"Aku sudah bilang padamu Hwang. Apa kau tak paham ?"

"Aku paham Eonnie, tapi kau tak menjawab panggilanku. Aku sudah terlalu lama menunggu didepan, maka dari itu aku memutuskan untuk  langsung masuk. Maaf Eonnie kalau Sinb lancang." ujar Sinb dengan rasa bersalah.

Yerin menghembuskan nafasnya kasar, ia melempar Mantel miliknya sembarang. Meneliti setiap makanan dan semua yang ada di Meja depan Televisi.

Benar kata Sinb, bahwa Sinb sudah berkata padanya tadi untuk datang ke Apartemen miliknya, hanya saja dirinya harus pulang terakhir karena Job yang ia terima.

Yerin kini membebaskan Sinb untuk singgah sementara didalam Apartemen miliknya.

"Huft, sudah kuduga. Dia tak memakannya." ujar Yerin lirih, namun dapat didengar pasti oleh Sinb.

"D-dia siapa Eonnie ?" tanya Sinb penasaran.

"Adikku." jawab Yerin tegas dan datar. Membuat Sinb mengerutkan alisnya bingung, Yerin adalah anak Bungsu dan tak memiliki seorang adik.

"J-jadi yang tadi membanting pintu kamar itu- ?"

"A-apa ? Mengapa ia membanting pintu kamar ?" tanya Yerin yang kini mulai menggeledah isi tasnya untuk mengambil Kunci cadangan kamarnya. Yerin pastikan bahwa Ara sangat khawatir sekarang, apalagi ia belum mengecek kondisi Ara.

"Dia adik angkatku, jangan terkejut. Jangan menyebar rahasia ini. Dan dia tak ingin bertemu dengan siapapun. Lebih baik kau diam disini sebentar Hwang, aku akan mengurusnya." ujar Yerin sambil menatap mata Sinb dengan intes.

Sedangkan gadis Hwang itu hanya merespon dengan anggukan sebagai balasannya, ia sedang bingung akan keadaan yang tak terduga dan tak terkondisikan seperti saat ini.

Sinb memilih untuk duduk di Sofa untuk menunggu Yerin, baiklah jika itu semua adalah keinginan Yerin ia akan mendukungnya. Sinb akan menutup mulutnya untuk Yerin, ia akan menyembunyikan Adik Angkat Yerin dari siapapun.

Tapi mengapa tiba-tiba ?

Jadi inikah alasan dibalik semua barang anak-anak yang ada di Apartemen milik Yerin ?

Sebegitu rahasianya kah adik angkat Yerin Eonnienya itu ?

.

.

.

.

Setelah masuk kekamar, Yerin langsung bergegas menggendong Ara yang terlihat terbaring lemah dilantai kamar yang menurutnya dingin itu.

"Yaa, ada apa denganmu ?" tanya Yerin khawatir setelah membaringkan Ara dikasur.

Dengan kesadaran yang mulai pulih, Ara menyesuaikan pandangannya, "Eon-nie ?"

SECRET DIARY [Sinrin & Gfriend FF By.wyohana406]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang