01. This Is Cegil

12.5K 748 168
                                    

🎧🎧🎧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎧🎧🎧

Tapp.. Tapp.. Tapp..

Suara langkah kedua gadis itu terdengar mengendap-endap di halaman belakang sekolah.

Ketika sudah sampai di depan tembok putih yang berukuran cukup tinggi tersebut, Afika pun menghela napasnya panjang terlebih dahulu sebelum menatap ke arah Annisa yang terlihat was-was karena takut ketahuan akan rencana bolos mereka.

"Lo naik duluan gih," titah Afika.

Annisa sontak melempar pandangan pada gadis itu dengan mata yang membulat. "Ih, Fik.. Gue takut," ujarnya.

Afika sontak memutar bola matanya malas sambil berkata, "emang lo mau dihukum lagi sama Pak Zahir gara-gara gak ngerjain tugas kayak minggu kemaren? Gue sih ogah, panas-panas kita berdiri ditengah lapangan, belum lagi di liatin sama semua murid dari kelas atas. Udah lah, cepet lo naik duluan!"

"Tapi gue takut!"

"Ya ampun.. Cepetan!! Keburu nanti malah keciduk sama anak MPK, hurry up!" desaknya.

Annisa benar-benar ragu, ia menatap Afika dengan pelipis yang berkeringat dingin sehingga membuat temannya itu geram.

"Ngeliatin apalagi? Cepetan naik duluan, monyet.. Keburu Delfin muncul!!"

"Gue gak berani bolos-bolos kayak gini, Fik!"

"Allahu Robbi.. Oke, fine! Terserah lo! Biar gue sendiri yang nyusul Azmi sama Alby!" sungut Afika kesal.

Annisa hanya bisa memanyun menatapnya, ia perhatikan sang teman mulai menyingkap seragam putih dengan panjang selutut itu serta rok abu-abu untuk memanjat tembok biru tersebut.

"Meidina Zahira Afika! Turun! Mau ngapain lo manjat-manjat tembok kayak cicak gitu!?" teriak Delfin yang tiba-tiba muncul dibelakang Annisa.

Damn!

Kedua gadis itu lantas terdiam, Afika yang menghentikan aksinya kini mulai kembali turun dan berbalik menatap pria itu bengis.

"Ada yang perlu di jelasin, hm? Ikut gue ke ruang BK sekarang."

"Ogah!!" bantah Afika spontan.

Delfin lantas menyorotnya tajam lalu bertanya, "dih, kenapa!?"

"Gue males, pengen pulang!" sahut gadis itu sambil menghela napasnya panjang.

"Gak usah banyak tingkah deh, lo nggak capek apa di hukum mulu? Gue cepuin sama Afkar mampus lo!"

Namun Afika tak menggubris ucapannya, gadis itu malah berbalik dan kembali melancarkan aksinya terang-terangan dihadapan Delfin yang menjabat sebagai Ketua MPK di MAN itu.

Annisa hanya bisa pasrah, ia menggeleng kecil sambil memijat pelipisnya pelan. Sementara Delfin terbelalak kaget dan kembali berteriak menyuruh gadis itu untuk segera turun.

AFIKA [ END✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang