31. Terbongkar

963 156 42
                                    

🎧🎧🎧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎧🎧🎧

Tepat pada siang hari, ketika istirahat tiba. Terlihat Annisa dan keempat teman lainnya duduk di bangku kantin sambil menyantap makanan dihadapan mereka.

Hingga tak lama kemudian, tiba-tiba saja Sean datang dan langsung saja duduk disamping Annisa tanpa permisi. Mereka jelas terkejut dan spontan menatap Sean dengan penuh tanda tanya.

"Gue mau nanya sama lo semua, apa yang selama ini Afika tutupi dari gue?"

Hening, bukannya menyahut, para remaja itu malah serempak menundukkan kepala seraya membuang pandangan dari Sean, kecuali Andre.

Brakk!!

"Jawab!!" pria itu membentak mereka sambil memukul meja yang ada dihadapan.

"Yang sopan bisa nggak, sih? Gak usah ngamuk-ngamuk gak jelas disini!!" tegur Andre.

"Diam!!"

Sean lalu mengarahkan iris tajamnya pada Annisa kemudian bertanya, "Afika pasti selalu cerita kalau ada apa-apa sama lo, kan?"

Annisa menggeleng kecil.

"Lo bohong, cepat jelasin apa yang dia tutupin dari gue."

"G-gue gak bisa..." Lirih Annisa tergagap-gagap menahan tangis.

Sean yang jenuh, kemudian mengusap wajahnya kasar. "Lo harus ngasih tau gue, sebelum gue hancurin seisi kantin ini," ancamnya tiba-tiba.

"Jangan kayak bocah, dewasa dikit napa!"

Brukk!!

Sean langsung bangkit hingga kursi yang ia duduki terjatuh dan membuat tercengang para murid lain. Kemudian ia meraih krah seragam Andre yang duduk di seberangnya, lalu mencengkeram kuat.

"Cepetan kasih tau gue!" ucap Sean dengan penuh penekanan.

Andre memejamkan matanya beberapa saat dan mendengus pelan sebelum membalas tatapan tajam Kakaknya itu. "Afika ditantangin balapan sama cewek lo yang satunya," ia berucap, hingga membuat teman-temannya tercengang.

Kening Sean lantas mengkerut mendengar hal tersebut, "maksud lo? Kayla?"

"Ya terus siapa? Masih ada lagi?"

"Mereka berdua ada masalah apa? Kok tiba-tiba banget? Hal lain apalagi yang gue nggak tau?" Sean mulai melepaskan cengkeraman itu dengan perlahan.

Andre pun merapikan kembali pakaiannya dan kembali berkata, "kalau semisal Kayla menang, Afika harus ngejauhin lo. Tapi kalau Afika yang menang, Kayla yang harus ngejauhin lo."

Andre mengarahkan atensinya kembali pada Sean, "lo nggak tau siapa Kayla sebenarnya, lo harus selalu jagain Afika, gimana pun kondisinya."

Sean mengepalkan tangannya dengan sangat kuat karena kesal. Ia terdiam beberapa saat karena sedikit tak percaya, hingga selang beberapa detik kemudian, ia pun bergegas pergi meninggalkan kantin itu dengan langkah yang terburu-buru.

AFIKA [ END✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang