RAB(IES)

412 61 1
                                    

Cek dulu video di mulmed ya cintaaa...
Biar kerasa vibes rapat nya👁️👄👁️

Definisi 'habis maghrib' itu panjang.
Bahkan subuh pun termasuk definisi waktu 'habis maghrib'.

Jadi apakah bisa dikatakan molor kalau ternyata rapat yang katanya akan dilaksanakan 'habis maghrib' itu ternyata terlaksana setelah shalat isya?


Tentu tidak.

Apalagi ketika sangkalan maha benar sudah keluar dari mulut sang Presma.

"Gue udah makan cepet cepet, cari tempat makan paling deket, meski jadi lebih mahal dan nggak semantap yang biasanya, eh malah rapat nya molor." Keluh Runa, gadis itu menatap Taran dengan dengusan kesal.

"Bukan molor. Jam nya Taran kan emang WIB. Waktu insyaallah berubah." Balas Tama, yang seketika mendapat geplakan dari sosok yang ia sindir.

"Definisi habis maghrib itu panjang. Bahkan isya aja masih habis maghrib kan? Jadi nggak bisa dibilang molor dong, kalo yang gue bilang rapat habis maghrib itu terlaksananya habis isya. Sekali lagi, isya kan juga habis maghrib. Atau dirumah Lo isya dulu baru maghrib?"
Pungkas Taran. Lelaki itu melirik kesal pada Tama dan Runa. Sementara dua orang yang diliriknya hanya mengendikkan bahu, acuh.

"Suka suka Taran aja deh. Btw Ran, kemaren tetangga gue yang suka ngeyel, pas meninggal ambulance nya bunyi sa pamit mo pulang."
Cengiran lebar diujung kalimatnya, membuat Tama seketika mendapat geplakan sayang di paha kiri. Geplakan kedua kali yang Taran hadiahkan untuknya hari ini.

"Hahaha garing banget Lo, gak mau berubah jadi ikan asin aja?."
Kesal Taran.

Berbagai macam candaan dilontarkan dalam lorong sekre, sambil menunggu seluruh anggota dan volunteer untuk acara USD berkumpul. Hal ini dilakukan agar pikiran anggota terasa rileks, juga untuk menetralkan emosi Taran dan Kunta agar tidak seketika meledak ketika rapat berjalan.
Yang nantinya pasti berujung menyakiti hati anggota mereka.

"Udah udah, sekarang saatnya serius. Nggak cukup tadi molor 2 jam lebih?"
Tegur Taran disela keributan yang ditimbulkan oleh anggotanya.

"Yang bikin molor kan Lo sendiri Bambang. Gue jledag juga Lo lama lama."
Kesal Jonah, dibalas cengiran lebar oleh Taran.

"Oke fokus. Kunta, silahkan ambil alih."

Rapat pun dibuka oleh Kunta selaku ketua pelaksana. Ia terlebih dahulu mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota BEM U dan para volunteer yang telah menyempatkan hadir. Lalu menyampaikan progress yang telah dilakukannya sebagai ketua, apa saja yang sudah rampung atau masih dia kerjakan, juga kendalanya yang pasti berpotensi menjadi kendala juga untuk beberapa divisi kedepannya.

"Selanjutnya pada kesempatan rapat perdana kali ini, kita akan bahas tuntas mengenai survey tempat dan penetapan waktu pelaksanaan. Juga susunan dan jobdesc panitia kegiatan secara garis besar."

"Susunan panitia sudah saya bentuk berdasarkan basic kalian. Jadi saya harap, saya nggak akan menerima bantahan mengenai hal ini."

"Susunan panitia dan jobdesc."

(Di bikin list aja biar kita nggak bingung. Tapi anggep aja ini kunta yang ngomong.)

Ketua panitia : Kunta.
Korlap (koordinator lapangan) : Daffa.
Sekertaris 1 & 2 : Runa, Rina.
Bendahara 1 & 2 : Janna, Reno.
Sponsorship : Lucas, Hasan, Naufal.
Logistik / perlengkapan : Yuta, Junta, Dery.
Pubdekdok (publikasi dekorasi dokumentasi : Jayden, Juna.
Divisi acara : Jonah, Mark.
Jubir divisi acara : Tian, Lisa.
Divusu konsumsi : Lana, Thaya.
Koor IMF (indie music festival) : Tama, Jeno.
Koor parade : Winwin.
Koor lomba membatik : Selsa.
Koor WIG (walk in galery) : Salma.
Koor bazar : Jihan.

KABINET PROGRESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang