KERJA RODI

624 103 3
                                    

"Istirahat dulu Lan, Lo keliatan capek banget. Biar tugas Runa gue yang bantu ngerjain."

"LOH!!... K - kak Jay,, bukannya......

Jayden terkekeh, melihat betapa kagetnya Lana melihat dia yang datang tiba tiba.

"Nggak jadi berangkat jam sepuluh Lan, pihak villa nya ngundurin waktu pertemuan. Nanti agak sorean dateng kesananya." Ucap Jayden, menjawab kebingungan Lana.

"Oooh, kirain ada apa. Kaget banget tau tau nongol." Balas Lana. Jayden lagi lagi hanya terkekeh.

"Yaudah sini gue bantuin tugasnya." Tawar Jayden. Sementara Lana sontak menolak mentah mentah.

"Ih gausah, gapapa kok. Dikit lagi juga kelar ini mah." Kata Lana.

"Sini sekalian gue koreksi. Lo tidur aja dulu, atau bantuin Runa edit proposal nya." Paksa Jayden.

"Ngga usah kak Jay, nanti ngerepotin. Lagian emangnya Lo ngerti?" Ucap Lana.

"Ngga merasa di repotkan Lan, lagian gabut banget ini. Gue juga ngerti hukum banget lah cantiiik, kan gue juga anak hukum." Kata Jayden sembari mencubit hidung Lana.

"Apaansi ih udah." Lana menyerah, akhirnya menyerahkan laptop yang berisi tugas tugasnya ke pangkuan Jayden.

"Nah gitu dong. Nurut sama suami." Goda Jayden yang sejurus kemudian terkekeh sendiri.

Lana kemudian meraih Laptop yang berada di samping Runa, Laptop Karina.
Lalu membuka file, mencari nama proposal, kemudian mempelajari proposal itu dan mulai mencari dan membenarkan kesalahan penulisan.

>>>

"Gimana Jan? Dana nya cair berapa?"
Sambar Daffa ketika melihat Janna dan Reno masuk ruang sekre sembari memeluk map dan amplop tebal.

"Enam juta lebih. Tapi gue itung itung masih kurang Daf." Kata Janna, sembari menyerahkan satu map yang berisi lampiran dana.

Daffa lantas mengambil map tersebut, kemudian membacanya dengan teliti.

(Dekanat : Dalam bentuk ideal, ia adalah pemimpin administratif sekaligus pemimpin keakademikan tertinggi di fakultasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Dekanat : Dalam bentuk ideal, ia adalah pemimpin administratif sekaligus pemimpin keakademikan tertinggi di fakultasnya.
DIPA : Daftar isian pelaksanaan anggaran
IKOMA : ikatan orang tua mahasiswa)

Daffa mendengus, kemudian mengembalikan map ke tangan Janna.

"Kurang dikit doang. Di tutup pake HTM juga jadi."
Kata Daffa.

"Kita mau tarik berapa buat HTM atau OTS nya?"
Tanya Janna.

"Samain aja, sama sama 50 ribu."
Jawab Daffa.

"Gila sih, bakal sisa banyak banget itu mah."
Kata Reno.

"Gapapa, masukin kas BEM aja. Mayan kan buat makan makan suatu saat nanti." Balas Daffa sembari terkekeh.

KABINET PROGRESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang