PARADE → PARAMEX

340 51 0
                                    

Dari hasil diskusi kemarin, diperoleh keputusan bahwa publikasi kali ini dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim. Yaitu tim parade, tim sebar banner, tim MMT, dan tim mading. Para pengurus BEM U pun kompak menjalankan tugas mereka berdasarkan tim masing-masing.

Lana berada di tim MMT bersama Jayden, Naufal, Daffa, Jihan, dan Runa. Tugas mereka tergolong cukup mudah, sebab hanya memasang stand MMT di beberapa titik strategis dari seluruh penjuru kampus, banner dan tiang penyangganya pun dibawa dengan menggunakan mobil Jayden, yang tentunya sangat mengurangi beban mereka, sebab mereka tidak perlu lagi menggotong stand kesana kemari.

Setelah merasa seluruh titik strategis kampus sudah dipasangi MMT, kini satu tim itu memutari area kampus sekali lagi untuk memastikan bahwa tugas mereka sudah benar benar selesai.

Usai menjalankan tugasnya, anggota tim MMT pun memecah belah. Sebagian ada yang membantu tim banner, dan sebagian lagi ikut menyemarakkan orasi bersama tim parade dan tim mading yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih awal daripada mereka.

>>>

Lana bersama Runa dan Jihan, menghampiri mobil pick up milik BEM U yang sudah dimodifikasi dengan sedemikian rupa sehingga menjadi mobil demo. Yang dihiasi bendera, toa, spanduk sesuai tema demo/orasi, juga lantai bertingkat yang biasanya digunakan para petinggi BEM U untuk menyuarakan aksinya.

Mobil pick up itu berjalan lamban, diiringi Porsche 718 milik Leo yang dikendarai dengan atap terbuka, sehingga sangat memudahkan Janna yang bertugas menjual marchendise serta menyebarkan brosur acara. Didalam mobil dengan atap terbuka lebar itu ada Reno yang duduk di kursi belakang, berdempetan dengan dus dus berisi kaos, totebag, topi, syal, dan gantungan kunci. Sementara di kursi depan, ada Yuta yang mengendarai sambil sesekali bersorak heboh, ditemani Janna yang tak pernah bisa terduduk dengan tenang.

Cepolan rambut gadis itu tampak berantakan, dengan kacamata hitam bertengger diatas kepalanya. Mulutnya tak berhenti mengoceh untuk menegaskan bahwa marchendise yang mereka jual tidak bisa ditawar.

"Kak, masa kaos beginian doang 75 rebu?"

"Lo kalo mau dapet yang sepuluh ribu tiga, beli singlet aja."

"Yailah kurangin dikit laahh, ini kalo di tanah abang mah seratus ribu dapet lima biji."

"YAUDAH SONO, LU BELI AJA DI TANAH ABANG!"

"50 ribu deh, gue ambil."

"DENGERIN YA SEMUANYA!!! MARCHENDISE INI GAADA DISKON DISKONAN WALAU CUMA SATU PERSEN!!! YANG MASIH MINTA POTONGAN HARGA, BUBAR!!!"

Yuta dan Reno seketika tergelak, begitu melihat bendahara mereka tersulut emosi dan membentak orang orang yang mengerubunginya. Amukan Janna berhasil membuat para calon pembeli itu menciut dan tak berani lagi menawar harga, hingga mereka harus pasrah merelakan 75 ribu mereka untuk membeli kaos yang mereka inginkan.

Sementara dari mobil pick up yang berjalan didepan mobil Yuta, terlihat Hasan dan Tian yang tengah dilanda kebingungan karena mic yang mereka pakai tiba tiba mati.

"Cek cek, halo halo. Masih tetep gabisa nih bang."

"Coba lu keplak pala mic nya."

Hasan menurut, lelaki itu menepuk kepala mic beberapa kali dan mengecek lagi.

"Cek cek. Nah tetep gabisa."

"Coba cek kabelnya."

Hasan lagi lagi menurut, lelaki itu mengecek sambungan kabel mic yang terhubung dengan speaker.

"Wooooah iya nih, sambungannya kecabut."

"Nah kaann."
Setelah kabel tersambung kembali, Hasan dan Tian pun melanjutkan orasi mereka yang sempat tertunda.

"CEK SON, HIJI DUA TILU ETA TERANGKANLAH!!"

Parade dimulai kembali oleh suara Hasan yang menggelegar, ditambah bantuan dari speaker atau toa yang membuat suaranya jadi terdengar lebih kencang berkali-kali lipat.

"AYO KAKAK KAKAK, AKANG, TETEH, BAPAK, IBU, DAN ADEK ADEK SEKALIAN. MARI HADIR DAN RAMAIKAN EVENT EUPHORIA SENI BUDAYA DAN NASIONALISME AKA EUPHORIA SEDAYANA. AKAN ADA BANYAK SEKALI KEGIATAN MENARIK, SEPERTI SEMINAR DAN WORKSHOP, PARADE BUSANA, WALK IN GALERY, KONSER MUSIK INDIE, DAN MASIH BANYAK LAGI."

"DAN JANGAN LUPA BELI KAOS, TOPI, SYAL, GANCI, TOTEBAG, SERTA MARCHENDISE LAINNYA SEKARANG JUGA!!! SEBAB SEMAKIN HARI HARGANYA AKAN SEMAKIN MAHAL. YUK BORONG SEKARANG JUGA. YANG MAU BROSUR JUGA BOLEH BANGET, GRATIS!!! TINGGAL AMBIL AMBIL AJA BISR BISA KASIH TAU TEMAN TEMAN, ATAU KERABATNYA."

"KAK JANNA SABAR, MINUM DULU, JANGAN NGOMEL NGOMEL MELULU."

Hasan tergelak diakhir kalimatnya, ditambah ketika netranya menangkap tatapan nyalang Janna yang terarah kepadanya.

"AMPUN AMPUN!!!"

>>>


PENTING!!!

Alhamdulillah bisa update lagi setelah vakum berbulan bulan.

Setelah dipikir pikir kenapa aku males lanjutin cerita ini, ternyata pangkal masalahnya adalah, aku yang kurang pemahaman soal BEM dan selalu takut salah untuk membawakan cerita ini.

Maka dari itu, aku akan mengurangi penjelasan penjelasan detail mengenai keorganisasian nya, biar aku ngga puyeng puyeng amat.

Kayak misal, sistematika rapat, terus apalagi sih? Iya pokoknya yang kayak gitu gitu. Aku bakal jelasin seadanya aja, dan lebih fokus membangun konflik.

Aku udah punya konflik yang bombastis banget gais, makanyaaa stay tune terus dan selalu tunggu update update ku yaa..

Btw makasih banyak yang kemarin kemarin nyemangatin akuuu huhu.








DAN BAGIAN PALING PENTINGNYA ADALAH,,,
aku mau kasih tau kalo aku abis revisi, dan part "i'm fine Lana" yang tentang Yuta itu aku rombak total, jadi part Jonah. (Ada apa dengan Jojo.)

Dan itu adalah kisi kisi konflik nya gais. Jadi kalian para pembaca lama ku, kudu scroll kesana. Biar baca nya nyambung.

Oke babai, semoga selalu dikaruniai kesabaran lebih untuk menghadapi keplinplanan author satu ini yaa..

KABINET PROGRESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang