Lana duduk lesehan di sekre, ditemani sebuah meja kecil dengan minuman dingin dan beberapa bungkus makanan ringan diatasnya.
Ia mulai mencari buku agendanya untuk menuangkan ide ide yang dia miliki untuk proker PSDM, juga event sumpah pemuda yang sebentar lagi terlaksana.Papan upcoming event, parade busana, membatik, music indie, Iwan Tirta.
Setidaknya hal itu yang Lana tulis dalam bukunya.Suara derit pintu sekre yang dibuka, mengalihkan fokus Lana yang semula berpikir keras untuk menuangkankan ide idenya pada selembar kertas.
Sosok Jonah tampak berdiri diambang pintu, dengan menggendong ransel di pundaknya."Hai Lan, sendirian aja? Yang lain pada kemana? Tumben sekre sepi."
Jonah memberondong Lana dengan beberapa pertanyaan, saat ia sudah mendudukkan tubuhnya disamping gadis itu."Iya nih bang, masih pada kelas sama makan di kantin. Oh iya bang, semalem kok Lo balik duluan? Katanya mau balik bareng."
Kata Lana yang sejurus kemudian mengerucutkan bibirnya."Maaf yaa, semalem ada urusan mendadak banget, dan ngga kepikiran sama sekali buat kasih tau Lo dulu. Nanti deh, bang Jojo anter balik."
Sesal Jonah sembari mengacak rambut Lana gemas."Hngg okey." Balas Lana singkat.
Belum sempat mengalihkan perhatian pada buku agendanya, atensi Lana justru terfokus kembali pada wajah Jonah, tatkala gadis itu menyadari banyak luka lebam di wajah kakak tingkatnya.
"Bang, semalem Lo ada urusan apa? Kok sampe bonyok bonyok begini?"
Cecar Lana sembari melirik tajam luka luka yang tercipta di beberapa titik wajah Jonah.Lelaki itu hanya tersenyum sembari menggeleng samar. Menyesali maskernya yang tadi ia lepas di kantin dan lupa dipasang kembali.
"Biasa lah Lan, urusan cowo."
Sebelah tangan Jonah tergerak untuk mengelus puncak kepala Lana, agar gadis itu merasa sedikit lebih tenang. Sedangkan Lana hanya membalasnya dengan dengusan kesal, gadis itupun bangkit ke rak penyimpanan obat obatan yang terletak di sudut ruangan."Duduk aja jangan kemana mana, gue cari kotak p3k dulu buat ngobatin luka luka Lo."
Ucap Lana dengan nada khawatir bercampur kesal.
Yang dibalas Jonah dengan anggukan dan senyum samar."Lo kenapa bisa luka luka gini? Berantem? Berantem sama siapa sih? Masalahnya apa? Kenapa gak diselesaiin baik baik aja? Lo pikir keren berantem berantem begini?"
Cecar Lana begitu ia sudah kembali duduk dihadapan Jonah, sembari membasuh luka lelaki itu dengan kapas yang sudah dibasahi dengan cairan alkohol."Siapa yang berantem sih Laan, gue cuma jatoh dari kursi gegara benerin lampu kamar mandi."
Sangkal Jonah. Lelaki itu menatap Lana penuh sesal."Bohong! Luka jatoh mah nggak kayak gini bentuknya. Cepet bilang, siapa yang gebukin Lo sampe begini? Biar gue santet orangnya." Geram Lana.
"Bukan berantem Laan."
"Lo bilang, Lo kayak gini karena urusan cowok kan? Urusan cowo apalagi yang bikin Lo bonyok kayak gini kalo bukan berantem?" Jonah lagi lagi tersenyum getir, menyadari bahwa gadis di depannya ini tidak akan bisa dia bohongi.
"Urusan cowo yang gue maksud tuh betu betul benerin lampu kamar mandi, Lan. Sebagai anak laki laki yang baik-"
"Jangan ngelak bang."
Pungkas Lana."Gue gak ngelak!"
"Gue bukan anak SD, gak usah repot repot bikin alesan. Gabakal mempan, gue gak bakal percaya!"
Ada Jeda sebentar, sebelum Jonah kembali menjawab."Iya, gue berantem."
"...."
Lana terdiam, menunggu Jonah melanjutkan ucapannya."Sama bapak."
"...."
"Bapaknya cewek gue."
Lana tertegun sesaat, ia lekas menghentikan kegiatannya mengobati wajah Jonah dan menatap lelaki itu bingung, meminta penjelasan.
"Maksud Lo?"
"Ceritanya panjang, dan belum saatnya buat Lo tau cerita ini."
Ujar Jonah sembari menatap tepat pada manik mata Lana dalam dalam."Jangan nyimpen masalah seringan apapun sendirian, bang. Apalagi kalo masalah itu sampe ngelukain Lo kayak gini. Gue bakal siap kapan aja buat bantu masalah Lo atau sekedar dengerin cerita Lo, kalo Lo udah siap cerita."
Jonah tersenyum, membalas ucapan Lana dengan anggukan."Iya, nanti gue cerita. Makasih udah menghargai privasi gue."
Dan Lana mengangguk, kembali melanjutkan kegiatannya mengobati luka lebam di wajah Jonah.>>>
[Di revisi hari Senin, tanggal 13 September 2021]
Sebelumnya, aku isi part ini dengan adegan Yuta berantem sama emaknya. Tapi setelah dipikir pikir lagi, kayak konfliknya tuh gaada hubungannya sama organisasi ini. Jadinya aku ganti adegan Jonah berantem sama entah siapa, untuk memulai konflik yg sedang otw. Hahahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
KABINET PROGRESIF
Fanfic-BEM Universitas Nusantara dan sambatannya.- "Sadar ga sih, organisasi kita tuh paling friendly dan kekeluargaannya erat banget. Gaada roasting, gaada bully, gaada kubu kubuan." "Lo ga pernah ikut evaluasi proker?" "Kecuali pas evaluasi proker, kelu...