KABINET PROGRESIF

1.9K 154 4
                                    

"Selamat pagi para antek antek ku."

Daffa membuka rapat pertemuan pertama dengan sedikit lelucon, setelah sebelumnya atmosfer ruangan dibuat menegangkan oleh aura serius Presma mereka, Taran.

"Jangan tegang tegang gitu laah, Ini kita mau RPP, rapat pertemuan pertama, bukan malam pertama. Jadi santai aja."

Semua orang di dalam ruangan lantas sedikit bernafas lega.

"Langsung aja Daf, jangan kebanyakan basa basi, bikin lama."
Taran tidak sabar.

"Oke oke, langsung aja disini karena kita bukan mau malam bina relasi alias kayak kenalan kenalan gitu, makanya yang mau kenalan kenalan nanti aja, atau besok kan ada acara tersendiri tuh, hari ini saatnya kita serius buat bahas proker pertama. Yaitu malam keakraban atau biasa kita sebut makrab."

"Tapi sebelum itu akan lebih baik kalau saya memperkenalkan dulu nama kabinet kita. Setelah melalui musyawarah panjang antara Presma dengan wapresma nya, akhirnya kami memutuskan satu nama kabinet yang akan digunakan selama satu periode ini. Yaitu, apa Ran?"

"Progresif."

"Nah eta, kenapa kita pakai kata progresif? Karena progresif ini sangat dalam maknanya.
Progresif sendiri berarti sebuah keinginan untuk maju, dengan demikian, mahasiswa yang progresif berarti mahasiswa yang memiliki determinasi untuk bergerak kedepan di berbagai lini kehidupan dan ketersediaan untuk selalu mereformasi diri khususnya di bidang wawasan keilmuan dan perilaku kearah yang lebih baik dari sudut pandang agama maupun sosial kemasyarakatan."

Tarik napas, buang.

"banyak ilmu sangat pincang tanpa reformasi perilaku. maka dari itu, mahasiswa progresif akan selalu memperbaiki perilakunya. Jika mahasiswa banyak ilmu akan jadi ilmuwan, maka mahasiswa yang mereformasi perilakunya lah yang akan menjadi pemimpin."

Daffa tersenyum mengakhiri kalimatnya. Tepuk tangan dan teriakan riuh menggema memenuhi ruang sekre. Taran yang semula serius, kini juga terlihat santai dan ikut tersenyum bangga.

"Harap tenang dulu, masih ada lanjutannya."

Setelah suasana kembali kondusif, Daffa kembali melanjutkan ucapannya.

"setidaknya ada beberapa kriteria seorang mahasiswa yang dapat disebut progresif.
yang pertama haus akan ilmu, yang kedua berwawasan luas dan terbuka atau open minded.
Terakhir dan paling penting, adalah memiliki perilaku yang reformatif."

"maka mahasiswa progresif yang memiliki ketiga kriteria tadi akan menjadi sosok ilmuwan, ulama atau orang alim, sekaligus pemimpin yang akan menjadi panutan siapapun yang memiliki kejujuran dan hati nurani."

"Mari, kita jadikan BEM U melesat dan terbang di tangan kita. BEM U lebih baik, BEM U JAYA!!!"

Pidato dadakan dari Daffa di akhiri dengan tepuk tangan yang lebih riuh dari sebelumnya. Tatapan kagum, haru, bercampur jadi satu. Seolah di tengah tengah mereka ada sebuah beban besar, dan mereka pun saling meyakinkan bahwa beban itu bisa dipikul bersama sama.

Kita berhasil melewati part pertama kisah suka duka. Siap lanjut?

<<<

See you<3

KABINET PROGRESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang