Happy readingmereka dengan tergesa berjalan menuju hutan rimbun yang daun pepohonan nya bergoyang sebab angin berhembus sangat kencang di kegelapan malam yang sunyi.
Hyunjin mengarahkan headlamp nya menuju jalan setapak yang mulai memudar terselimuti rumput ilalang. untung nya ia pernah menyambangi tempat orang itu sehingga ia agak nya masih ingat dimana letak rumah itu.
Omong-omong orang yang Hyunjin maksud adalah seorang wanita tua yang paling di segani oleh seisi desa dan juga merupakan sahabat dari almarhum nenek nya. Saat iamasih menginjak bangku sekolah menengah pertama nenek nya beberapa kali mengajak nya kemari hanya untuk sekadar melepas rindu pada sahabat nya dan terakhir kali ia menginjakkan kaki disana ketika menduduki bangku sekolah menegah atas, saat itu nenek nya meminta untuk dibuatkan kalung jimat yang ia pakai saat ini.
mungkin kalung jimat ini yang membuat Hyunjin anti dengan gangguan-gangguan kecil yang biasa Felix dapat kan.
hujan yang tadinya turun rintik-rintik kini malah turun dengan sangat deras menghujam kedua tubuh mereka.
Pedih, itulah yang Felix rasakan ketika hujan mengenai permukaan wajah nya, ia menutup wajahnya dengan kelima jari-jari mungil nya yang sudah seperti membeku sementara tangan nya satu lagi digunakan untuk memegang senter ponsel.
Ia makin merapat ke tubuh pria yang ada di sebelah nya, tautan tangan mereka juga tak pernah terlepas sejak melangkahkan kaki masuk kedalam hutan dan Hyunjin dapat merasakan jemari Felix yang terasa sangat dingin.
Hyunjin menarik Felix kearah pohon yang terbilang cukup mampu untuk melindungi mereka dari terpaan hujan ya, walau tubuh kedua nya sudah basah kuyup, lebih tepat nya hanya Felix lah yang basah kuyup sebab Hyunjin mengenakan jaket waterproof hitam yang mampu melindungi tubuh nya sementara Felix hanya mengenakan kemeja hitam biasa tanpa memakai jaket.
Hyunjin memang sudah mewanti-wanti mengenakan pakaian ini karena suhu di hutan sangat dingin, sekarang suhu lebih dingin sebab hujan turun.
Tubuh Felix menggigil kedinginan dengan bibir pucat yang kentara.
Hyunjin agak sedikit menyesal karena tidak menyuruh Felix untuk mengenakan jaket, saat itu dia benar-benar tak peduli dengan Felix sehingga ia tak ambil pusing namun sekarang ia malah sangat menyesal melihat tubuh pria itu yang sudah menggigil tertahan sembari menutup mata nya erat.
dilihat dari tubuh Felix saja Hyunjin sudah tau jika sistem imun anak ini lemah. Pada akhirnya Hyunjin memutuskan berusaha melepas kemeja basah yang felix kenakan.
"apa yang kau lakukan!" Felix memekik ketika jari besar Hyunjin membuka kedua kancing kemeja nya, tangan dingin pria itu bahkan menyentuh sisi kulit nya. Apa pria ini sudah gila?!
"Apa salah ku? aku hanya ingin melepas kemeja mu dan menggantikan nya dengan jaket hangat yang ku pakai." jawab Hyunjin dengan santai nya seolah tak bersalah, tidak peduli dengan raut kesal yang Felix tampilkan.
"tidak usah!" sentak nya, mata nya masih mendelik melihat Hyunjin. dasar tidak sopan, batin Felix.
"baiklah-baiklah tak usah marah." jawab yang lebih muda. Ada sedikit rasa kecewa ketika Felix menolak niat baik nya. Huh, kenapa ia jadi bersikap sok tersakiti seperti ini.
Felix memeluk tubuh nya sendiri yang mengigil kedinginan, atensi nya kini ia berikan sepenuh nya pada Hyunjin yang sudah berdiri.
"sebaik nya kita terobos saja hujan nya, semakin larut semakin bahaya berada di sekitar sini. kira-kira sepuluh menit lagi kita sampai." Ucap Hyunjin, Felix hanya mengangguk dan mereka mulai melanjutkan perjalanan mereka dengan Felix yang tak melepaskan tangan Hyunjin barang sejenak pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]
Horrorft Hanlix/jilix [Selesai] Hyunjin si pembunuh bayaran yang tak pernah menyangka akan terlibat dalam masalah menakutkan seorang pria manis bernama han felix. 황현진 x 이필릭스 황필 bxb! M-preg! Hyunlix Dom! Hyunjin Sub! Felix (cerita hanya fiksi!) 060820-250...