-

3.4K 501 114
                                    

Happy reading

Felix menatap cahaya terang dari ujung sana, dengan segera ia berlari dengan cepat menuju cahaya itu. Kakinya ia paksakan berlarri terus menerjang jalan.

Saat Felix hampir sampai tiba-tiba pandangan nya menggelap dan ia pun hilang kesadaran.

Ganggu

Sebuah truk yang melaju cepat hampir saja menabrak seseorang yang kini tengah terkulai lemah di tengah kanan jalan.

Hanya berjarak beberapa meter maka tubuh orang itu sudah hancur terlindas jika saja sang sopir tidak reflek menekan rem pada mobil.

Keadaan memang masih pagi namun masa sih tidak ada satupun pengendara mobil di jalan ini yang melihat sosok yang terbujur kaku itu di jalan.

Sang supir terlihat agak ragu-ragu menghampiri orang yang ada di depan nya tersebut, namun akhirnya ia memutuskan untuk memberanikan diri untuk keluar dari dalam truk guna menghampiri, ia yakin kalau yang ada di depannya itu adalah mayat, dilihat dari banyaknya luka di kaki dan tangan nya serta pakaian putih nya yang kini terdapat beberapa bercak darah. Malang sekali nasib pemuda manis itu.

Segera saja pria itu menghubungi pihak berwajib dan ambulance.

Tak lama kemudian mobil polisi datang menghampiri tempat yang sudah supir truk itu beri tahu diikuti ambulance yang datang 10 menit setelahnya

Ternyata setelah diperiksa pemuda itu belum tewas namun keadaan nya benar-benar kritis, untung saja pemuda itu dapat pertolongan pertama sesegera mungkin.

Ganggu

Felix mengerjapkan manik nya perlahan, yang pertama kali ia lihat adalah dinding putih rumah sakit dan teriakan nyaring seorang anak kecil yang menangis.

"Akhirnya mama bangun! Nenek! Mama bangun!" Teriak anak kecil itu.

Felix tersenyum lega, itu anaknya.

Felix kini melihat anaknya dan ayah ibu nya menangis menatapnya sambil mengucap kata syukur berkali-kali. "Syukurlah kau sadar nak, hiks." Ucap ibu Felix sambil menggenggam anak nya, sementara Felix hanya tersenyum kemudian bertanya,

"Bu, dimana jisung?" Tanya Felix namun yang ia dapat bukan jawaban melainkan tangisan. Kali ini beda, tangisan sedih bukan tangisan bahagia seperti tadi.

"Iya juga, dimana ayah nek?" Tanya Daehyun tiba-tiba saat ia baru sadar jika ayah nya dari kemarin belum memunculkan batang hidung nya.

Felix koma selama 5 hari lebih tapi untungnya kandungan felix bisa diselamatkan. Saat itu dokter kira Felix akan kehilangan janin nya tapi untungnya hal buruk itu tidak terjadi.

Felix mendudukkan diri nya kemudian bertanya kembali pada ayah dan ibunya, ia sangat ketakutan saat ini.

"Ayah! Dimana jisung!?"tanya Felix, kini intonasi bicara nya meninggi karena Felix mendapati perasaan buruk tentang Jisung. Tanpa sadar kini air mata Felix jatuh.

"Nak tenangkan dulu dirimu." Sang ayah mengelus punggung Felix.

"Ayah ku mohon jawab pe-pertanyaan ku, hikss..." Felix kini mulai terisak ketakutan.

[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang