-

2.6K 489 72
                                    

happy reading

felix kini tengah bergelung di dalam selimut tebal nya, posisi ini memang terasa benar-benar nyaman namun tidak cukup membuatnya tenang barang sebentar saja. biasanya ia akan memeluk bayi nya dan juga daehyun ketika ketakutan tapi sekarang ia tak bisa melakukannya.

perasaan nya kini makin tak karuan ketika samar-samar mendengar bunyi klontang  yang berasal dari lonceng angin. Yang benar saja, jarak antara pintu depan dan kamar nya terbilang cukup jauh sehingga tak mungkin jika suara kecil itu meruak sampai ke kamar nya.

Felix memejamkan matanya erat-erat di balik selimutnya. bagus, kini ia malah mencium aroma busuk yang menguar entah berasal dari mana, biasanya setelah ini akan terdengar suara-

brakk!

sesuai dugaan nya, suara benda yang jatuh pasti selalu terdengar bersamaan dengan aroma busuk itu. felix mencoba menenangkan diri nya. sial, harusnya ia tak terlalu percaya pada pengaman yang Hyunjin berikan.

suara yang terdengar acak kini mulai masuk kedalam telinga nya dan seketika memenuhi isi kepalanya, samar-samar ia dapat mendengar namanya terucap di sela-sela suara abstrak itu.

Felix berteriak ketika merasakan kakinya di sentuh oleh tangan di bawah sana, rasanya sangat sangat panas seperti terbakar kobaran api. ia mengerang dan mencoba untuk menarik kakinya dari genggaman tangan tersebut. "argh! sa-sakit!" ia menjerit kesakitan sebab tak dapat menahan rasa pedih itu, belum lagi kulit kakinya kini mulai di robek oleh tangan panjang itu.

"FELIX! BANGUN!" Hyunjin telah menepuk kedua pipi felix berkali-kali tetapi tak membuahkan hasil sama sekali bahkan pria itu berteriak seperti orang kesetanan, Hyunjin tak tau felix sedang kerasukan atau semacamnya.

dengan sangat terpaksa akhirnya Hyunjin memberikan pukulan telak pada kedua pipi felix.

dia bangun dengan wajah tergemap, peluh pun sudah membanjiri wajah dan seluruh tubuhnya.

manik felix seketika terbuka lebar, dengan gerakannya yang spontan ia langsung menarik Hyunjin, membawa pria itu kedalam pelukan nya dengan tubuh yang bergetar kacau, dia menangis sekencang yang ia bisa.

ketakutan yang menghantui nya sepanjang waktu, sedih yang ia rasakan serta marah yang sudah tak bisa terbendung, itu yang dia rasakan saat ini. felix ingin menyerah, ia ingin kehidupannya kembali normal, ia lelah selalu berharap semua ini hanya delusi semata yang tak mungkin terjadi.

Hyunjin merasakan betapa eratnya rengkuhan felix, bahkan pria itu juga meremas tangan dengan kuat, tubuhnya pun bergetar ketakutan

felix meredakan tangisan nya kala sebuah elusan di kepala menghampirinya, hyunjin berbisik padanya. "jangan berisik, aku disini."

suara dingin itu menyapa rungu nya, suara yang biasanya mampu membuat nyali felix menciut  itu kini entah kenapa malah terdengar sangat menenangkan serta melegakan.

perlahan namun pasti hyunjin membaringkan tubuh felix yang mulai tenang setelah melepaskan rengkuhan keduanya, bibir tebal itu tak henti-hentinya membisikkan kata-kata penenang yang ia tujukan kepada Felix.

ia pun tak tau hal apa yang mendasari nya melakukan itu.

felix kemudian terbaring dan kembali terlelap ketika hyunjin menenangkan nya. tangan keduanya masih saling bertautan, felix menggenggam jemari nya seolah tak mau terlepas akhirnya hyunjin berdiri di samping ranjang menunggu lebih lama sampai felix benar-benar tertidur dengan lelap agar ia bisa melepaskan tautan jari mereka.

pada akhirnya hyunjin memutuskan untuk tidur di sofa yang berada di kamar felix sekalian mengawasi pria itu, takut-takut felix akan kembali berteriak dan membuat Hyunjin lebih kerepotan seperti tadi.

ganggu

siluet cahaya surya mengintip dari celah-celah tirai seolah-olah mengingatkan si pemilik kamar untuk segera bangkit dari lelap nya untuk segera memulai hari baru.

hyunjin sudah terbangun sebelum mata hari terbit dan memutuskan kembali ke kamar tamu tempat dimana harusnya ia berada saat felix masih terlelap. 

hyunjin duduk di kamar nya, sedari tadi pria hwang itu sibuk dengan gawai yang ia genggam. sesekali umpatan terucap dari celah bibirnya saat berbicara lewat sambungan seluler.

suara ketukan pintu terdengar dari luar, Hyunjin langsung saja mematikan sambungan telefon secara sepihak dan berjalan menuju pintu untuk membukanya, ia merendahkan kepala nya ketika melihat felix.

"hyunjin, aku sudah memasak. sebelum berangkat mari sarapan terlebih dahulu."

hyunjin hanya mengangguk, ia kemudian menutup pintu kamarnya dan berjalan mengikuti felix dari belakang menuju dapur.

hyunjin mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan. hyunjin terheran-heran ketika mendapati banyak sekali makanan yang felix siapkan.

"aku tidak tau apa yang kau suka oleh karena itu aku memasak banyak. makanlah." felix yang melihat raut heran hyunjin akhirnya membuka suara.

"terimakasih." ucap hyunjin singkat.

felix tersenyum ketika mendengar ucapan terimakasih yang hyunjin ucapkan, ia kira pria itu tak mau repot-repot untuk membuka suaranya dan memilih mengabaikannya, syukur nya hal itu tidak terjadi.

setelah itu keduanya makan dengan hening, hanya ada suara denting yang berasal dari piring dan sendok yang beradu menemani mereka.

konsentrasi makan Hyunjin terganggu begitu saja ketika melihat felix meringis terus menerus ketika mengunyah, jika dilihat sudut bibir felix juga masih memerah. Hyunjin rasa pukulan telak itu benar-benar menyakitkan baginya.

"apa sangat sakit?" suara Hyunjin seketika memecah keheningah.

felix reflek menyentuh pipi nya sendiri. "tidak lagi kok, aku sudah mengobati nya." jawab felix, setelah ia berujar demikian keadaan pun kembali sunyi.

hyunjin kembali menikmati setiap sendok yang ia masukkan kedalam mulutnya, ia mengunyah makanan begitu pelan mencoba untuk mengingat rasanya.

terakhir kali ia makan masakan rumah ketika nenek nya masih hidup dan itu sudah sangat lama, felix seperti mengingatkan hyunjin akan kenangan masa lalu nya.

ya, hyunjin tau betapa beruntung nya si han jisung itu mempunyai felix tapi sayang pria itu telah mati.

sial, Hyunjin tanpa sadar hampir meledak kan tawa nya ketika mengetahui nasib menyedihkan  pria Han itu.

TBC

Aku update cepet ahaha, tyda menyangka😭

kritik dan saran selalu terbuka ya, makasii

[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang