-

2.3K 457 98
                                    


Maaf jika typo bertebaran

Happy reading 

Kedua tangan Hyunjin kini menggenggam pistol mengarah tepat di bibir merah berseri milik Han Miyeon.

"siapa kau berani-beraninya membuatku marah." Keaadan mendadak hening ketika rungu mereka dipaksa mendengar nada tenang yang mencekam keluar dari belah bibir pria berambut hitam tersebut.

Ia tersenyum lebar, seperti ekspresi wajah yang biasa Hyunjin tampilkan dibalik masker hitam miliknya saat mengeksekusi target, bedanya kini wajahnya tidak tertutup apapun.

Oh, Hyunjin tidak peduli jika ia akan berakhir di penjara, yang penting kini hasrat nya terpenuhi.

Hyunjin tak dapat menahan sisi tak manusiawi nya saat ini sebab tersulut emosi sesaat.

"Kau yang akan pergi ke alam baka terlebih dahulu." Hyunjin bergumam, matanya menatap tajam ke arah Miyeon kemudian menarik pelatuknya.

DORR!

Semua penghuni rumah yang menyaksikan kejadian tadi sontak berteriak kesetanan kala suara nyaring dari peluru terdengar mengisi rumah.

Semua terjadi begitu saja, Hyunjin menarik pelatuknya ke arah Miyeon. Sayang, usaha nya terpaksa gagal di karenakan ulah menyebalkan Felix.

Pria mungil itu dengan cepat menyenggol jemari Hyunjin hingga pelatuk itu melaju dengan tidak tepat sasaran. Hyunjin bersumpah sedikit lagi peluru milik nya ini akan menembus bibir wanita ular itu.

"Hyunjin! Apa yang kau lakukan!" Sentak Felix, ia mendorong tubuh Hyunjin sehingga yang di dorong tentunya limbung. Ia terkejut ketika mendapati Hyunjin mengeluarkan pistol secara mendadak.

Miyeon mematung ketika peluru tersebut meluncur tepat disebelah nya, sedikit lagi! Sedikit lagi peluru itu benar-benar menembus bibirnya. Ia tak bisa membayangkan bagaimana jika peluru tersebut benar-benar menyapa bibirnya.

Keringat dingin mulai keluar, tubuh nya melemas dan terjatuh dengan begitu shock—terlihat dari ekspresi wajah yang tunjukkan.

Sihyeon bersama ibu nya sontak mendekat menghampiri Miyeon yang masih tak bisa berkata-kata. Semua jantung yang berada di sini berdetak kuat karena takut yang menyerang.

Hyunjin membuang ludah nya dengan kasar.

"Hyunjin sadarlah! Jangan lakukan itu lagi." Felix mendekat kearah Hyunjin, jujur ia saat ini sangat takut pada Hyunjin setelah pria itu hampir membunuh mantan kakak ipar nya namun ia percaya Hyunjin tak akan menyakiti nya.

Kepercayaan yang muncul sama saat ia pertama kali meminta pertolongan pada Hyunjin. Jangan tanya Felix kenapa ia selalu mempercayai Hyunjin, ia rasa itu tak butuh alasan.

ia menepuk pelan pipi tirus milik pria Hwang tersebut bermaksud untuk menyadarkan nya.

Hyunjin menatap manik indah milik Felix, ia tau Felix sangat peduli kepadanya, bagaimana mata redup itu menatap tepat ke wajahnya.

Bisa-bisanya ia malah gugup disaat-saat yang tidak tepat seperti ini.

"Huh, baiklah." Kata Hyunjin. Ia lantas bangkit dari duduk nya dan dengan cepat kembali meraih pistolnya.

Felix kembali menatap Hyunjin dengan wajah memelas nya menyiratkan pria itu untuk tidak melalui hal bodoh, ia kira Hyunjin akan menuruti perkataan nya. Tapi jika dipikir pikir lagi, memangnya ia siapa?

Felix memejamkan mata ketika mendengar suara keras yang berasal dari senjata api yang Hyunjin genggam.

"Jangan ada yang bergerak atau aku tidak akan segan-segan menarik pelatuk ini ke arah kepala kalian! Sekarang tiarap!" Hyunjin berujar lantang setelah melayangkan satu peluru ke arah rumah.

[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang