-

2.7K 493 64
                                    

Happy reading 

Setelah perkenalan singkat itu akhirnya Felix memutuskan untuk bercerita kepada Hyunjin tentang semua yang telah terjadi kepadanya dan juga suaminya.

Hyunjin menyesap kopi buatan Felix selagi mendengar kisah pilu pria itu.

Hyunjin merasa agak sedikit iba kepada Felix yang harus kehilangan suaminya sendiri di usia yang masih terbilang cukup muda.

Hyunjin kemudian menggelengkan kepalanya, Kenapa ia harus iba kepada Felix? Harusnya ia hanya peduli dengan diri nya sendiri tanpa harus repot-repot memikirkan Felix, intinya ia ingin semua ini segera selesai.

"Jadi begitu." Mata Felix sudah memerah, ia seperti siap meledakkan tangisan nya namun sebisa mungkin ia tahan.

hyunjin jadi kebingungan, ia harus bereaksi bagaimana terhadap felix? ia bukan lah tipe-tipe pria yang berhati lembut.

"apakah kau dan suami mu melakukan sesuatu yang menyinggung mereka? kau tau kan semua hal pasti ada pemicunya tak mungkin serta-merta mereka menggangu mu." ucap Hyunjin.

felix diam, ia mencoba mengingat-ingat kira-kira hal buruk apa yang telah mereka lakukan dan felix tak mempu menemukannya. felix yakin ia dan mendiang suaminya tak melakukan sesuatu yang aneh atau buruk.

"kami tidak melakukan sesuatu yang buruk. saat sampai di tujuan kami langsung tidur dan paginya berangkat untuk mengelilingi penginapan sampai akhirnya semua terjadi begitu saja." ucap felix.

hyunjin mengangguk mendengar perkataan felix. "aku yakin kalian telah menyinggung mereka namun kalian tidak menyadarinya." hyunjin berujar yakin. seperti yang sudah hyunjin katakan tadi, tak mungkin mereka tiba-tiba menganggu kalau tak ada 'apa-apa nya'.

"entahlah, kurasa aku melakukan sesuatu yang tak ku sadari dampaknya." jawab felix pasrah.

"lee felix, aku punya kenalan sepertinya dia bisa membantu kita. ayo nanti kesana." ucap hyunjin, "dan sebaiknya kau titipkan kedua anak mu kerumah orang tua mu secepatnya. aku akan kembali malam ini kesini." lanjutnya sembari beranjak dari kursi yang ia duduki.

felix sebenarnya dilanda kebingungan medapat titah dari pria jakung tersebut namun ia tetap mengangguk, ia harus percaya kepada hyunjin. apa alasan nya? felix tak yakin, namun sepertinya hyunjin benar-benar tulus membantunya dan mereka juga senasib.

setelah itu hyunjin kemudian pamit pulang, katanya ia ingin mengambil sesuatu dan dia juga menyuruh felix untuk jangan lupa untuk mengantarkan daehyun.

sepulangnya hyunjin dari rumah nya felix langsung membawa daehyun menuju mobil, felix berniat membawa daehyun menyusul adiknya ke rumah mertua nya, karena hubungan felix dengan kedua orang tuanya akhir-akhir ini sedikit regang setelah mereka menganggap kejadian yang felix ceritakan hanya omong kosong belaka. 

felix biasanya akan berusaha sabar karena jujur ia adalah pribadi yang tak mudah marah namun akhir-akhir ini entah mengapa terkadang beberapa hal sepele mampu membuat mood nya naik turun. 

sampailah felix di rumah besar milik mendiang suaminya. felix memandang nanar kearah rumah itu, biasanya setiap tiga hari sekali ia, jisung dan daehyun akan mengunjungi rumah ini untuk melepas rindu namun sekarang semua terasa sangat berbeda, felix bahkan saat ini sebenarnya segan untuk kembali menginjakkan kakinya disana namun karena ada urusan penting yang harus ia lakukan felix terpaksa menitipkan anak nya disana.

"daehyun disana jangan nakal ya, lalu dengarkan apa yang nenek dan kakek ucapkan." ucap felix sembari mengusap rambut daehyun dan menyampirkan tas berisi pakaian anaknya. 

[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang