-

4.2K 613 168
                                    


Sorry for typo(s)

Happy reading

Ganggu

"jisung... hiks kenapa jadi seram begini? Kemana semua orang?" tanya felix, air matanya sedari tadi tidak berhenti keluar.

Jisung bahkan tak mampu menjawab pertanyaan Felix.

Jisung memeluk tubuh bergetar Felix. Sama hal nya dengan Felix Jisung juga merasa bingung sekaligus takut.

Beberapa saat yang lalu tempat ini masih ramai oleh hiruk pikuk orang yang tengah berlibur namun sekarang satu pun orang tak ada, taman bermain luas ini sekarang terlihat terbengkalai.

Ia meremas Surainya frustasi, kepalanya berdenyut keras, ia tak bisa memikirkan sesuatu yang membuat mereka bisa keluar dari sini.

Jisung mencelos ketika memikirkan sebuah kejanggalan. Tidak mungkin disini ada taman main seluas dan semegah ini di tengah hutan.

Benar-benar tidak masuk akal.

Keringat dingin mengucur dari dahi ketika pandangan nya tak sengaja melihat kearah ujung sana.

Ia melihat seseorang wanita, ia tampak terlihat samar karena terlalu jauh dari pandangan Jisung. Ia sangat tahu jika seseorang itu bukanlah manusia ketika sosok itu Tempak sedikit melayang.

Tubuh nya melemas. Seumur hidupnya ia tak pernah merasa setakut ini. Tangan nya ia bawa untuk meraih Felix pergi menjauh dari tepat semula.

Sosok itu berjalan mendekati mereka dari kejauhan dengan berjalan dengan lambat.

"Felix, bisa jalan lebih cepat?" Tanya Jisung, mereka harus pergi kemanapun untuk menjauh, Jisung tidak memberi tahu Felix Karena demi apapun ia tak mau jika istrinya ketakutan dan panik.

Felix hanya mengangguk ketika mendengar perintah Jisung. Entah mengapa perasaan benar-benar tidak baik, sangat tidak baik.

Jisung membawa Felix kesalah satu tempat, setidaknya mereka harus bersembunyi sebentar.

Felix ingin pulang, ia tak mau berada disini lebih lama.

"Jisung hiks... Sebenarnya ada apa?" Tanya Felix, istri kecilnya kini tengah menangis tersedu-sedu dengan tubuh gemetar nya.

"Tidak apa-apa aku akan menjagamu, kau tidak perlu takut, sayang." Ujar Jisung lembut, pria itu membawa Felix kedalam dekapan hangatnya.

"Felix... Jangan menangis ya sayang." Jisung mengusap air mata Felix dengan perlahan.

Jisung bernafas lega, setidaknya mereka tidak diikuti lagi.

Baru selang beberapa detik ia mampu bernafas lega Jisung kembali dibuat menegang ketika mendapati sesuatu.

Jisung membulatkan matanya ketika mendengar suara tawa. Yang jelas itu bukan tawanya maupun Felix.

Suara tawa itu terdengar mendengung, mampu membuat rungu pendengar nya terasa sangat tidak nyaman. Suara itu terdengar menyeramkan demi apapun, bahkan lebih menyeramkan dari suara nyaring hantu.

[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang