-

5.3K 663 104
                                    

Cahaya mentari pagi tampak menerobos malu-malu kedalam celah jendela kamar kedua insan yang tengah terlelap. Tak ada tanda-tanda mereka akan tergugah dari tidurnya sampai terdengar suara benda jatuh yang memekakkan rungu Masing-masing.

Felix langsung terperanjat dari tidur, ia terkejut bukan main dalam keadaan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya. Pemuda bersurai merah muda tersebut mengedarkan pandangannya kesegala sudut kamar, tak di pungkiri jika dirinya merasa was-was saat ini.

Felix menemukan figura besar wanita itu sudah terjatuh dan tampak rusak di beberapa sisi nya. Felix membangunkan suaminya yang masih terlelap, Mengguncang lengan kekar itu dengan perlahan.

"Jisung, bangunlah... figura itu tiba-tiba terjatuh dengan sendirinya." Ucap Felix berusaha menyadarkan Jisung, yang dibangunkan akhirnya merasa terusik dan membuka mata perlahan.

"Eungh... Ada apa lix?" Tanya Jisung pada Felix. Pria itu mengusap matanya mencoba membiasakan cahaya matahari masuk kedalam penglihatan nya.

"Jisung, figura itu terjatuh dan rusak, ayo hubungi seseorang yang bertanggung jawab atas penginapan ini untuk segera mengurus nya." Ujar Felix, tangan mungilnya menarik kerah piyama Jisung agar Pria itu memberikan atensi penuh padanya.

"Eh? Kenapa bisa?" Tanya Jisung. Pria itu lalu bangkit dari kasur dan berjalan menuju tempat figura itu terjatuh, pandangan Felix hanya mengikuti langkah Jisung dari atas kasur.

"Sayang sekali... padahal lukisan ini indah." Ujar Jisung, tangan Pria itu  terulur hampir menyentuh karya seni itu sebelum ucapan Felix menggagalkan rencana nya.

"Jisung, sebaiknya jangan kau sentuh." Ucap Felix. Ia rasa barang antik seperti itu tidak boleh disentuh sembarangan dan juga perasaan Felix berubah menjadi tak karuan saat melihat benda itu.

Jisung hanya terkekeh mendengar penuturan Felix. "Ini hanya sebuah barang, Kenapa tidak boleh ku sentuh?" Tanya Jisung terheran-heran dengan perkataan Felix.

Pria itu lalu menyentuh sisi lukisan, menghiraukan kata-kata Felix.

"Lihat! Tak ada apa-apa lix. sudahlah aku akan menghampiri penjaga penginapan di depan, sebaiknya kau mandi, kita akan berkeliling sebentar." Ujar Jisung.

Setelah mendapat anggukan dari Felix Jisung pun pergi keluar rumah penginapan mereka guna menghampiri penjaga.

Jisung melihat ke kanan kiri, kira-kira apakah wisatawan lainnya sudah sampai atau belum dan ternyata beberapa keluarga sudah menempati rumah penginapan.

Jisung sekarang mampu bernafas lega karena sekarang ia dan Felix bukan menjadi wisatawan satu-satunya di tempat ini.

Jisung berjalan ke pos tempat penjaga, bisa Jisung lihat penjaga penginapan tengah melihat salah satu acara hiburan di televisi dari dalam pos. Jisung lalu mengetuk kaca pos itu beberapa kali, si penjaga yang melihat Jisung seperti itu langsung berjalan keluar dari tempatnya.

"Pak, figura lukisan di rumah penginapan saya jatuh. Bisakah anda mengurusnya?" Tanya Jisung.

"Ah, tentu tuan, Tapi bisa kah anda menunggu sampai penjaga yang lain tiba? Aku akan segera merapikannya ketika ada yang bisa menggantikan ku menjaga pos." Ujar Pria parubaya itu.

"Tak masalah, pak. Baiklah, terimakasih, ya." Setelah mendapat anggukan dari penjaga pos Jisung pun melangkahkan kakinya kembali ke rumah penginapan mereka.

[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang