Happy reading
Mobil lexus LC 500 berdesain mewah kekinian berwarna deep blue kini tengah melaju dengan kecepatan rata-rata membelah jalan panjang yang terbilang cukup sepi, kira-kira sudah ada tiga jam mereka berada di perjalanan dan keduanya telah melewati jalur lintas antar kota.
Tadi selama di perjalanan ada saja masalah yang menimpa keduanya, entah mobil yang mendadak mati bahkan hal itu terjadi beberapa kali selama berada di perjalanan, padahal mobil milik Felix yang mereka gunakan terbilang cukup baru dan sangat mahal, logika nya sangat tak mungkin mesin tersebut bobrok.
Untung sekarang mesin ini tidak bertingkah menyebalkan lagi.
Hyunjin berniat membawa Felix menuju rumah seseorang yang sekiranya dapat membantu mereka. jarak nya
"kau yakin?" tanya Felix, pasalnya kini ia agak ragu dengan Hyunjin. firasat nya sudah tak enak, entah karena Hyunjin atau yang lainnya tapi otaknya berkata jika firasat nya ini ditujukan untuk Hyunjin. felix berujar demikian bukan tanpa alasan, langit kini sudah terbilang cukup gelap dan Hyunjin belum belum juga sampai pada tempat tujuan.
setiap kali felix bertanya pria itu pasti selalu menjawab sebentar lagi, begitu saja terus jawaban nya, felix sampai bosan bertanya.
"tentu. sebentar lagi sampai." jawab nya, netra onyx tajam bak elang itu tetap terfokus pada jalanan gelap didepan sana.
Felix hanya mampu menghela nafas nya ketika mendengar perkataan yang ucapkan, bukan itu jawaban yang Felix inginkan. Felix kemudian menyandar kan kepala nya di kaca mobil dan mau tak mau matanya melirik kearah jendela pintu mobil.
Ia hanya melihat samar pohon lebat yang ada di samping jalan, pohon-pohon itu tumbuh menjulang tinggi bahkan saking tingginya tak mampu felix lihat dimana puncak daun dari pohon tersebut.
Jalan yang mereka lewati benar-benar gelap padahal jalan ini terbilang cukup bagus dan beraspal namun tak ada satupun lampu jalan yang menemani perjalanan mereka, penerangan hanya berasal dari lampu mobil yang mereka gunakan.
visualisasi
[cr.pinterest]
"Jangan melihat ke samping jika tak ingin menemukan hal yang tidak-tidak." perkataan ambigu yang hyujin lontarkan mampu membuat Felix yang tengah melamun seketika terperanjat dengan jantung yang berdebar tak karuan.
"Ba-baiklah." Felix kemudian membenarkan posisi duduknya, matanya kini ia arahkan pada jalan sepi di depan.
Felix menilik ke arah jalan, keadaan masih sama seperti tadi, tak ada satupun pengendara lain yang menemani perjalanan mereka. bagaimana jika mobil ini kembali berulah? Felix tiba-tiba bergidik ngeri ketika memikirkan itu, membayangkan bagaimana tidak menyenangkan nya jika hal itu benar-benar terjadi.
"Jangan kosongkan pikiranmu dan jangan berfikir yang tidak-tidak, Lee." Hyunjin berujar seolah tahu apa yang tengah Felix pikirkan.
Entah kebetulan dari mana, apa yang barusan Felix pikirkan kini terealisasi, Hyunjin tiba-tiba berhenti, mesin mobil mendadak mati total. Lampu mobil pun turut mati sehingga tak ada penerangan sama sekali, benar-benar gelap.
"Keparat!" Hyunjin sudah mengeluarkan serapah nya, stir yang ia pukul seolah-olah menunjuk kan betapa berang nya ia saat ini, felix bahkan terkesiap tanpa bisa melakukan apa-apa.
tubuhnya ia sender kan pada jok mobil kemudian mengehela nafas pasrah.
"di sini tak ada bengkel mobil dan bukan keahlian ku untuk memperbaiki mesin payah itu ." ucapnya.
"lalu apa yang akan kita lakukan, hyunjin?" tanya felix, nada cemas dan takut nya sudah tak dapat ia sembunyikan lagi. felix merasa khawatir, jangan-jangan ini karena ulah nya yang sudah berfikir hal buruk.
"tidak tahu." Felix mendelik kearah pria hwang itu, Hyunjin kini terlihat sangat santai bahkan terkesan tidak peduli, padahal pria itu tadi meledak-ledak.
Dari sekian banyak nya kata, felix paling tidak menyukai kata 'tidak tahu.' yang di lontarkan oleh orang dengan nada yang terkesan tidak peduli.
oh, lihatlah wajah datar itu, ingin sekali rasanya felix menjambak surai gelap pemuda itu, sayang nya felix tak dapat mengekspresikan kekesalan nya, itu sama saja seperti ia menantang maut nya sendiri.
"lakukan lah sesuatu, aku tak ingin berada di sini lebih lama." ucap nya ketus, entah mendapat keberanian dari mana felix mengatakan itu kepada hyunjin.
sudah di bilang perubahan emosi felix akhir-akhir ini suka berulah dan itu adalah salah satu contohnya.
Hyunjin kini memberikan atensi sepenuhnya pada felix, mata tajam nya menatap felix menelisik. pria itu terlihat kesal, namun felix tak merasa gentar, ia mendongak menatap Hyunjin sangsi.
"seperti dugaan ku, dia menyebalkan." gumam Hyunjin, yang tentu masih bisa di dengar jelas oleh kedua rungu Felix. Pria di depan itu berdecih pelan padanya,
apa-apaan pria itu! enak saja menyebutnya menyebalkan.
Tak Felix sangka Hyunjin kini tengah membuka pintu mobil dan keluar. Mata felix mengikuti setiap pergerakan yang Hyunjin lakukan, pria itu berjalan kedepan mobil dan membuka kap nya.
Felix mendengar suara deru mobil dari jauh, lebih tepat nya dari belakang. mungkin kah ada pengendara lain di belakang? Felix lalu menatap spion mobil, benar saja dugaan nya dibelakang sana ada siluet cahaya yang berasal dari lampu mobil. matanya terus mengamati laju mobil itu sampai mobil tersebut mendekat.
felix harap sang pengendara sudi berbaik hati kepada mereka dan membantu memperbaiki mesin atau memberikan mereka tumpangan.
permohonan felix terkabul. dia mendapati mobil itu berhenti di depan mobil mereka, sebuah mobil pick up berwarna putih pengangkut barang yang tertutup terpal putih.
felix membuka kaca jendela, kepalanya ia condong kan keluar guna melihat dengan jelas, karena pandangan nya tertutup oleh kap mobil yang Hyunjin buka.
seorang pria tua berjaket hitam tebal turun dari mobil tersebut menghampiri Hyunjin. Felix menyampir kan senyum ramah andalan ketika pandangan nya dan pria tua itu bertemu sedetik. Pria itu kini mulai berbicara kepada Hyunjin, sesekali menunjuk mesin mobil seolah-olah memberi tahu Hyunjin. suara pria itu terdengar sangat lirih dan terbata-bata, entah kenapa membuat felix yang mendengar nya merasa tak nyaman.
Hyunjin terlihat tak menghiraukan apa yang orang tua itu ucapkan, bahkan menatap pria itu saja tidak. Pria itu seolah-olah sibuk dengan dunianya sendiri.
felix mengerang gusar melihat tingkah si jakung itu. Ayolah, bisakah Hyunjin menyingkirkan sifat arogan nya barang sejenak? mereka membutuhkan pria tua itu untuk membantu, setidaknya sopan lah sedikit.
felix memutuskan pandangan nya karena berniat untuk membuka pintu dan menyusul keduanya, namun baru saja menginjakkan kakinya di tanah hal tak terduga malah terjadi.
mata felix melebar, ia terperanjat ketika mendapati wujud putih di berdiri tepat di belakang pria tua itu.
Pria itu membuka mulutnya dan Lidah pria itu terjulur dengan sorot mata yang menatap Felix, ekspresi nya seolah-olah mengejek.
TBC
Hari ini double update.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Ganggu ✔︎ Hyunlix [TERBIT]
Terrorft Hanlix/jilix [Selesai] Hyunjin si pembunuh bayaran yang tak pernah menyangka akan terlibat dalam masalah menakutkan seorang pria manis bernama han felix. 황현진 x 이필릭스 황필 bxb! M-preg! Hyunlix Dom! Hyunjin Sub! Felix (cerita hanya fiksi!) 060820-250...