🎶 Song recommendation;
Mafia in the Morning by ITZY 🎶✖
"Ace," katanya memberi tahu nama. "Namaku Ace Javarius Dieter. Ingat itu baik-baik."
"Di mana tasku?" tanya Cassandra tidak peduli siapa nama orang gila di hadapannya ini.
"Aku menyimpannya."
"Kembalikan."
"No." Pria itu menggeleng.
"Cepat berikan tasku!" tuntut Cassandra dengan intonasi tinggi. Masa bodoh jika pria itu kembali memperlakukannya dengan kasar."Kau pikir aku bodoh, hm?" Ace berkata dengan nada lembut tapi tegas. "Kau kira aku tidak tahu bahwa kau berniat untuk menghubungi seseorang menggunakan ponselmu yang ada di dalam tas kuningmu itu?"
"Kalau iya, kenapa?" tantang Cassandra. "Aku akan melaporkan dirimu atas kasus penculikan. Biar kau mendekam di penjara, sampai membusuk kalau bisa."
Ace mendengus geli.
Cassandra mengernyit, apanya yang lucu?
"Pertama, aku kebal hukum, Sayang."
Bibir Ace membentuk senyum tipis, kedua matanya menatap Cassandra lekat, yang dibalas dengan tatapan tidak bersahabat oleh perempuan itu.
"Kedua, sebelum kau bisa menghubungi seseorang, aku akan lebih dulu mencabut lidahmu supaya tidak bisa bicara," terang Ace dengan ekspresi serius di wajahnya.
Sinting!
Dengan tenaga yang sudah Cassandra kumpulkan, dia segera mendorong dada bidang Ace yang terbungkus kemeja abu-abu dengan kuat-kuat. Membuat tubuh tinggi Ace termundur sedikit ke belakang.
Jangan salah. Cassandra merupakan alumni klub taekwondo di SMA. Dia tidak selemah apa yang terlihat. Ketua geng pembuat onar di SMA-nya saja dia bantai, apalagi om-om tua bangka yang sudah bau tanah di depannya ini. Cassandra yakin bahwa dirinya pasti bisa melumpuhkannya.
Oke, maafkan Cassandra karena menyebut pria di depannya ini om-om tua bangka bau tanah.
Karena, percayalah, tidak ada sebutan lain yang pantas untuk disematkan kepada pria gila di hadapannya.
Cassandra memasang kuda-kuda, bersiap untuk melompat dan memberikan tendangan maut ke wajah Ace yang sialnya sangat tampan rupawan. Ace di tempatnya hanya diam memerhatikan Cassandra yang sudah bersiap dengan kedua tangan mengepal di depan dada.
Pada detik berikutnya, tanpa menghiraukan rasa sakit di selangkangannya sisa kegiatan semalam, Cassandra melangkah mendekat pada Ace dengan mata menyorot tajam. Segera dia melompat dan mengarahkan satu kakinya untuk memberikan tendangan maut pada wajah Ace. Dia yakin bahwa tendangannya akan tepat sasaran dan membuat badan Ace terpelanting ke bawah.
Grep.
Di luar dugaan. Cassandra melotot lebar karena kakinya ditangkap oleh Ace begitu saja. Dengan mudahnya pria itu menangkis tendangan Cassandra yang sudah Cassandra perhitungkan.
Sialan! Cassandra tidak bisa bergerak sekarang. Pergelangan kakinya digenggam erat oleh Ace. Posisi Cassandra saat ini benar-benar menyulitkannya. Dia berdiri dengan satu kaki karena kaki satunya masih berada di samping wajah Ace---dipegangi dengan kuat oleh pria itu. Jika Ace menarik kakinya, maka Cassandra yang akan kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Saling tatap. Ace masih diam dengan menggenggam pergelangan kaki Cassandra lebih kuat. Cassandra tidak menduga bahwa Ace bisa dengan mudah melumpuhkannya. Dia salah karena telah meremehkan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]
Romance♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, psychopathic, dan dikenal sebagai iblis. "Keep on dreaming, you fucking jerk!" Cassandra Dewi, mahasis...