Chapter 26 - What is Love?

165K 18.2K 5K
                                    

bintangnya jangan lupa ditampol ya :"

"Cassie, menurutmu, cinta itu apa?"

Tiba-tiba saja Ace bertanya mengenai cinta, membuat Cassandra yang masih dalam keterkejutan itu semakin terkejut.

"Cinta itu ... ya cinta."

"Oh, aku paham sekarang. Cinta adalah cinta," ujar Ace mengulangi perkataan Cassandra.

"Cinta tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata," lanjutnya. "Sangat rumit."

Cassandra tertawa mengejek, "Hahah, padahal dulu kau selalu membicarakan mengenai cinta, cinta dan cinta sampai aku muak mendengarnya. Kau selalu berkata bahwa kau mencintaiku dan blah blah blah. Tapi nyatanya, kau sendiri tidak paham, apa itu cinta."

Cassandra tertawa lagi.

Ace diam tidak menanggapi.

"Ternyata benar apa dugaanku sebelumnya, bahwa kau tidak benar-benar mencintaiku, kau hanya pura-pura, kau hanya bersandiwara supaya hatiku tersentuh hingga akhirnya aku yang mencintai dirimu. Haahhh ... menyebalkan."

Kepala Cassandra menyandar pada jok mobil, lalu menambahkan, "Badut."

Ace menoleh dengan wajah yang masih datar.

Cassandra juga menoleh ke arahnya, tatapan keduanya kembali bertemu. "Kau adalah badut profesional yang pandai memainkan peran. Aku hampir saja tertipu oleh bualanmu. Tapi untunglah, sekarang aku sadar. Sekarang aku tahu bahwa semua ucapanmu waktu itu hanyalah kebohongan. Rasa cintamu kepadaku hanyalah semu. Ck, dasar manipulator bajingan," hinanya merasa kesal, sangat kesal.

Ace mengerem mendadak. Mobilnya berhenti di tengah jalan, untungnya jalanan sepi, jadi adegan tabrakan beruntun tidak terjadi.

"Kau benar," sahut Ace dengan nada rendah.

"Memang benar, waktu itu aku hanya bersandiwara, supaya aku bisa memanipulasi dirimu, memainkan perasaanmu." Ace menoleh lagi, memandang Cassandra dengan tatapan mata yang sulit Cassandra artikan.

"Tapi, tujuanku itu tidak sepenuhnya tercapai," ucap Ace rendah.

"Karena sudah terbiasa berinteraksi denganmu, makanya, saat kita berpisah, rasanya ada yang berbeda," sambungnya pelan seraya menghadap ke depan.

"Ada yang berbeda, tapi aku tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya aku rasakan terhadap dirimu."

Cassandra menutup mulutnya rapat. Belum ada niatan untuk membalas, dia hanya memerhatikan raut wajah Ace yang datar tanpa ekspresi.

Lima detik.

Sepuluh detik.

Satu menit.

Masih sama-sama diam.

Akhirnya Cassandra membuka suara, "Aku tanya, dan kau harus menjawabnya dengan jujur."

Menjilat bibirnya, lalu Cassandra menyambung, "Apakah kini kau benar-benar mencintaiku?"

"Apa masih belum jelas?" Ace bertanya balik sambil menatap Cassandra tepat di mata gelapnya.

"Iya, atau tidak?"

"Iya," jawab Ace dengan suara kecil.

"Oh, oke." Cassandra membuang muka ke arah jendela samping kanannya. Pipinya tiba-tiba memanas. Bibirnya ingin tersenyum, namun dia tahan.

"Berarti sekarang kita adalah sepasang kekasih."

Cassandra menoleh kaget, "Mana bisa begitu?"

"Karena kita saling mencintai."

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang