Chapter 45 - Umm ... Want You

130K 11.3K 3.7K
                                    

little bit 18+
disarankan baca pas buka puasa

"Tanya ke dia. Itu matanya, kenapa musti ditutup kayak gitu? Buat gaya-gayaan? Biar dikira keren gitu? Kalo iya, bilangin, dia gak keren, jatuhnya malah nyeremin," cerocos Banyu yang sedari pagi tadi terus-terusan mengawasi gerak-gerik Ace.

Cassandra mendudukkan diri di atas kursi samping Ace seraya meletakkan dua gelas minuman hangat di atas meja. "Bukan gaya-gayaan, Pa, tapi satu mata Ace emang udah ilang." Lalu Cassandra menyeruput minumannya.

Banyu mendelik kaget. Serius?

"Bolong, dong?" tanyanya masih belum percaya. "Kenapa emang? Kok nggak diobati? Nggak ada niatan buat operasi? Donor mata kan bisa."

Mendengar banyak kalimat tidak jelas yang keluar dari mulut ayah Cassandra membuat Ace mendesah pelan. Ia bergumam sambil memijit pangkal hidungnya, "Sungguh cerewet sekali Pak Tua satu ini. Kepalaku sampai pusing. Kalau bukan calon mertua, sudah ku---"

"Sudah ku apa?" sahut Cassandra menoleh pada Ace yang kini menegakkan badan dan tersenyum tipis kepada perempuan itu.

"Tidak apa-apa," sahut Ace cepat.

Cassandra kembali memusatkan perhatian kepada Banyu, bertanya, "Papa nggak berangkat kerja?"

"Papa bolos aja."

"Kenapa?"

"Ngawasin kalian."

Cassandra merotasikan bola matanya jengah. "Seenggak percaya itu ya, Papa sama kami berdua? Aku sama Ace nggak bakal macem-macem, kok." Paling cuma cipokan sama grepe-grepean dikit.

"Papa percaya sama kamu, tapi nggak sedikit pun percaya sama dia. Yakin deh, laki-laki yang lahir di bumi ini semuanya dibekali sifat mesum. Lelaki sealim apa pun, kalo udah berduaan sama perempuan---apalagi perempuan secantik kamu---pasti bakalan kegoda buat bertindak yang enggak-enggak. Papa gak mau ambil risiko."

"Trus mau sampe kapan Papa ngawasin aku sama Ace?"

"Sampe kalian nikah," ceplos Banyu tanpa sadar.

"Jadi Papa udah ngerestuin?" Mata Cassandra berbinar.

"Gak-gak. Gak semudah itu."

Mendengus kesal, Cassandra bangkit menghampiri Banyu dan menarik lengan ayahnya itu, menyuruhnya untuk segera bersiap-siap berangkat kerja. Meski awalnya menolak, akhirnya Banyu menurut juga, tapi ia lebih dulu memperingati Cassandra supaya langsung teriak minta tolong apabila nanti Ace macam-macam kepadanya.

Cassandra merasa tidak nyaman. Karena, sedari tadi, Ace tidak sedetik pun melepas pandangan dari dirinya. Mengamati seluruh tubuhnya, dari atas hingga bawah, terutama pada wajahnya. Tatapan Ace dalam dan penuh arti. Cassandra jadi tidak konsentrasi pada kegiatannya---menyapu, mengelap, mencuci gelas, semuanya dia lakukan tanpa fokus karena ulah mata Ace yang jelalatan. Lalu saat ini, ketika dia sedang memasak Indomie, pria itu malah menyandarkan punggung pada pinggiran pintu dapur seraya terus mengamati Cassandra dalam diam.

Melihat ketegangan pada ekspresi wajah Cassandra, membuat Ace mengulum senyum. Entah kenapa, ia merasa senang ketika Cassandra salah tingkah seperti ini. Lucu. Wajah imutnya mendadak seperti kepiting rebus saat Ace sengaja atau tidak sengaja menggodanya. Benar-benar menggemaskan.

Tidak ingin terus-menerus hanya memerhatikan dalam diam, Ace memilih untuk melangkah mendekati Cassandra yang memunggunginya. Perempuan itu kini tengah menuangkan mie kuah ke dalam mangkuk. Tanpa butuh persetujuan lebih dulu, Ace segera melingkarkan kedua lengan kekarnya di pinggang kecil Cassandra. Membuat perempuan itu kaget hingga Indomie kuah rasa Ayam Bawang-nya tumpah. Dia menegang dan tanpa sadar menahan napas.

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang