Chapter 19 - His Weird Fetish

182K 16.7K 2.6K
                                    

"Fuck ... you!"

Cassandra segera mendorong tubuh Ace menjauh sebelum pria itu berhasil menciumnya.

Perempuan itu mengembuskan napas panjang, mengontrol dirinya, menenangkan hati. Matanya melirik pada Ace yang menyunggingkan senyum tipis kepadanya.

Kurang ajar!

Hampir saja Cassandra termakan oleh rayuan Ace. Kalau Cassandra tidak berhasil mengendalikan perasaannya, mungkin Ace akan berhasil membuat Cassandra berada dalam genggamannya. Mungkin tadi Ace akan berhasil mencium Cassandra.

"Maaf, aku berlebihan," ujar Ace memasang ekspresi bersalah.

Pria itu kemudian geleng-geleng pelan sambil memejamkan mata sejenak, "Jika berada di dekatmu, aku kesulitan menahan diri. Maaf."

Apa-apaan? Kenapa gue bisa segugup ini sih, bangke?! pekik benaknya ketika Ace menatapnya hangat.

"Ke depannya, aku akan berusaha menahan diri supaya kau tidak merasa risi atau takut," imbuh Ace.

Perempuan itu masih mematung tidak menanggapi. Sedangkan Ace kini memiringkan kepalanya dan tersenyum manis, berucap lagi,

"Aku ingin menjadi satu-satunya pria yang bisa membuatmu merasa nyaman, Cassie."

Mendengar itu, Cassandra segera menyelipkan sejumput rambutnya yang berantakan ke belakang telinga dengan cepat. Lanjut dengan mengusap-usap hidungnya yang sama sekali tidak gatal. Hal tersebut dia lakukan guna mengusir kegugupan yang mendominasi perasaanya sekarang.

Beri tahu Cassandra, Ace memiliki ajian ilmu apa hingga bisa membuat orang seperti Cassandra menjadi selemah ini?

Ya Tuhan, jangan biarkan Cassandra jatuh ke dalam lubang hitam yang menyengsarakan.

Jangan biarkan Cassandra menjatuhkan hati kepada Ace yang notabenenya adalah seorang psikopat edan.

"Kau---"

"Cassie!" potong Ace dengan nada yang naik beberapa oktaf. Lagi-lagi, hal tersebut berhasil membuat Cassandra terkejut.

"Aku ingin mengajakmu keluar," sambung Ace dengan nada normal.

"Ke mana?" tanya Cassandra ragu-ragu, sekaligus merasa takut.

Takut kalau Ace mengajaknya berburu orang lagi.

"Tenang, aku tidak akan mengajakmu untuk menyaksikan diriku membunuh wanita lagi," balas Ace seolah mengetahui apa isi pikiran Cassandra.

"Lalu, ke mana kau akan mengajakku pergi?"

"Ke rumahmu."

"Apa?" kaget Cassandra membuka sedikit mulutnya.

Dia tidak salah dengar, kan?

"Iya, ke rumahmu," ulang Ace.

Cassandra bingung harus membalas perkataan Ace dengan apa. Dia tidak paham apa maksud Ace sebenarnya. Entah otak Cassandra yang lemot dan berhenti bekerja atau memang Ace yang sulit untuk dipahami.

Tapi, jika benar Ace akan membawa Cassandra ke rumahnya, bukankah itu adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan?

Cassandra bisa kembali ke rumah, bertemu ibunya, lalu setelah itu dia akan mengadukan semua hal yang telah Cassandra lewati, dia akan melaporkan Ace saat itu juga. Mungkin.

"Aku akan memulangkanmu ke rumah," kata Ace, "membebaskanmu."

Kembali terkejut dengan mata membulat, "Ha? Kau serius?"

"Serius, Sayang."

Apakah ada yang sedang Ace rencanakan?

Meskipun ada rasa senang yang menyeruak dalam diri Cassandra, tapi perempuan itu juga turut merasakan kekhawatiran. Entah kenapa dia merasa was-was.

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang