sebelum baca pencet dulu bintangnya biar gak lupa ✨ mohon tandai typo juga
✖
"Kau tahu apa yang kurasakan sekarang?" tanya Ace seraya menggores pelan dahi Claude menggunakan ujung pisaunya. Tidak terlalu dalam, tapi tetap saja, goresan berbentuk garis horizontal yang Ace ciptakan di dahi Claude itu langsung mengeluarkan darah segar---mengaliri wajah tampan pria itu. Claude hanya bisa diam menahan napas dan menahan perih yang mulai terasa di dahinya. "Aku sangat ingin menyiksamu sekarang juga. Tapi, kutahan. Karena makanan yang lezat harus aku nikmati di akhir. Sesuatu yang epic dan spektakuler harus dijadikan penutup sebuah permainan. Kau paham maksudku, kan?"
"Apa aku benar-benar tidak punya pilihan?" tanya Claude mencoba terlihat tenang---meskipun jantungnya sudah senam di dalam sana. "Setidaknya, setelah aku membantumu, kau mau mengampuniku."
"No mercy," sahut Ace cepat dan tegas. "Kau telah menyentuh dewiku, jadi tidak ada ampunan. Tapi, baiklah, aku akan memberikan beberapa paket pilihan."
"Pilihan paket apa?"
"Paket pertama; apabila kau tidak mau membantuku, sebelum kau kubunuh, aku akan lebih dulu mengupas semua kulitmu dan menggantinya dengan kulit babi---kau tahu? Kau itu seperti babi, sama-sama rakus dan menjijikkan. Bau juga tentunya. Bau karena terlalu banyak bermain dengan para jalang. Pria menjijikkan sepertimu tidak seharusnya menyentuh istriku yang suci." Ace menekankan kalimat terakhirnya.
"Next. Paket kedua, apa?" tanya Claude.
"Paket kedua; apabila kau mau membantuku, aku tidak akan membunuhmu---"
"Aku pilih paket kedua," sela Claude cepat.
"Aku belum selesai berbicara," kata Ace melotot tajam, membuat Claude menelan ludahnya susah payah.
"Aku tidak akan membunuhmu jika kau mau membantuku. Aku hanya akan memotong ...." Mata Ace melirik ke bawah, pada selangkangan Claude.
"Memotong ... apa?" Claude bertanya seraya ikut menunduk melihat pada arah pandangan Ace, yaitu pada barangnya yang tertutupi oleh celana jeans.
"Memotong Joni-mu," balas Ace serius.
Tanpa bertanya siapa Joni yang Ace maksud pun Claude sudah tahu bahwa Ace berniat untuk memotong adik kecilnya---senjata lunaknya yang sangat berharga.
"Supaya kau tidak bisa lagi menanamkan benih ke banyak wanita," lanjut Ace, membuat Claude semakin tertekan. "Kau tahu? Aku paling benci dengan pria yang hobi mempermainkan banyak wanita. Baik kau ataupun ayahku, sama saja. Sama-sama haus seks dan menjadikan wanita hanya sebagai pemuas nafsu semata. Aku tidak peduli jika kau menyewa jalang dan sebagainya, tapi aku akan sangat marah jika kau memaksa wanita baik-baik untuk melayanimu. Dan, saat aku tahu bahwa kau telah lancang mencium istriku, kemarahanku berkobar, rasanya aku ingin segera menyiksamu secepatnya."
Jujur, seumur hidup baru kali ini Claude merasa ketakutan seperti ini. Pria di hadapannya ini benar-benar gila. Sangat gila malahan. Apa yang akan dilakukan oleh Ace ketika tahu bahwa dirinya hampir saja memperkosa Cassandra? Tidak-tidak. Ace tidak boleh mengetahuinya. Jika tahu, pria itu justru akan semakin menggila, dan Claude pasti hanya akan tinggal nama.
"Cepat, kau pilih paket yang mana?"
"Paket yang ramah nyawa, tidak ada, ya?" Claude menawar sambil mencoba menyembunyikan rasa takutnya. "Tapi daripada itu, lebih baik kita segera menyelamatkan istrimu, sebelum Elios benar-benar mengubahnya menjadi chimera," imbuh Claude.
"Chimera?" geram Ace hingga otot-otot di dahinya menonjol semua. Kali ini, semua amarahnya tertuju kepada Elios, ilmuan gila itu benar-benar mencari kematiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]
Romance♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, psychopathic, dan dikenal sebagai iblis. "Keep on dreaming, you fucking jerk!" Cassandra Dewi, mahasis...