Chap.6 [kumpul]

1.7K 396 10
                                    

•••••

-- KUMPUL --

"Hei. Seria. Mereka akan kumpul bareng katanya. " Ucap Eguan dengan berbisik kepada Seria yang berjalan menuju luar sekolah dengan menenteng tasnya karena sudah waktunya pulang sekolah.

Seria terhenti dengan ucapan Eguan. Dia menoleh dan menatap Eguan yang terlihat kebingungan karena dirinya ditatap oleh Seria.

"Biarkan saja. Aku ingin melakukan hal lain hari ini. " Ucap Seria lalu berjalan lagi dan Eguan pun mengikutinya.

"Seria. Apa kau masih mempunyai uang uang itu? " Ucap Eguan dengan berjalan bersama Seria.

Seria mengangguk dan terus melangkah kan kakinya hingga masuk ke dalam suatu bangunan.

Saat sampai, terdapat sebuah bangunan tua dan kotor yang terlihat tak berpenghuni dan telah ditinggalkan sangat lama. Namun saat Eguan memasuki bangunan yang terlihat asing tersebut, berbeda dengan pikirannya.

Dia yang mengira dalamnya pasti akan berlumut karena lama tak berpenghuni pun dengan cepat berubah dan menjadi terpesona.

Dia melihat ruangan yang seperti rumah mewah walaupun tak terlalu luas. Terlihat ada banyak buku dan juga lantai yang bersih bahkan hingga terlihat putih bersih.

"Seria. Kau tinggal disini?! " Ucap Eguan dengan meletakkan tasnya di sofa dan ia duduk di sofa panjang yang bersebrangan dengan tasnya dan juga terhalangi oleh kursi yang terbuat dari kaca.

"Yah, aku pindah pindah. Jika nanti ada orang yang tau aku tinggal disini, maka aku akan keluar. " Ucap Seria lalu menaruh tasnya.

"Ada dua kamar. Kau di sana. Aku disini. "

Eguan mengangguk dengan cepat dan berlari ke kamarnya dengan senang entah karena apa.

Dan beberapa saat, mereka berdua sudah mengganti baju masing masing dengan baju biasa dan menaruh pakaian mereka menjadi satu di sebuah bak.

"Mana mesin cucimu? " Ucap Eguan dengan menatap sekeliling dan tak melihat keberadaan alat yang disebut mesin cuci.

"Aku menyuci semua pakaianku sendiri. Aku tak memakai mesin. " Ucap Seria lalu menaruh sebuah piring berisikan makanan nasi dengan lauknya di depan Eguan yang duduk di kursi dapur.

"Nanti, jika ada yang mendengar bunyi mesin cuci,bisa bisa aku akan pindah lagi. Karena setiap malam akan ada security disini. " Ucap Seria lagi.

"Tapi, ini ada di lantai 2. Kenapa ruangan ini hanya ada 4 kamar dan seperti rumah? " Ucap Eguan mengangkat alisnya.

Seria menghela nafas. "Ini dulunya ruangan artis namun dia sudah meninggal sekarang. "

"Me-meninggal?! "

"Ya, mayatnya ditemukan di kamar mandi. "

Eguan terlihat menatap kamar mandi yang tadinya dilihatnya sebagai ruangan mewah, namun sekarang malah gelap seperti sebuah bangunan kosong yang terdapat hantu di dalamnya.

Dan mereka pun makan bersama di dapur. Terlihat Eguan sangat kelaparan dan memakan makanan dengan lahap hingga habis dengan cepat.

"Hah.. Kapan aku terakhir makan seenak ini? Makanan agen pun hanya bisa kumakan saat aku libur. Dan libur itu hanya selama satu hari. " Gumam Eguan laku meminum sebuah air teh yang telah dipnaskan sebelumnya.

Seria hanya diam saja dan setelah selesai makan, dia menyuci semua piring dan juga alat makan lainnya yang baru saja digunakan.

"Seria. Kenapa kau tak ikut agar mencegah Seok yang mabuk nanti? " Ucap Eguan.

Changed[Lookism FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang