Dumbledore mondar-mandir di kantornya, pikirannya kacau. Tiba-tiba serangan terhadap siswa berhenti, kemajuan ramuan yang akan membantu siswa yang membatu hampir selesai dan seorang siswa hilang.
Dan itu pasti Ginny Weasley! Dia menghancurkan rencananya sekarang! Betapa tidak berguna! Dia membutuhkannya untuk merayu Harry ke sisinya, dan sekarang gadis itu telah pergi! Mengapa sesuatu tidak bisa berjalan sesuai nya rencana?
⚡⚡⚡
"Jadi Ginny mengikuti pamanmu?" Fred bertanya pada Harry.
Anak laki-laki itu mengangguk dan si rambut merah sedikit santai. Mereka duduk di luar, baru saja menyelesaikan semua ujian mereka dan sekarang menikmati cuaca. George dan Neville akan bergabung dengan mereka keesokan harinya karena ramuan yang akan membuat mereka kembali normal akan habis saat itu.
"Dia bilang dia akan membiarkan Ginny tinggal di manor untuk sementara waktu, lalu mudah-mudahan membawanya ke Bill atau di sekolah di Italia," kata Harry. "Bill telah dihubungi dan akan pergi ke Italia secepat yang dia bisa, mengingat dia masih di Mesir."
"Jika dia harus bersekolah di Italia, dengan siapa dia akan tinggal? Pamanmu?" Hermione bertanya.
"Mungkin," bocah itu mengakui. "Dia harus mengubah penampilannya, namanya, dan ditulis sebagai warga negara Italia."
"Aku tidak peduli tentang itu, selama dia aman dan waras," kata Fred.
"'Dia' mengatakan kemarin ketika aku berbicara dengannya bahwa dia tampaknya baik-baik saja sekarang tanpa pengaruh dari ramuan atau orang tuanya," kata Harry sambil menyeringai. "Dia punya kamar di sebelahku, dan 'Dia' sedang mengajarinya."
"Oh, sekarang aku cemburu!" si rambut merah mengerang. "Pamanmu mungkin salah satu guru terbaik yang ada!"
"Aku tidak terlalu yakin 'Dia' akan setuju," kata Harry sweat-drop.
"George!"
Aneh rasanya melihat Fred tanpa George jadi sekarang ketika si kembar berpelukan erat satu sama lain, Harry merasakan sesuatu kembali ke tempatnya, ada sesuatu yang merata dan semuanya kembali normal seperti yang seharusnya. Neville disambut oleh mereka semua dengan pelukan dan teriakan bahagia, dan tak lama kemudian keduanya menuntut untuk mengetahui apa yang telah terjadi saat mereka membatu.
Mereka dibawa keluar ke danau di mana mereka bisa duduk dan berbicara dengan damai.
"Diablos bertarung melawan Pangeran Kegelapan dan menang?!" Neville berbisik begitu mereka selesai, matanya melebar. "Belum pernah ada yang menang sebelumnya!"
"Nah, sekarang 'Dia' melakukannya," kata Harry. "Aku akui aku ketakutan dengan semuanya, dan sedikit takut."
"Karena itu pamanmu bisa terluka?" George bertanya.
"Tidak," kata anak laki-laki itu dan memandang mereka. "Aku takut saat menyadari apa yang 'Dia' bisa lakukan."
"Maksud kamu apa?" Padma bertanya dengan cemberut.
"Dia tidak bertarung habis-habisan," jawab Harry. "Aku ragu dia menganggap serius pertarungan ini."
⚡⚡⚡
"Um, Diablos?"
Pria itu mendongak untuk melihat Ginny di ambang pintu, sekarang dengan perubahan totalnya. Rambutnya masih merah tapi sedikit lebih pendek, wajahnya lebih kecokelatan dan matanya coklat tua. Wajahnya telah sedikit diubah untuk menghilangkan sebagian besar fitur Weasley, dan semua bintiknya telah hilang.
"Apakah ini cukup bagus?" dia bertanya.
"Ya. Aku tidak akan pernah menduga kamu adalah Ginny Weasley," katanya sambil tersenyum kecil. Dia memperhatikan biola dengan tangannya dan melanjutkan, "Sesuatu yang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Second Chance
FanfictionHarry Potter tidak pernah pergi ke kerabatnya. Kenapa tidak? Karena ada seseorang yang membawanya pergi lebih dulu. Seseorang yang mengetahui masa depan sebelum itu terjadi dan memutuskan untuk mengubahnya. (BUKAN BL/YAOI) Peringatan : Dumbledore ba...