25

981 138 4
                                    

Akhirnya setelah tiga jam perjalanan mereka sampai juga di tempat mereka mengadakan camping, dan berakhir juga penderitaan Jeno yang ga nyaman disenderin lia tidur, cewek itu akhirnya bangun 15 menit sebelum sampai dan nyadar ga sengaja nyender, sedangkan Jeno saat lia bangun pura-pura tidur biar lia ga ngerasa malu pas bangun.

Semua penumpang bus pun turun, begitu juga Reya dan Jaemin "sini tasnya sama gue, berat nanti naiknya." Tawar Jaemin menyodorkan tangan untuk mengambil ransel Reya

Reya geleng "gue masih kuat kok na, ga usah."

"Jangan bengek tapi."

"Mata lo bengek! Penyakit gue bukan bengek anjir."

"Iya iya, jangan kambuh maksudnya."

Reya membenarkan ranselnya "gue mau bareng Ryujin aja jalannya." katanya sambil berjalan menjauh dari Jaemin

"Wey disini aja sama gue, nanti cape ya."

"Gamau bukan muhrim!!" Teriak Reya

Jaemin terkekeh lalu membiarkan Reya pergi ke arah Ryujin. Masih senyam-senyum Jaemin ga sengaja nemgok ke arah kiri dan udah ada Jeno disampingnya "weh ada abang!" pekiknya sambil mengunci lengan Jeno

"Apaan sih na. Jijik!" Gertak Jeno menepis tangan saudaranya dari lengannya.

"Galak amat sih! Btw, cieee tadi duduk sama lia terus bahunya di boboin. Gimana jen rasanya?" Goda Jaemin yang ternyata melihat lia yang tidur di bahu Jeno saat di bus tadi

"Ga ada! Ngaco lo!"

"Eleh! Make ngelak, gue juga liat nih make mata kak- eh mata kepala gue sendiri." Jaemin mengerakan telunjuk untuk menunjuk matanya sendiri, berbicara seolah yang ia bicarakan ada fakta "cie punya gebetan cieee, Sera gimana nih uy?"

"Gue sama lia duduk bareng ga sengaja ya, ga ada kursi kosong tadi."

"Omoso?"

"Ngeselin ya lo! Udah ah gue mau ke pembina, jagain Reya yang bener!" Sejurus kemudian Jeno pergi meninggalkan Jaemin dengan sebal

"Iya abang, gue mah kalo menjaga yaya bakal dilakukan sepenuh hati." Ujarnya dramatis bergestur seperti orang yang sedang membaca puisi, sampai beberapa orang yang ada disekitarnya menatap Jaemin bingung

Sadar diperhatikan Jaemin kembali bersikap so cool, lalu menghampiri Haechan dan Renjun sambil menahan malunya.

Disisi lain Reya menghampiri Ryujin yang sedang bersama lia, terlihat Ryujin yang sedang meledek lia sampai lia terlihat kesal, entah apa yang mereka bicarakan sampe Ryujin ledekin lia gitu.

"Ryu! Bareng dong!" Kata Reya

Ryujin sontak menoleh ke samping, ekpresinya berubah menjadi datar dan galak "gamau! siapa lo. sana!!"

Reya terdiam kaget

Seketika Ryujin tertawa "hahaha bercanda atuh rey! hayu hayu bareng." Kata Ryujin merangkul bahu Reya

"Brengsek lo ryu. Kaget tau kira gue beneran marah!!" Reya mengepalkan tangan bergerak seolah ingin memukul Ryujin "btw lia, bareng ya gapapa kan?" Tanya Reya pada lia mengingat Reya jarang gabung ke gengnya Ryujin selain Ryujinnya sendiri.

"Yaelah gapapa rey, santuy kali."

"Woy! Ayo masih aja pada diem, udah disuruh jalan tuh ke tempat camping nya." Tegur yeji dari belakang mengajak teman-temannya untuk lanjut jalan.

Seluruh siswa mulai berjalan di jalan menanjak menuju tempat camping yang berada diatas bukit, tenang ini bukit bukan gunung jadi jalannya tidak terlalu terjal, tapi cukup melelahkan.

TWINS | Nomin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang