"Mikirin apa lo?" Tanya Mark saat melihat Haechan diam disampingnya sambil memainkan handphone.
"Heunteu bang."
"Terus ngapain lo tiba-tiba kesini?" Tanya Mark lagi sebari menggenjreng gitarnya lagi memaikan irama irama yang random, menyakikan lagu apa saja yang telintas di otaknya. Bahkan lagu 'hey tayo' saja Mark nyanyikan
"Lagi pusing we."
"Ya pusing kenapa? tumben-tumbenan elu pusing."
"Da aing teh punya otak atuh bang, bisa pusing juga."
"Oh lo punya otak chan?"
Haechan mendengus "YA PUNYA ATUH!!"
Mark tertawa keras tangannya ga bisa diem dorongin badan Haechan brutal, namun Haechan langsung singkirin tangan Mark dari badannya "naon sih ah, maneh mah kalo ketawa sok teu bisa cicing da heran aing mah."
"Sorry sorry."
Haechan mengehela nafas berat sambil nyenderin punggungnya ke sofa rumah Mark "lieur euy bang, soal Reya."
"Oiya gue lupa nanya, lo beneran jadian sama Reya? gue tau dari yeri katanya lo berdua pacaran."
Haechan mengerutkan keningnya "teh yeri tau darimana dah?"
"Ck! Kek gatau cewek aja lu."
"Oh heeh." Haechan menjeda sebeluk mejawab pertanyaan Mark yang sebelumnya "iya pacaran, tapi pura-pura."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS | Nomin ✓
FanfictionBUKAN BXB!!! "Gini rasanya punya sahabat kembar macem Jeno-Jaemin yang sifatnya bertolak belakang satu sama lain." - Reya (p.s. narasi kadang baku kadang non-baku, untuk dialog non-baku) ⚠️harsh words Started : 2 October 2020 Finished : 25 July 2021