Pagi itu ditengah udara sejuk kota Bandung gadis betubuh semampai menerobos masuk kedalam sebuah kamar, terlihat dua orang manusia sedang lelap tertidur tertupi selimut tebal mengurungin seluruh tubuhnya.
Cewek itu berdiri ditengah di antara dua ranjang itu, berkacak pinggang sambil berdecak kesal.
"UPIN IPIN!! BANGUN WOY, UDAH MAGRIB!!!" Gelegar teriakannya mengisi seluruh ruangan itu
Salah satu cowok menggeliat karna terganggu oleh suaranya, lalu membuka sedikit selimutnya untuk mengintip siapa yang telah mengganggu dia "ah orang ini." dengusnya setelah melihat si pelaku sambil mengucek matanya
Melihat salah satu sudah terbangun gadis itu mendekatinya dan menarik selimut yang menutupin wajah lelaki itu "Jeno HUDANG SIA TEH!!" Teriaknya lagi di telinga si cowok
"Ck! Iya iya berisik amat sih lo!" Final cowok bernama Jeno itu mengubah posisinya menjadi duduk, tapi matanya masih tertutup rapat-rapat
Cewek itu tersenyum menang setelah salah satu dari mereka terbangun, dia berlalih posisi ke sudut yang lain untuk bangunin cowok satu lagi, belum sempat membuka selimutnya terdengar suara memohon dari dalam selimut "lima menit lagi plis!" Pintanya dengan suara serak khas orang bangun tidur
"Ga ada! Kita udah telat Jaemin, masa hari pertama sekolah telat!"
Jaemin membuang nafasnya malas, mengubah posisinya menjadi duduk mengusak rambutnya lalu melihat jam dinding "ya Allah, Reya davina. Masih jam enam kurang anjir, lo udah siap sepagi ini? ngapain?" Kesal Jaemin
"Emang salah?" Tanya cewek yang dipangil Reya barusan.
"Gue masih ngantuk saoloh!!!"
"Jangan banyak alesan." Reya melirik jam tangan softpink yang melingkar di tangan kurusnya "gue tunggu di depan, setengah jam lagi kalian harus udah siap. Awas aja!" Sejurus kemudian dia pergi meninggalkan kamar itu menuju halaman depan
Jaemin dan Jeno memejamkan matanya lagi karna rasanya sangat sulit untuk dibuka, ditambah lagi magnet kasur yang sangat kuat menahan mereka untuk bangun. Dengan lemas Jaemin menyodorkan satu tangannya ke arah Jeno "jen.."
"Hm." Jeno juga sama, dia nyodorin satu tangannya juga ke arah Jaemin
"Kertas gunting baaaatu!" Ujar mereka berbarengan
"Yes! Lo duluan jaem, bye gue mau tidur lagi." Jeno berbangga hati lalu menupi kembali tubuhnya dengan selimut.
Itulah rutinitas yang mereka lakukan setiap baru bangun tidur, suit untuk mementukan siapa duluan yang mandi. Lucu memang si kembar shahab ini.
"Hih bangsat sia Jenong!"
Tiga puluh delapan menit akhirnya Jeno dan Jaemin siap, mereka sudah rapih dengan seragam putih abu-abu lengkap dengan atributnya, hari ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah sebagai siswa kelas dua belas. Makanya Reya semangat banget juga, karna katanya sekarang dia jadi siswa paling senior disekolahnya, dia bisa menindas adik kelasnya karna udah kelas dua belas.
Tapi ya ga gitu juga Reya
Saat sampe luar, disana Reya udah nangkring sambil makan roti tawar yang disiapkan sama bundanya. Ga gubris keberadaan Reya Jeno dan Jaemin langsung keluarin kedua motornya dari garasi
Reya tersenyum, berjalan kecil mendekati Jaemin yang sedang mencoba menyalakan vespanya, setelah nyala gadis itu langsung naik, Jaemin kaget sontak menoleh "ngapain lo ya?"
"Naik motor."
"Sana ah, hari ini sama Jeno aja." Tunjuk Jaemin pada Jeno yang udah menaiki motor ninja merah kesayangannya "hari ini gue mau sendiri menikmati udara bandung, terus mau keliling-keliling bentar." Ujarnya dramatis seraya memejamkan kedua matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS | Nomin ✓
FanfictionBUKAN BXB!!! "Gini rasanya punya sahabat kembar macem Jeno-Jaemin yang sifatnya bertolak belakang satu sama lain." - Reya (p.s. narasi kadang baku kadang non-baku, untuk dialog non-baku) ⚠️harsh words Started : 2 October 2020 Finished : 25 July 2021