51

629 107 6
                                    

Ga cape aku ingetin, tolong voment gaes!!!

===

Dokter doyoung memberikan senyuman pada Reya setelah memberikan pemeriksaan "obatnya masih suka diminum, kan?"

"Masih dok, sesuai yang dokter suruh kok."

"Bagus lah."

Reya mengigit kukunya gugup, sedikit memajukan kursi yang ia duduki "dok? apa belum ada perkembangan buat aku operasi?"

Segurat senyuman tipis muncul di wajah dokter itu "sabar ya, kita lagi usahakan yang terbaik buat kamu. semoga lancar sampai hari h nanti."

Reya mengangguk mengerti "iya dok. aku boleh pergi sekarang?"

"Iya boleh." Dokter doyoung mengizinkannya "kamu hari ini dianter siapa? ga kesini sendirian kaya waktu itu lagi kan?"

Reya menggeleng diiringin senyum "dianter Haechan dok, dia nunggu di lobi."

Sebari mengantar Reya ke pintu dokter lelaki itu menaikan satu alisnya "kayanya kalian sering banget bareng, bahkan saya beberapakali liat dia jagain kamu disini. kalian pacaran ya?" tanyak dokter doyoung dengan nada mengejek.

Reya nyengir memperlihatkan deretan giginya "hehehe, iya."

Pria itu membelalakan matanya kaget, padahal dia cuma asal tebak untuk menggoda Reya "oalah! beneran ternyata. kok bisa? kirain saya, kamu sukanya sama Jeno atau Jaemin loh."

Perkataan dokter doyoung barusan sukses membuat Reya membeku "maksud dokter?"

"Kamu waktu itu cerita kalo kamu suka deg-degan kalau dekat mereka, itu kan tanda kalau kamu suka seseorang. Makanya saya kira kamu suka sama mereka."

Reya menggaruk tekuknya kebingungan "o-oh gitu ya dok? gatau deh, mungkin salah." kata Reya kaku, walau sebenarnya dia dibuat overthinking oleh dokter itu "kalo gitu aku pulang ya dok, selamat siang."

"Iya, hati-hati ya dijalan."

Reya berjalan menuju lobi sambil melamun, entah yang tadi itu bikin Reya tidak enak hati dan gelisah.

"Reya?!"

Reya reflek mendongak dan melihat Haechan sudah ada di hadapannya memberikan ia senyuman teduh "gimana tadi? kenapa ngelamun?"

"Uhmmm ga ada yang perlu dikhawatirkan kok." Jawab Reya kikuk.

Haechan mengangguk dan tidak bertanya lagi, padahal ia tau kalau Reya sedang menyembunyikan sesuatu, tapi Haechan tidak mau membuat Reya tak nyaman, mungkin gadis itu punya privasi sendiri.

"Sekarang mau kemana? Jalan-jalan?"

Reya menggeleng "pulang aja ya?"

"Oke. Tapi makan dulu ya? Kamu belum makan, aku juga tau."

Reya pasrah saat Haechan menautkan jari-jari mereka dan menariknya ke luar rumah sakit.

***

PERSIB NU AING (7)

Haechan

assalamu'alaikum

ya ahli kubur

(Read by 6)

Haechan

hag siah! dosa kalo salam teu dijawab

Renjun

goblok

ya elo nyebut salam pake ya ahli kubur, ogah gue jawabnya, orang gue masih bernyawa

TWINS | Nomin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang