02

2.9K 327 22
                                    

Voment juseyo🙏

===

"Assalamualaikum, mama pulang." Wanita paruh baya baru aja masuk kedalam rumah tempat tinggal Reya, itu jisoo arinda kepala keluarga rumah ini. Ibu single parent yang sekarang bekerja sebagai manager keuangan di salah satu perusahaan, untuk menghidupi kedua anaknya.

"Wa'alaikumsalam." Sahut anak sulungnya sedang asik rebahan di sofa ruang tamu sambil nonton tv, bukan nonton sih tv itu cuma nyala biar ga sepi aja sedangkan orangnya fokus ke hp. Jisoo kadang suka ngomel kalo tv ga ditonton mending ga usah dinyalain, sayang listriknya tapi ga pernah di denger.

Jisoo berdecak malah menatap kelakuan putrinya, dia ngambil remote nya dan langsung matiin tv "kebiasaan nyalain tv tapi ga ditonton!"

Reya mendengus sambil bangun menjadi duduk "baru pulang udah ngomel ish."

"Mana adek?"

"Jisung dikamar, baru pulang dia." Jawab Reya membenarkan rambutnya yang berantakan.

Jisung adalah adik kandung Reya yang baru masuk SMA hari ini, nama lengkapnya raefal jisung haidar.

"Gimana tadi hari pertama dia di sekolah?" Tanya jisoo menaruh tasnya di meja lalu duduk disamping Reya untuk bertanya apa aja yang dilakukan kedua anaknya hari ini.

Reya ngangkat kedua bahunya "gatau, tadi ga liat jisung pas upacara penyambutan siswa angkatan baru."

Kening jisoo berkerut heran "kok bisa? emang teteh kemana?" teteh adalah panggilan Reya jika di rumah yang berarti kakak dalam bahasa sunda, kalo ga teteh panggilan kesayangannya adalah 'yaya' nama itu diberikan oleh jisung sewaktu anak itu belum bisa bicara pas balita.

"Pingsan tadi teteh, jadi ga ikut upacara."

Jisoo menghela nafas panjang sambil mengusap rambut Reya, wanita ini udah ga heran denger Reya pingsan. Kadang kasian sama Reya karena ga bisa ngelakuin kaya anak sebayanya yang lain karna keterbatasan kesehatan "tapi teteh gapapa kan? obatnya udah diminum?"

Reya mengagguk "udah."

"Inget obat jangan lupa diminum, ga boleh di skip."

"Iyaaaa mama jisoo yang cantik, teteh ga lupa."

"Yaudah, mama mau ganti baju dulu terus masak buat makan malem kalian."

Reya ikutan bangkit dari sofa, berjalan menuju pintu keluar "yaya juga mau sebelah, mau main." maksud Reya sebelah adalah rumah Jeno dan Jaemin.

"Jam makan malem pulang ya!"

"IYA KALO INGET." sahut Reya setengah berteriak sambil udah lari.

Reya memasuki area rumah mewah yang terletak tepat disamping rumahnya tanpa sungkan, toh dia udah terbiasa keluar masuk rumah ini dari kecil.

"Jeno Jaemin, HAYU MAIN YUK!!" bukan Reya kalo ga rusuh, bukannya ketuk pintu dia malah teriak-teriak di depan pintu.

Cklek!

Si pemilik rumah buka pintunya, Reya nyengir pas tau yang buka bukan Jeno maupun Jaemin tapi irene mamanya mereka. Wajah irene itu keliatan judes, Reya aja sampe sekarang kadang masih suka takut-takut sama irene padahal baik.

"Eh bunda.." sapa Reya watados. Jangan kaget kalo Reya ga manggil dengan sebutan tante, irene sendiri yang minta biar ga dipanggil tante dari sewaktu dia kecil. Irene udah anggap Reya anaknya juga kok karena dia keseringan main sama anak kembarnya itu, apalagi rumahnya sebelahan.

"Kenapa ga langsung masuk aja ya? Biasanya juga langsung nyelonong."

"Hehe biar dikira tamu bun."

"Ck! Ga pake ngetuk pintu juga bunda udah tau itu kamu yaya."

TWINS | Nomin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang