[ Elo! ]

48 11 0
                                    

Saat ini Zain tengah berbaring dikamarnya. Nuansa biru langit dan cahaya mata hari pagi sangat pas, untuk dilihat.

"Aku merindukan seseorang,"

"Tapi siapa?" Zain menggelengkan kepalanya lagi. Sudah berulang kali pertanyaan itu ia tanyakan pada dirinya, namun, ia tidak bisa menjawabnya.

"Aku tidak ingat." Zain mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Aahhh,"

***

"Zara, I'm comeback!" seru seorang gadis, sambil berlari ke rumah Zara. Zara yang bingung, langsung keluar dari rumah.

"Lia?" panggil Zara dengan senyuman sumringah. Wanita bernama 'Lia Putri' tersenyum, kemudian memeluk Zara.

"Kangen." cicit Lia.

"Ututututu yang kangen inces." Zara melepaskan pelukannya dari Lia. Kemudian menatap Lia tajam.

"Tatapannya itu lho, serem. Kaya rumah mantan!"

"Huahahaha!" tawa mereka pecah. Lia memang wanita yang pintar membuat orang tertawa. Wajar saja jika siapapun yang dekat dengannya langsung merasa akrab.

"Eh btw. Suami lho mana Zaraempek? ganteng gak? kalau ganteng buat gue aja yah!" Lia terkekeh di ujung kalimatnya. Zara menggeleng.

"Suami gue burik, mana gendut, hitam, dekil lagi. Is serem tahu, suami gue mirip genderuwo." ucap Zara dengan nada sedih, yang sangat cocok untuk kebohongannya.

"Gak jadi deh Zar. Yakali gue yang cantik kaya bidadari ini nikah sama genderuwo."

Zara tertawa dalam hati. Melihat Lia yang sepertinya kecewa karena perkataannya.

'Ya gak mungkin dong, aku berbagai suami!' batin Zara kesal.

"Cantik? bidadari? Iya bidadari. Tapi bidadari yang jatuh dari selokan!"

"Hahaha!"

Krik krik krik krik.

Zara terdiam, ditatapnya wajah Lia yang sudah berubah warna. Yang tadi berwarna putih mulus. Sekarang menjadi merah padam, seperti habis di bakar.

"ZARA!" pekik Lia. Zara langsung berlari menjauh, karena 'tak ingin menjadi ironman karena Lia.

"Zara embek!" Zara tertawa riang. Lia menangis karena tidak bisa mengejar Zara.

Di suatu tempat, seseorang yang melihat Zara dan temannya bermain tersenyum manis. Senyuman manis yang penuh arti.

"Jika ia tidak bisa. Maka aku bisa! pasti bisa!" ucapnya dengan senyuman manisnya. Kemudian berjalan keluar dari tempat Persembunyian nya, dan langsung menghampiri Zara.

Zara yang asik berlari sambil meledek Lia, tidak sadar jika ada pria yang berdiri di depannya. Alhasil ia menabrak dada pria itu, dan langsung terjatuh.

"Elo!" tunjuk Lia kesal. Memang ia tengah kesal pada Zara. Namun, walaupun begitu, ia 'tak suka jika ada orang lain yang menyakiti temannya.

"Teman sejati adalah mereka (Pria ataupun wanita) yang saling mendukung dalam suka maupun duka. Teman sejati adalah mereka yang menjunjung nilai persahabatan yang baik, hingga menuju ke surga."

Menikah? Tapi Pacaran? [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang