Sore ini Ana sedang berbaring di kamarnya ditemani headset di kupingnya yang sedang memainkan lagu dari boyband favoritnya 'jerk-iKon'. Jarang jarang dia bisa menikmati sorenya setenang ini, karena biasanya Chan selalu datang dan mengganggu nya menikmati kedamaian di sore hari.
"Anaaa!" panggil mama sambil agak berteriak dan membuka pintu kamar nya.
"ada apaan sih ma? Kok sampe teriak gitu" tanya Ana sambil membuka headset yang ia pakai.
"ya ampun, kamu tuh mama dari tadi mama panggilin. Itu ada Chan mau ngajak jalan katanya de" balas mama.
'baru juga diomongin' batin Ana.
Sebenarnya Ana tidak mau turun dan menemui Chan, tapi jika ia melakukan itu mamanya akan melakukan konser bahkan lebih meriah dari konser iKon. Jadi terpaksa ia harus merelakan sorenya yang tenang.
"de, lama banget sih. Kasian nih Chan udah nunggu lama" baru juga sampai bawah, Ana langsung disambut oleh ocehan papanya.
"mau ngapain kesini? Gw ga mau main. Cape" tanya Ana jutek.
Chan yang tau bahwa Ana sedang badmood berusaha membujuknya sehalus mungkin karena ia tahu jika sedang begini Ana tidak suka dibentak. "temenin gw beli kado buat bunda yaa, soalnya gw ga tau cewek sukanya apa. Yaa?.."
"yaudah tunggu bentar gw ganti baju dulu" balas Ana lalu pergi mengganti baju.
Sebenarnya Ana tidak mau pergi, tapi karena ini ada hubungannya dengan bunda jadi ia akan merelakan sorenya. Karena bundanya Chan sudah ia angap ibu keduanya, bahkan ia juga memanggilnya bunda.
"kalian perginya naik apa Chan?" tanya mama.
"naik taksi ma, soalnya Chan masih belom berani naik motor jauh-jauh, takut kena tilang" jawab Chan.
"oh iya bener juga sih, yaudah kalian hati-hati ya. Tolong jagain Ana ya Chan" kata mama.
"siap ma!" jawab Chan lalu naik ke taksi.
Suasana di taksi sangat hening. Chan tidak ingin menambah buruk mood sahabatnya itu, jadi ia tidak berbicara sepatah kata pun. Mereka berdua sama sama menikmati keheningan ini.
Disinilah mereka sekarang, di Grand Metropolitan Mall. Langkah Ana terhenti saat baru berjalan beberapa langkah, pandangannya tertuju pada toko yang menjual Thai Tea di mall tersebut. Pasalnya Thai Tea merupakan minuman kesukaannya, dan jika ia melihatnya maka ia harus membelinya saat itu juga.
"kenapa beren- Ayo ayo beli" kata Chan yang sudah tau kebiasaan sahabatnya itu langsung mengajaknya membeli minuman kesukaannya itu.
"mau yang paling gede Chan.." rengek Ana.
"iya..iya" jawab Chan. Ia sudah tau jika Ana bisa menghabiskan dua gelas Thai Tea yang paling besar sekalipun.
Chan berterimakasih pada Thai Tea karena mood Ana sudah membaik sekarang. Jadi mereka mulai berkeliling untuk mencari hadiah untuk bunda.
"mau beliin apa emangnya buat bunda?" tanya Ana, karena akan percuma jika mereka mengelilingi mall tapi tidak tahu mau beli apa.
"eum, tas mungkin atau gelang?" tanya Chan.
"gelang aja, soalnya bunda itu jarang pergi jadi kalo tas pasti jarang dipake" jelas Ana.
"oke, ayo!" ajak Chan. Lalu mereka mencari toko perhiasan.
Setelah selesai membeli gelang, Chan mengajak Ana untuk makan. Tapi langkah mereka terhenti saat hp Ana berdering, bukan dering telepon tapi dering notifikasi. Dan noifikasi ini sangat penting untuk Ana.
"Chan, kayaknya kita ga usah makan deh, makannya di rumah aja. Ayo pulang!" ujar Ana setelah melihat notifikasi di hp nya.
"kenapa emangnya? Itu chat dari siapa emang?" tanya Chan.
"penting pokoknya. Udah ayo keburu telat!" ajak Ana sambil menarik tangan Chan keluar dari Mall.
Sesampainya di rumah, Ana langsung berlari ke kamarnya. Chan yang penasaran pun mengikutinya. Dan betapa kagetnya Chan saat mengetahui apa alasan sahabatnya itu ingin sekali pulang.
"jadi ini yang katanya penting?" ujar Chan sambil memutar bola matanya malas. Karena ternyata Ana ingin cepat pulang, hanya untuk streaming idolanya itu.
"iya ini penting banget Channn, hehe." ucap Ana sambil senyum tak berdosa.
Chan menghela nafasnya, kalau sudah menyangkut 'oppa oppa nya' itu Ana tidak bisa diganggu. Jadi Ia memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
_____
jangan lupa vote and comment yaa🌼
tengkyuu 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND • JUNG CHANWOO ✓
Teen Fiction"untuk apa kamu mencintai orang yang tidak pasti mencintaimu, jika ada orang yang pasti mencintaimu?" - chandra angelo
