"Soo Hyun! Wifi-nya lelet amat" -Minhyung a.k.a Mark
"Gue bapak lo ya!" -Soohyun a.k.a Shean
Menjadi anak sembunyi-sembunyi dari seorang aktor dan top model papan atas tidak semudah itu.
Intinya tuh nyamuk itu adalah satu dari beberapa yg selamat saat terjadi foging besar2an di Daegu tepat setelah Mark dinyatakan demam berdarah:) dia imigran:)
Sekian...
BTW, SEPERTI BIASA.... VOTE DULU SAYANG🐤
Putar dulu mulmednya, biar menghayati
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Sesungguhnya manusia itu egois, Mark juga begitu. Dia tidak ingin disalahkan, apalagi perihal alasan dia jatuh kesungai dibawah jembatan ini. Semua salah nyamuk, dan ya- orang itu.
Tubuhnya terjatuh ke dalam air, dengan posisi tidak baik sama sekali, kepala menyentuh air terlebih dulu. Walaupun begitu, rasanya tetap sakit. Mark hilang kendali seketika dan memilih untuk membiarkan tubuhnya tenggelam, sembari berangan, mungkinkah rencananya direstui semesta?
Apakah memang secepat itu? Rasanya ini tidak benar, dan Mark harus menyelamatkan diri. Tapi tubuhnya semakin lama semakin melemah. Matanya mulai terpejam, telinganya mulai berdengung, ketika samar-samar dirinya mendengar gemericik air yang sama, saat pertama kali ia terjatuh disini.
Entahlah, tubuhnya sudah terlalu jauh dari permukaan dan tidak ada pencahayaan disekitar. Jadi, percuma saja. Mungkin itu adalah malaikat maut. Kalau memang benar, tentu Mark akan senang. Setidaknya, dia tidak akan sakit lagi setelah ini. Dan yang paling penting, tidak ada lagi yang terbebani atas kehadirannya.
Dia terus mengosongkan pikirannya sampai-sampai tidak menyadari jika yang datang itu- adalah orang lain. Dia hanya merasakan, sebuah tangan menggapai tubuhnya, dan ketika bibir keduanya bersatu. Hanya satu yang Mark rasakan.
Sakit yang semakin sakit.
Mark merasa, bayang-bayang kehidupan dan kematian begitu menyakitkan. Ia kembali merasakan sesak yang begitu dalam. Tatkala mata itu terbuka dan seorang berada tepat didepannya. Mark tidak bisa marah. Ia tidak tau, apakah ini sebuah pertolongan atau sebuah takdir untuk tetap hidup karena hukumannya belum usai.
Tapi satu hal yang membuatnya menjadi dongkol setengah mati adalah, yang ada didepannya itu orang yang sama, yang tadi sempat ingin mengakhiri hidupnya disini. Faktanya, gadis itu bisa berenang dan memilih bunuh diri di sungai.
Desiran air mulai tenang, ketika tubuh keduanya sama-sama bergerak keatas. Mark masih tidak bisa menebak dengan pasti, apakah dirinya masih baik-baik saja ketika orang itu sudah melepaskan diri dan membawanya kepermukaan.
