"Soo Hyun! Wifi-nya lelet amat" -Minhyung a.k.a Mark
"Gue bapak lo ya!" -Soohyun a.k.a Shean
Menjadi anak sembunyi-sembunyi dari seorang aktor dan top model papan atas tidak semudah itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Selamat ulang tahun'
Suara berat itu masih terngiang sempurna di otaknya bahkan sampai pagi dimana ia bangun tidur. Anak itu mencoba mengingat lagi kejadian semalam, astaga. Apakah ini adalah salah satu efek dari predikat 'Aktor Termahal' sampai-sampai jantungnya berdebar seperti ini?
Mungkin Mark memang sudah gila. Sungguh! Ini bukan perasaan seperti jatuh cinta dimana kau akan merasakan ribuan kupu-kupu terbang di perut, jalanan suram bak taman bunga. Bukan yang seperti itu, tapi lebih! Mark bahagia sampai tidak mengerti dengan apa yang tengah ia rasakan.
Jangan ada yang mengatakan, atau bahkan berfikir jika reaksi atau perasaan Mark sekarang ini terlalu berlebihan. Jika kalian masih berfikir seperti itu, berdoalah agar mendapat takdir seperti dirinya. Dengan begitu kalian akan tau apa yang terjadi sebenarnya, dan juga kalian tidak akan pernah atau mungkin kalian tidak akan berani beranggapan jika situasi ini berlebihan. Mark memiliki hati yang lembut dan mudah terkesan. Tapi karena itu juga ia mudah sekali terluka.
"Gue nggak sinting kan?! Ya Tuhan, syndrome aktor termahal begini amat!"
Mark mengusap kasar wajahnya, lalu mengingat kembali apa yang baru saja ia rasakan. Ini konyol. Kenapa ia malah terkesan mudah sekali terbawa perasaan seperti ini, pikirnya saat itu.
Tapi melihat kenangan-kenangannya dulu bersama sang Ayah yang tidak ada harmonis-harmonisnya sama sekali. Mark pikir perasaan seperti ini wajar dirasakan oleh seorang anak.
Anak laki-laki itu berdiri dari acara bangun tidurnya, lalu berjalan tergopoh menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Kebetulan hari ini hari sabtu, jadi tidak ada kegiatan apapun selain bermalas-malasan sampai siang nanti, karena sorenya Mark harus pergi ke tempat les. Benar, Soohyun membuatnya mengikuti banyak les. Banyak sekali, sampai Mark rasa-rasanya harus berhenti sekolah saja karena dia sudah merasa cukup pintar.
Selain itu, kebiasaannya bangun lebih awal sudah tertanam sejak masih tinggal bersama Kakek dan juga Neneknya. Katanya, tidak baik menyia-nyiakan waktu hanya untuk tidur. Dulu, saat akhir pekan mungkin Mark bisa membuang waktu dengan bermain tapi sekarang berbeda. Mark terlalu canggung meminta izin. Canggung dan takut.
Oh ya, setelah Soohyun keluar dari kamarnya tadi malam. Tepatnya setelah anak itu selesai membaca surat dari sang ibu, Tuan dan Nyonya Lim langsung mengirimkan pesan begitu panjang dihari ulangtahunnya.
Ceramah khas orang tua, yang selalu Mark dengar sejak ia masih berusia 9 tahun. Setelah itu, Mark sengaja mematikan ponsel.
Pasti sudah banyak yang mengiriminya ucapan selamat ulang tahun kan? Tentu saja! Mark memiliki banyak teman, hanya saja tidak memiliki banyak waktu untuk ia habiskan dengan bermain-main bersama mereka.
