"Soo Hyun! Wifi-nya lelet amat" -Minhyung a.k.a Mark
"Gue bapak lo ya!" -Soohyun a.k.a Shean
Menjadi anak sembunyi-sembunyi dari seorang aktor dan top model papan atas tidak semudah itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Credit dari tiktok ya guyss
PART INI BAKALAN MENYE-MENYE ATAU NGGAK? ADA YANG NEBAK? KALAU GW SIH NEBAK, BAKAL....... IDK🤷♀️
VOTE DULU WOYYY, BINTANGNYA LU ANGGURIN! PANTESAN DOI JUGA NGANGGURIN LU!
***
Orang bilang, jangan terlalu percaya pada ekspektasi. Mungkin itu benar, seperti apa yang dilihat Soohyun saat ini. Putaran film angst sejak sejam yang lalu terputar diotaknya, sesekali air mata itu menetes tanpa diketahui oleh wanita yang kini tengah bersamanya, Irene.
Katakan Soohyun jahat, dia sudah membayangkan hal-hal menyedihkan seperti melihat Mark yang tengah berbaring kesakitan, dan tentang betapa dia akan menyesal menjadi Ayah yang terburuk didunia jika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
Tapi, kenyataannya mungkin sangat berbanding terbalik.
Baik Soohyun bahkan Irene, kini hanya melongo ditempat mereka berdiri, ketika melihat dua insan muda, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang tak lain dan tidak bukan adalah Mark Lim, dan juga gadis tidak dikenal, Soohyun duga, dia yang menjawab telfonnya tadi.
Keduanya dalam keadaan basah, seperti dua tikus kecil yang baru saja keluar dari got.
"Kalian...
..."
Mark membuang muka, sedangkan gadis itu hanya menunduk, diam seperti orang habis dibully.
***
Ehemmmmm... CHILL MANN😴
. . . . . .
Detik jam masih berbunyi, Mark tiba-tiba terjaga, nafasnya memburu hampir sesak, dia baru saja terlelap beberapa menit karena terlalu lelah tadi. Untung saja, banyak motel dipinggiran kota. Sehingga otaknya tidak perlu membuat opsi, tidur dipinggir jalan atau cari hotel?
Pipinya masih basah, air matanya belum kering, bahkan semakin deras turun ketika Mark mengingat mimpinya lagi, mimpi yang terasa begitu nyata. Mimpi yang membawanya terbang jauh kedalam angan, kemudian jatuh begitu saja.
Mama, sekarang Mark yakin sang ibu selalu bersamanya. Wanita yang melahirkannya itu, raganya mungkin tidak tinggal, namun jiwanya tetaplah ada, dihati Mark, dan siapa yang tau? Mungkin selama ini, Mama selalu menjaga Mark dari dekat. Wanita yang tubuhnya telah tiada itu, memang benar ibunya. Ibu yang tau segala hal tentang anaknya.
