00/26 4eyes #1

701 140 17
                                    

'Tumben cepet'
Dimohon untuk jangan ditumbenin, entar gue ngarettt lagi😭
Btw sebelum baca... gue cuma mau bilang........... nggak jadi🙏
_

Kaki kecil itu melangkah pelan ke sebuah pintu ruangan yang ketika itu tak berpenghuni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kaki kecil itu melangkah pelan ke sebuah pintu ruangan yang ketika itu tak berpenghuni. Oma bilang, Soohyun sedang pergi keluar dan akan pulang malam. Maka dari itu, Mark kecil berinisiatif untuk meletakkan sendiri handycam berisi cuplikan penampilannya di kamar ayahnya.

Pada awalnya, Oma yang akan memberikannya nanti, tapi Mark bersikeras. Katanya. "Aku penasaran di dalam kamar dia suasananya kaya apa, kenapa betah lama-lama."

Maka dari itu, tak ada alasan untuk menolak. Oma langsung memberikan handycam dan menyuruh Mark untuk melakukannya dengan cepat karena Oma tidak bisa memantau keadaan di luar, sebab setelah itu dia harus pergi sebentar ke rumah salah satu tetangga karena satu dan lain hal.

Mark mengangguk.

Sekarang disinilah dia, terpaku di depan pintu itu. Sambil melihat ke kanan dan kiri, memastikan orang lain benar-benar tidak ada disana setelah kepergian Oma.

"Kan aku cuma mau kasih handycam, bukan nyuri." Celetuknya sambil membuka kenop pintu. Menampilkan kamar Soohyun yang biasa ia lihat diam-diam ketika Oma masuk ke dalamnya. Dengan langkah yang ragu, Mark masuk ke dalam. Suasana disana tenang, banyak foto Mama.

"Hm, pantas. Pasti dia betah disini karena hampir di seluruh tembok ada foto Mama." Mark mendekat ke arah nakas. Disana, terdapat sebuah bingkai dengan wajah kedua orangtuanya. Tidak ada foto dirinya sama sekali. Miris.

"Mama cantik ya." Gumam Mark sembari menyentuh bingkai foto itu. Senyumnya bahkan langsung mengembang seketika, tak luntur sedikitpun bahkan ketika ia tak menyadari orang lain kini tengah berdiri tegap di pintu.

Menatapnya tanpa ia ketahui.

"Lagi ngapain?" Mark terjingkat, sampai tidak sengaja menjatuhkan figura yang ia pegang ke lantai, dan sialnya pecah begitu saja.

"Lo–" Mata Soohyun membulat, dengan cepat ia mendekat dan memungut serpihan-serpihan kaca di lantai. "Siapa yang ngizinin lo masuk kamar?"

"Ak– aku cuma–" Mata Mark seketika berkaca-kaca, ini kali pertama ia melihat Soohyun semarah ini. Tidak, Soohyun hanya dingin terhadapnya tapi tatapan seperti ini belum pernah Mark lihat sebelumnya.

"Jangan sembarangan masuk ke kamar orang lain." Meski tidak dengan suara yang tinggi, Mark tetap sadar jika orang di depannya ini sedang marah. "Kamar itu privasi, nggak seharusnya lo seenaknya masuk ke ruangan yang bukan punya lo."

"Maaf."

Soohyun mendesis, ia kembali menatap serpihan kaca di lantai, juga foto yang tersemat. "Lo nggak tau kan, betapa berharganya barang ini? Figura ini pemberian dari Yeri, dan itu hadiah terakhir dari Yeri sebelum dia pergi."

(✅) FATHERSHIP | Kim Soo Hyun X Mark Lee | SEDANG DI REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang