00/27 4eyes #2

968 125 69
                                    

Gue.... nggak apa-apa

Btw, cepet amat gue update?! gue menumbenkan diri sendiri, padahal udah sibuk, tapi kenapa update-nya cepet?! Seharusnya kan update minimal tiga bulan sekali ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, cepet amat gue update?! gue menumbenkan diri sendiri, padahal udah sibuk, tapi kenapa update-nya cepet?! Seharusnya kan update minimal tiga bulan sekali ya...

atau setengah tahun sekali. haha.

***

Kembali di masa lalu, ketika Soohyun masih mampu berbahagia bersama Yeri. Hari itu, hujan di Daegu begitu deras. Ah, bahkan ada beberapa pohon tumbang di sisi jalan. Yeri yang baru saja pulang dari kerja part time rasa-rasanya ingin menangis karena satu-satunya yang ia harapkan saat itu adalah, Halte yang ia singgahi sebagai tempat berteduh tidak tiba-tiba roboh atau lebih parah malah terbang karena angin yang begitu kencang.

Bajunya sudah basah sejak tadi. Bisa dipastikan, jika hujan tidak segera berhenti, demam yang menyebalkan akan menyerangnya esok hari.

"Hujan, berhenti dong. Aku mau pulang nih." Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ditemukannya satu pun orang yang berlalu lalang. Hanya ada mobil yang beberapa kali lewat di depannya. "Kalau besok demam, ih jangan ah! Aku kan harus kerja, Hujan! Besok juga ada ujian." Gadis manis itu terus menggerutu. Sembari duduk di kursi basah, dirinya semakin menunduk dalam. Hawa dingin mulai terasa menusuk kulitnya. Rambutnya yang lepek karena air hujan, hm- dirinya sudah terlihat seperti bocah habis tercebur air got.

Lebih parah lagi Yeri merasa dirinya tidak berbeda dengan tikus kecil yang basah.

"Seharusnya tadi pagi aku bawa payung-" Ucapnya terjeda. "Nggak, tadi pagi aku emang udah mau bawa payung, tapi nggak ada! Payungnya dibawa Soohyun kemarin." Gadis itu terus bermonolog sendiri. Sembari menatap langit yang terlihat semakin angkuh, ia menghela nafas panjang. Alangkah lebih baik jika hujan segera mereda, tidak perlu berhenti sepenuhnya. Redakan saja beberapa persen dan Yeri akan langsung berlari menuju ke tempat tinggalnya.

Untuk informasi, Yeri sudah pindah dari panti asuhan ke sebuah kontrakan kecil setelah masuk bangku sekolah menengah atas.

"YERI!" Suara berat seseorang menyeru dari kejauhan. Membuat Yeri terjingkat karena bagaimana mungkin di tengah hujan lebat seperti ini, dia masih bisa mendengar suara dengan jelas? "YER!"

"Soohyun?" Dari jauh, bisa Yeri lihat tubuh Soohyun terbalut dengan mantel hujan bermotif anak ayam sedang berdiri disana. Tidak lupa, ditangannya ia membawa sebuah payung dan juga- mantel hujan yang lain? Berwarna biru. Oh! Jangan lupakan juga senyumnya yang norak. Meringis di tengah hujan seperti orang gila.

Laki-laki itu terlihat berlari setelah sang gadis menyadari keberadaannya. Ya berlari di jalanan yang licin dan berakhir terpeleset tepat di depan Yeri.

Brak!

"Aw~"

"Udah tau hujan, malah lari." Yeri mendekat ke arah manusia aneh yang masih tersungkur itu pelan-pelan. Lalu berjongkok di depannya untuk membantu dia berdiri. "Mana yang sakit?"

(✅) FATHERSHIP | Kim Soo Hyun X Mark Lee | SEDANG DI REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang