2. Resepsionis Gedung M Entertaiment

1.8K 394 12
                                    

"Kamu duduk dan terima telepon saja, biar aku yang menerima tamu dan paket titipan." Ucap Cinta setengah tidak tega melihat Mina. Karena insiden di tempat parkir tadi, Mina yang mengenakan high heels jadi terkilir saat jatuh dengan tidak cantiknya itu. Rama sebagai pelaku tentu saja bertanggung jawab membantu memapah Mina hingga meja resepsionis bahkan tanpa disangka ternyata pria itu juga punya keahlian memijat dan membantu meringankan sakit di kaki Mina.

Cinta sudah dua tahun terakhir ini bekerja sebagai resepsionis di gedung M entertainment, perusahaan entertainment yang menghasilkan banyak film dan Sinetron. Awalnya selepas lulus SMK, Cinta membantu ibunya di laundry keluarga mereka yang lumayan ramai, tapi karena hutang yang ditinggalkan Ilham pada rentenir yang baru mereka ketahui setelah Ilham meninggal, mereka harus menjual rumah dan tempat usaha laundry mereka. Hasil penjulan rumah dan tempat laundry itu hanya melunasi bunga hutang Ilham saja belum hutang pokoknya.

Menghindari gunjingan tetangga, sisa penjulan rumah lama dibelikan rumah baru yang jauh lebih kecil dari rumah lama mereka. Ditambah rumah mereka kali ini berada di gang sempit yang padat penduduk. Meskipun Marlina masih membuka jasa laundry sampai sekarang, tapi tetap saja tidak bisa seperti usaha laundry mereka dulu. Hanya satu mesin cuci yang tidak ikut dijual saat pelelangan tempat usaha laundry mereka dulu. Sekarang, daripada laundry, usaha mereka lebih pantas disebut buruh cuci. Untungnya banyak pekerja kantoran yang ngekos di area mereka, jadi usaha buruh cuci tetap berjalan, meski penghasilannya tidak seberapa.

Untuk menopang kehidupan keluarga Cinta memutuskan untuk melamar pekerjaan. Beruntung dia diterima sebagai resepsionis di gedung ini, dan disanalah Cinta pertama kali bertemu dengan Mina. Mereka melakukan interview bersama hingga bekerja bersama di front desk selama dua tahun terakhir ini. Menjadi resepsionis selama 2 tahun membuat Cinta belajar banyak hal, dan yang paling utama adalah management kesabaran. Menjadi resepsionis menuntutnya untuk selalu bersikap ramah dan tersenyum pada siapapun tamu yang datang. Dari mulai klien para petinggi, pengantar paket hingga tamu yang lainnya.

Beruntungnya Cinta sudah terbiasa bersikap sabar sejak kecil karena Marlina yang selalu pilih kasih terhadapnya sejak kecil. Apapun yang terjadi di rumah, Marlina selalu menyalahkannya apalagi jika menyangkut masalah dengan si kembar. Dengan dalih sebagai kakak harus mengalah pada adik-adiknya, Cinta harus terima menjadi orang yang selalu disalahkan. Sedangkan si kembar yang kelakuannya sudah mirip anak setan itu selalu dibela. Dulu, saat Ilham ada, meskipun pria itu tidak banyak bertindak, tapi pria itu selalu berhasil mengalihkan amarah Marlina yang membabi buta padanya. Sayangnya pria itu pergi lebih cepat, dan siapa sangka pria yang pendiam itu meninggalkan neraka untuk keluarga setelah kepergiannya, karena hobi judi pria itu.

"Hari ini banyak sekali orang yang berada di lobi." Komentar Cinta melihat banyaknya orang-orang berlalu lalang di lobi dengan poster ditangan mereka, selepas jam makan siang. Padahal tadi pagi hanya ada dua tamu saja yang naik ke lantai atas dan ada 4 paket yang harus dia terima. Orang-orang yang kebanyakan didominasi oleh anak-anak muda itu berlalu lalang di lobi tapi tidak ada satupun yang terlihat tertarik mendekati meja resepsionis, bahkan menolehpun tidak. Semua anak-anak muda itu terlihat focus menatap ke pintu masuk.

"Dengan gedung M entertainment, ada yang bisa kami bantu?" tanya Mina pada lawan bicaranya.

"Yah, aktor JN dalam perjalanan?" tanya Mina memastikan. Terjawab sudah kenapa banyak anak muda yang berada di lobi dan parkiran saat ini. JN adalah artis M entertainment yang paling terkenal dikalangan anak-anak muda sekarang. Perannya dalam sebuah film mengantarkannya menjadi actor yang paling digandrungi saat ini. Kedatangan JN, berarti keributan para fansnya tidak akan tertahankan.

JN termasuk actor yang ramah pada penggemarnya, tapi tidak mungkin dia punya banyak waktu melayani fansnya yang berjibun saat dia datang ke gedung ini. JN datang untuk rapat dengan bagian produksi M entertainment, tidak mungkin dia menunda jadwal rapat untuk fans meeting dadakan. Gedung ini bukan hanya kantor M entertainment saja, melainkan ada beberapa kantor lain. Selain itu juga ada restoran, coffee shop hingga bakery dan toko bukupun ada yang beroperasi di gedung ini. Sehingga orang bebas berlalu lalang ditempat ini menuju tempat tujuan mereka masing-masing.

"Haizat menelpon, JN dalam perjalanan minta satpam antar dia lewat basemant saja karena fansnya terlalu banyak mengerubungi pintu masuk." Ucap Mina menyampaikan pesan Haizat, manager JN yang memiliki keinginan seabrug jika mampir ke gedung ini. Manajer setengah matang ini, memiliki permintaan lebih banyak daripada artisnya sendiri jika sudah datang ke sini, apalagi jika harus menetap untuk meeting cukup lama.

Cinta keluar dari balik meja resepsionisnya untuk meminta satpam melaksakan permintaan Haizat. Diantara para penjaga keamanan, ada Levi si penjaga keamanan yang wajahnya sebelas dua belas dengan actor. Levi yang berwajah tampan dengan wajah hitam manis khas pria jawa dan berbadan kekar biasanya selalu berhasil mengalihkan perhatian penggemar yang didominasi oleh anak muda.

"Eh neng Cinta, ada apa langsung ke sini?" tanya pak Rustam, pria berbadan tinggi besar dengan wajah seram khas penjaga keamanan.

"Ini pak, JN akan datang ke kantor lantai 8, managernya minta diantar lewat basemant saja karena penggemarnya sudah penuh di depan hingga loby. Kalau Levi mana?"

"Si Levi masih makan neng."

"Minta Levi untuk mengamankan fansnya JN segera yah pak, bilang kata Cinta gunakan ketampananmu untuk memikat para remaja itu." Ucap Cinta dengan kedipan matanya. Levi tipe orang yang narsis, konon katanya media sosialnya memiliki jutaan pengikut dan selain satpam, dia juga menerima endrosean lewat medsos. Jika dipuji tampan, Levi akan semakin semangat bekerja.

"Semua sudah selesai di urus." Ucap Cinta pada Mina yang bertanya lewat wajahnya.

Beberapa menit setelah Cinta kembali seorang wanita cantik berpakaian modis mendekati meja resepsionis. Wanita itu sepertinya memiliki darah campuran luar, karena terpancar kecantikan ala wanita latin di wajah wanita itu. Dengan kulit khas Amerika latin dan rambut hitam berkilaunya.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya Cinta dengan ramah.

"Saya ingin bertemu Davindra Hardinata, direktur tim legal M entertainment." Ucap wanita cantik itu.

"Apa sebelumnya sudah membuat janji?" tanya Cinta ramah.

"Belum, katakan saja Harenina Revasyha ingin bertemu." Ucap wanita itu ramah.

"Mohon tunggu sebentar yah." Ucap Cinta dan segera menghubungi kantor tim legal di lantai 9.

"Pak Davin akan turun setelah rapatnya dengan pak Bayu selesai, beliau akan menjemput anda kemari. Silahkan tunggu dulu sebentar." Ucap Cinta setelah menerima balasan telepon.

Cinta keluar dari balik meja resepsionisnya dan bermaksud mengantar wanita bernama Harenina Revasyha itu untuk duduk di sofa, yang memang disediakan di lobi untuk tamu yang menunggu.

"Apa anda menginginkan teh atau kopi?" tanya Cinta masih dengan ramah.

"Kenapa banyak sekali orang di lobi?" tanya Reva melihat banyak orang yang sejak tadi memenuhi pintu masuk.

"Itu actor JN yang sedang naik daun akan datang hari ini, jadi penggemarnya sudah memenuhi lobi dan parkiran depan."

"Ah begitu." Ucap Reva terlihat berpikir sebentar.

"Bisa antarkan saya ke restoran Le Saporito saja, katakan pada Pak Davin saya menunggu disana." Ucap wanita bernama Reva itu tidak jadi duduk.

"Tentu saja, mari saya antar." Ucap Cinta.

Cinta mengantar Reva menuju lift dan menemani wanita itu hingga menuju restoran Le Saporito, restoran yang Cinta kenali sebagai restoran milik Rama.

"Ngomong-ngomong, saya merasa tidak asing dengan wajahmu." Ucap Reva sembari memperhatikan wajah Cinta dengan seksama.

"Ah, saya sudah menjadi resepsionis disini selama 2 tahun terakhir ini, mungkin anda pernah melihat saya sebelumnya." Ucap Cinta, tapi Reva tidak merasa seperti, karena wajah wanita itu benar-benar tidak asing untuknya.

Cinderella, Adakah Cinta Tanpa Air Mata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang