13. Tawaran Yang Susah Ditolak

1.2K 302 26
                                    

Butuh waktu beberapa menit bagi Cinta untuk sadar dari pesona yang Rasya pancarkan. Cinta menggelengkan kepala dan memeriksa map yang tadi diberikan oleh Rasya padanya. Perempuan itu mengerutkan keningnya setelah membaca beberapa berkas yang berada di map itu.

"Bapak...."

"Saya menyelidikimu, itu benar, jika itu yang ingin kamu tanyakan." Ucap Rasya memotong ucapan Cinta.

"Saya memberikan solusi menguntungkan untuk kamu." Ucap Rasya lagi.

"Tapi, kenapa?" tanya Cinta heran dengan usaha yang Rasya lakukan.

"Karena saya sangat membutuhkan bantuanmu secepatnya. Sebelum ulang tahun perusahaan, saya harap kamu sudah menjalin kedekatan dengan keluarga saya." Ucap Rasya tanpa keraguan sama sekali.

"Tapi...."

"Saya sudah memperkenalkanmu pada ibu dan adik saya, akan sulit tidak membawamu sebagai kekasih saya kehadapan keluarga besar saya." Ucap Rasya sama sekali tidak memberikan kesempatan pada Cinta untuk bicara panjang.

"Saya tahu kamu sangat membutuhkannya untuk membayar biaya rumah sakit ibumu dan juga hutang ayah tirimu. Mari kita bekerja sama dan saling menguntungkan satu sama lain. Kamu hanya perlu membantu saya bersikap seolah kita sepasang kekasih didepan keluarga saya dan kolega saya. Dan saya juga akan sebisa mungkin membantumu selama kita masih terikat perjanjian bersama." Ucap Rasya meyakinkan Cinta seperti sedang meyakinkan klien perusahaannya.

Cinta terdiam memikrkan tawaran Rasya yang sangat sulit ditolak itu. Saat ini dia membutuhkan banyak uang, dan Rasya bisa memberikannya asalkan dia berpura-pura sebagai kekasih Rasya. Tidak ruginya menjadi kekasih dari pria tampan nan mapan seperti Rasya. Seperti cerita romantic, diawali dengan hubungan pura-pura yang dilandasi perjanjian lalu tiba-tiba jatuh cinta dan akhirnya menjadi pasangan sebenarnya. Cinta terkekeh sendiri membayangkannya, menjadi istri CEO dan menantu dari pemilik perusahaan entertainment pasti membuatnya menjadi salah satu Cinderella masa kini. Mari lupakan sesaat nasihat Marlina tentang ketidakberhasilan hubungan si kaya dan si miskin. Selama dia bisa membentangi diri dan menjaga perasaannya, bukannya dia akan baik-baik saja?

"Jika kamu perlu memikirkannya terlebih dahulu, saya tidak kebaratan untuk menunggu. Hanya saja kita tidak punya banyak waktu, bukannya waktu kepulangan ibumu dari rumah sakit juga tidak akan lama lagi?" tanya Rasya, menyentil kebutuhan paling mendesak Cinta.

"Ehm, boleh saya bertanya?" tanya Cinta setelah beberapa lama berpikir.

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Rasya.

Cinta merasa ragu menanyakan apa yang terlintas dikepala, tapi dia merasa pertanyaan ini sangat penting untuk masa depannya. Katakanlah mereka bekerja sama sebagai pasangan kekasih pura-pura, Cinta berpikir mereka harus memiliki batasan yang jelas tentang kepura-puraan itu. Dia tidak ingin rugi bandar karena dia mendapatkan uang sebagai balasan jasanya membantu Rasya, di kehilangan harga dirinya sebagai wanita baik-baik.

"Ehm... itu..." ucap Cinta ragu, takutnya Rasya merasa tersinggung dengan pertanyaan darinya.

"Saya tidak akan memanfaatkanmu secara fisik, jika itu yang kamu takutkan. Kita hanya berpura-pura sebagai pasangan dan mungkin kita hanya sekitar bergandengan tangan saja." Ucap Rasya.

"Kalau begitu, saya setuju untuk membantu bapak." Ucap Cinta seolah menegaskan jika Rasyalah yang membutuhkan kerjasama ini, sedangkan dia hanya membantu Rasya.

"Bagus kalau begitu, kita bicarakan detailnya setelah jam kerja usai." Ucap Rasya puas dengan jawaban Cinta.

Setelah kepergian Cinta, Rasya tidak bisa menahan senyum puasnya. Akhirnya semua terjadi sesuai dengan rencananya. Pria itu mengirimkan pesan pada orang yang paling berharga dalam hidupnya dengan hati yang riang. Jika tentang cinta, memang terkadang manusia bersikap begitu bodoh, seperti apa yang Rasya lakukan sekarang.

Cinderella, Adakah Cinta Tanpa Air Mata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang