18. Alasan Berpura-pura Cinta

1.1K 267 32
                                    

Apa batasan antara hubungan pura-pura dengan hubungan nyata? Tentu saja tidak ada yang tahu persis batasan itu, karena hanya Cinta dan Rasya yang kurang kerjaan menjalani hubungan pura-pura bak drama, disaat menjadi pasangan nyata lebih mudah dilakukan. Dua orang yang sama-sama berstatus single di KTP, orangtua yang tidak melarang, lalu masalahnya dimana? Jika saja Cinta sekelas wanita savage macam Ko Moon Young mungkin dia akan menanyakan hal itu setelah mereka menerima cecaran bagaimana hubungan mereka bermula dari Chyntia.

Membohongi ibu kandung dari Rasya sepertinya tidaklah mudah, tentu saja seorang ibu akan sangat mengenali anaknya. Dari cara Chyntia yang memandang Cinta dalam durasi yang cukup lama di berbagai kesempatan, sepertinya Chyntia sedang meneliti apa kira-kira yang membuat putranya tertarik pada gadis seperti Cinta. Latar belakang mereka yang terlalu mencurigakan, jika disebut sebagai takdir. Kisah Cinderella dalam dongengpun tidaklah sejomplang hubungan Cinta dan Rasya. Setidaknya dalam cerita Cinderella disebutkan sebagai seorang putri pengusaha sebelum ayahnya menghilang dalam perjalanan. Sedangkan dia, bahkan dia tidak tahu seperti ayah kandungnya, dan ayah tirinya, tak lebih dari seorang penjudi yang membebankan hutang untuk keluarganya.

Setelah acara makan siang yang berakhir dengan perang saling sindir antara ibu dan anak, yang sampai akhirpun Cinta tidak memahami apa yang dibicarakan keduanya, dan Bayu yang kelewat santai menanggapinya. Rasya membawa Cinta pergi setelah pasangan Chyntia dan Bayu pergi terlebih dahulu. Cinta tidak tahu kemana Rasya akan membawanya, tapi wanita itu menurut tanpa bertanya. Dalam mobil Rasya terlihat kesal, dan Cinta sebagai satu-satunya orang yang berada satu mobil dengannya hanya bisa diam, dengan sesekali mencuri pandang pada Rasya. Meskipun Cinta sangat ingin bertanya apa yang terjadi pada Rasya, apalagi cara mengemudi Rasya yang kurang friendly sangat membuatnya khawatir.

Tiba-tiba saja Rasya menghentikan mobilnya karena suara panggilan masuk ke ponselnya. Tertulis My sebagai penelpon di layar dasbor mobil. Rasya yang berwajah masam tiba-tiba saja berubah menjadi semuringah.

"Keluar." Ucapnya.

"Yah?" tanya Cinta memastikan tidak salah dengar, mana mungkin Rasya menyuruhnya keluar dijalanan seperti ini.

"Keluar dari mobil, Akbar akan menjemputmu nanti, jadi tunggu saja." Ucapnya dengan sengaja membuka kunci mobil dari samping kursinya.

Cinta tidak punya pilihan selain keluar dari mobil Rasya, karena pria itu terdengar tidak sabar untuk menyingkirkannya dan mengangkat panggilan dari 'My' itu. Cinta mengumpat pelan, ketika mobil yang Rasya kendarai benar-benar menjauh dan meninggalkannya. Apa orang kaya sekurang ajar itu?

Cinta misuh-misuh memaki kekurangajaran Rasya, dia tidak tahu berada dimana sekarang. Berkutat hanya dari tempat kerja ke rumah, membuat Cinta tidak hapal jalan di kotanya. Mencegat taksi untuk membawanya pulang ke kantor juga bukan pilihan, karena tidak ada jaminan Rasya akan mengganti ongkos taksi yang dikeluarkannya. Cara terbaik tentu saja menunggu Akbar seperti kata Rasya, barangkali Akbar benar-benar akan datang untuk menjemputnya.

Cinta melihat sekeliling, beruntungnya ada beberapa toko pinggir jalan disana, sehingga Cinta bisa ikut menepi untuk sekedar membeli minuman. Dia tidak terlihat seperti orang yang dibuang dijalanan dengan satu cup minuman masa kini yang marak hampir diseluruh pinggir jalan. Rasya ternyata tidak berbohong, Akbar menghubungi beberapa menit kemudian dan menanyakan dimana keberadaannya. Untuk satu hal itu, Rasya bisa dipercaya, tapi tetap saja tidak menghapus betapa berengseknya dia karena meninggalkan seorang wanita di pinggir jalan.

Butuh 10 menit hingga akhirnya Akbar yang mengendarai motor milik Cinta datang. Sebelum tadi pergi bersama Rasya, Cinta memang sempat menitipkan kunci motornya pada Akbar, karena pria itu akan mengantarkan motornya ke gang menuju rumahnya. Akbar dengan pakaian jas lengkapnya, dengan helm pink milik Cinta terlihat lucu dari kejuhan. Cinta berterima kasih pada Akbar karena datang menjemputnya. Wanita itu tidak bisa menahan kekesalannya atas apa yang Rasya lakukan padanya, dan menceritakan semuanya pada Akbar.

Cinderella, Adakah Cinta Tanpa Air Mata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang