19. Pertarungan Antara Rubah VS Harimau

1K 271 27
                                    

"DASAR WANITA JALANG...BERANI SEKALI KAU MEREBUT RASYA DARIKU." Teriak wanita itu ketika matanya bertukar pandang dengan Cinta. Wanita itu langsung menarik rambut Cinta yang disanggul rapi menjadi acak-acakan. Bukan itu saja, wanita itu juga melayangkan pukulan pada pipi Cinta berulang kali.

Cinta kaget dengan serangan tiba-tiba wanita itu, belum sempat melawan, dia keburu babak belur. Butuh beberapa menit hingga Cinta berhasil memulihkan diri dari keterkejutannya. Cinta dengan sigap segera menyerang balik wanita yang baru saja menyerangnya hingga wanita itu jatuh terduduk dan menangis histeris. Tapi, sepertinya wanita itu tidak mudah menyerah, dengan tangis histerisnya, wanita menyerang Cinta dengan membabi buta. Kedua wanita itu tidak menyadari jika tingkah keduanya menjadi perhatian semua orang yang berada di lobi. Keduanya sepertinya tipe petarung yang sulit untuk mengalah, hingga pertempuran diantara keduanya tidak selesai dengan mudah.Veli, resepsionis baru sampai menangis melihat kedunya saling menyerang.

Levi sebagai keamanan segera memisahkan dua wanita yang siap saling bunuh itu. Levi memisahkan keduanya dengan penuh kerja keras, karena sekuat apapun pria, sulit untuk menghadapi 2 wanita yang sedang dalam emosi tinggi. Akbar yang kebetulan lewat lobi setelah urusannya diluar kantor, melotot tidak percaya melihat pemandangan yang tersaji di lobi. Pria itu segera bergabung untuk memisahkan kedua wanita itu.

"Hera?" tanyanya ketika mendapati wanita yang dia tarik dari belakang untuk menjauhkan wanita itu dari pertempuran berdarah itu.

"Cinta?" tanyanya lagi ketika melihat wanita yang ditahan Levi adalah Cinta.

"Levi bawa Cinta ikut aku." Perintah Akbar masih dengan Hera yang mengamuk dalam dekapannya.

Akbar dan Levi harus berusaha keras membawa kedua wanita yang sedang emosi itu ke dalam lift menghindar dari tontonan orang-orang. Akbar memutuskan untuk membawa mereka ke lantai 15 tempat ruang konfrensi berada. Karena sekarang memasuki jam istirahat biasanya ruang konfrensi selalu kosong.

"Sebenarnya apa yang terjadi disini?" tanya Akbar sambil ngos-ngoan setelah memaksa Hera duduk dan menahan pundak wanita itu agar tidak menyerang Cinta yang berada di sebrang mejanya.

"Itu juga yang jadi pertanyaan saya, wanita itu tiba-tiba datang mencari saya dan menyerang saya." Ucap Cinta. Wanita itu sudah mulai tenang, dengan santainya dia membenarkan rambutnya yang acak-acakan juga pakaiannya yang kusut. Cinta tahu jika Hera adalah calon tunangan Rasya karena mereka pernah bertemu sekali. Dia tidak menyangka wanita itu nekat menyerangnya seperti itu, padahal Hera bukan wanita yang suaminya direbut oleh Cinta.

Mendengar ucapan Cinta, tentu saja Hera tidak terima. Wanita itu memaki dan mengeluarkan kata-kata kasar pada Cinta. Kata-kata tidak lulus sensor itu bahkan membuat Akbar dan Levi kicep dibuatnya. Cinta yang tidak terima balas memaki Hera dengan sama kasarnya. Cinta terbiasa ditindas Marlina dan kedua adiknya di rumah, jika dia tidak bisa melawan karena Marlina ibunya, beda cerita dengan wanita di hadapannya. Mereka tidak saling kenal, berani sekali wanita itu memaki padanya. Dua orang itu saling melemparkan kata pedas hingga membuat kedua pria yang bersamanya tidak sanggup lagi menghadapinya.

Akbar tahu siapa akar permasalahan dari kedua wanita itu, dengan segera dia menghubungi si biang keladi untuk segera datang untuk menyelesaikan masalah ini. Butuh beberapa menit hingga Rasya sampai ke ruang konfrensi, dan pria itu langsung melotot melihat penampilan Hera. Wanita yang selalu tampil cantik dengan pakaian pas badan ketika menemuinya, terlihat sangat berantakan saat ini.

Melihat kedatangan Rasya, Hera langsung menangis segukan dan mengadukan apa yang Cinta lakukan padanya. Wanita itu dengan sengaja menempel ke Rasya malah bergelayutan ke tangan pria itu. Rasya melirik ke arah Cinta yang terlihat lebih rapi meskipun tercetak merah bekas tamparan di kedua pipi putihnya. Wanita itu juga melihat ke arah Rasya dan melotot tidak terima ketika Hera kembali menjelek-jelekannya.

Cinderella, Adakah Cinta Tanpa Air Mata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang