15. Kekhawatiran Berlebihan

1.2K 305 39
                                    

"Kenapa?" tanya Lala ikut nimbrung.

"Kalau dipikir-pikir, Cinta lumayan cantik untuk jadi artis. Aku lupa kamukan bekerja di gedung entertainment. Kenapa tidak mencoba jadi artis? Kan kalau jadi artis banyak duit tuh." Ucap Lala, kali ini sepertinya pikiran gadis itu sedang waras hingga apa yang dia ucapkan ada manfaatnya.

"Ibu tidak akan mengizinkanmu jadi artis apapun yang terjadi." Ucap Marlina bersuara sangat keras tidak menerima penolakan.

"Kalau Lulu jadi artis bolehkan bu?" tanya Lulu tiba-tiba, gadis muda itu tiba-tiba berpose seolah dia akan casting menjadi artis.

"Sudahlah, mending ibu beristirahat saja dan jangan khawatirkan apapun, aku tidak akan berakting di telivisi. Aktingku... aktingku hanya acting kecil untuk promosi... iya untuk promosi saja." Ucap Cinta mengarang, karena tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya pada ibunya.

Meskipun Marlina sepertinya masih memiliki banyak stok kata yang ingin diucapkan, tapi obat yang dikonsumsinya bekerja sangat baik, hingga memaksa wanita paruh baya itu untuk menutup matanya karena mengantuk. Setelah Marlina tidur, Cinta menghela napas berat, sepertinya efek perjanjiannya dengan Rasya membuat dia harus pintar berbohong pada semua orang.

"Aku sama Lulu mau tidur disini aja." Ucap Lala bersiap diri membaringkan tubuhnya di sofabed yang berada di ruangan itu.

"Pulang saja, bukanya besok kalian harus sekolah?"

"Tidak mau, disini lebih nyaman daripada rumah, aku mau tinggal disini saja." Ucap Lala mulai mengeluarkan nada manja dan cemprengnya.

"Hah... terserah kalian saja." Ucap Cinta malas berdebat, dia cukup lelah hari ini, dan tidak berniat mengeluarkan energy lebih banyak, untuk melayani kedua anak yang pasti tidak akan mau mendengarkannya.

"Aku cukup cantik, badanku juga bagus, aku juga bisa akting." Ucap Lulu yang asyik lenggak-lenggok di hadapan Cinta. Nampaknya gadis itu belum menyerah dengan keinginannya yang tiba-tiba ingin menjadi aktris.

Cinta hanya memutar bola matanya mendengar ucapan Lulu, dia memilih untuk masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri sebelum tidur. Membiarkan kedua gadis yang mulai berisik meskipun tahu ibu tidur ditempat itu, Cinta memilih menenangkan diri di kamar mandi. Beruntungnya kamar mandi tempat perawatan pasien VVIP ternyata mirip dengan kamar mandi hotel yang hanya dia lihat di televisi. Selalu ada keuntungan dibalik semua peristiwa. Terlepas dari semua yang terjadi, Cinta tetap merasa beruntung bisa merasakan kamar mandi ala orang kaya karena kerja samanya dengan Rasya.

*************

Cinta berangkat kerja seperti biasanya, dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya setelah membuat perjanjian dengan Rasya. Bodohnya dia tidak memeriksa detail isi perjanjian yang ditanda tanganinya sendiri itu. Tadi pagi, setelah mendapat telepon dari pihak HRD, dia baru tahu jika tempat kerjanya pindah ke lantai 18. Tiba-tiba pindah ke lantai 18, dan kedapati menjalin hubungan dengan CEO perusahaan, entah akan seburuk apa citranya nanti. Tapi, semua itu berusaha tidak Cinta anggap penting. Apapun yang orang lain katakan tentang dirinya, bukan masalah jika apa yang dia lakukan sudah membantu keluarganya.

"Cinta... jangan bilang pengumuman di papan depan itu benar?" tanya Mina saat Cinta baru saja turun dari motornya. Sepertinya wanita yang sudah rapi dengan seragam kerjanya itu amat penasaran hingga keranjingan menunggu kedatangan Cinta di tempat parkir.

"Kenapa bisa? Kenapa bisa kamu tiba-tiba dipindah tugaskan ke lantai 18?" tanya Mina lagi, tanpa memberi kesempatan untuk Cinta lebih dulu turun dari motornya atau bahkan menarik napas dengan benar.

"Kitakan sudah bersama-sama selama 2 tahun terakhir ini, rasanya akan sangat aneh tiba-tiba aku harus berganti patner." Ucap Mina lagi.

"Rileks okay." Ucap Cinta seraya turun dari motor yang dikendarainya. Sementara Cinta melepaskan atribut pelindungnya dan merapihkan penampilannya, Mina terus nyerocos tentang kepindahan Cinta ke lantai 18.

"Jadi, kenapa kamu bisa sampai dipindahkan ke lantai 18?" tanya Mina

"Gossip itu tidak benarkan?" tanyanya lagi dengan suara yang mengecil.

"Gosip? Gosip apa maksudmu?" tanya Cinta penasaran, dia terikat peejanjian dengan Rasya harus berakting layaknya pasangan pria itu, tapi dia tidak berharap semua teman kerjanya tahu tentang hubungan mereka, karena pada akhirnya hanya akan menyebabkan ketidaknyamanan dan tentu saja gossip yang beredarpun pasti menjadi hot news dengan isi yang simpang siur.

"Itu... hanya gossip omong kosong saja." Ucap Mina, sebagai teman selama 2 tahun terus bersama, tentu saja Mina tidak percaya dengan gossip miring tentang Cinta. Kecantikan Cinta cukup membuat banyak orang iri padanya. Mereka bahkan berpikir Cinta diterima kerja karena wajahnya saja tanpa kemampuan yang menempuni.

Cinta berpikir untuk tidak mengulik lagi gossip yang di maksud Mina. Wanita itu menjelaskan jika dia pindah tugas ke lantai 18 minggu depan setelah respsionis atau untuk lantai 18 lebih sering disebut sekertaris, yang sekarang bertugas cuti melahirkan. Sekertaris dilantai 18 memang sedang hamil tapi dari keadaan tubuhnya sepertinya kandungan wanita itu masih diusia awal, entah kenapa wanita itu memutuskan untuk mengambil cuti lebih cepat. Cinta menjelaskan situasinya pada Mina, dan sepertinya wanita itu mengerti, meski masih saja mengeluhkan karena akan bekerja terpisah dari Cinta.

"Selamat pagi Cinta..." sapaan ramah itu bagai suara horror di telinga Cinta. Seorang eksecutive dengan jabatan tinggi menyapa seorang resepsionis langsung dengan namanya, adalah hal yang janggal. Apalagi sapaan itu diucapkan ketika banyak orang di lobi yang menunggu kedatangan lift.

Semua mata tertuju pada Cinta ketika sepertinya dengan sengaja Rasya menyapa Cinta. Nama 'Cinta' memang bisa membuat kesalahpahaman, jika tidak tahu yang disapa memang memiliki nama 'Cinta'. Meskipun Cinta sudah bekerja 2 tahun terakhir ini ditempat yang sama, bukan berarti semua orang mengetahuinya. Sapaan yang Rasya tujukan benar-benar membuat salah paham, apalagi setelah sapaan menghebohkan itu, Rasya melenggang begitu saja menuju lift ekslusive yang akan membawanya ke lantai tempatnya bekerja.

"Kamu sengaja melakukannya?" tanya Akbar ketika mereka hanya berdua di dalam lift. Akbar tidak habis pikir dengan Rasya, bagaimana bisa, pria itu berbuat sesuatu yang akan menimbulkan keributan dan kesalahpahaman yang panjang. Akbar kira keputusan Rasya untuk menjalani hubungan pura-pura dengan Cinta hanyalah tindakan implusif Rasya karena rasa takutnya dengan Hera yang terlalu bersemangat dengan perjodohan diantara mereka. Melihat Rasya dengan sengaja menyebar kode agar seisi gedung berlantai 20 ini tahu hubungannya dengannya Cinta, Rasya pasti sudah memperhitungkan segalanya. Rasya yang selalu penuh perhitungan, tidak mungkin belum memikirkan resikonya.

"Tentu saja, hubunganku dengan Cinta sudah seharusnya di publikasikan lebih cepat." Ucap Rasya yakin.

"Disaat kamu akan memindahkan kerja Cinta ke lantai 18, kamu ingin seisi gedung tahu jika kalian punya hubungan?" tanya Akbar tidak habis pikir.

"Kamu tahu apa yang akan terjadi pada Cinta, dan pikiran orang tentangnya?" tanya Akbar lagi, meskipun Akbar bukan tipe pria penggosip, tapi sebagai tangan kanan Rasya, dia tahu segala hal yang terjadi di gedung itu, termasuk gossip yang beredar di seisi gedung.

"Apa itu penting? Hubungan saling menguntungkan diantara kita lebih penting daripada memikirkan apa kata orang." Ucap Rasya diplomatis, sepertinya pria itu sama sekali tidak memiliki masa kelam sebagai orang korban dari kekerasan dari teman-teman sekelilingnya, hingga otaknya tidak memiliki empati yang bagus.

Sementara itu Cinta, wanita itu harus bekerja keras bersikap normal saja ketika mendadak menjadi miss Indonesia yang semua tertuju padanya. Tapi, bukan hanya itu yang mengganggu Cinta. Tatapan seseorang dari kejauhan yang menatapnya dengan cara tidak biasa benar-benar membuatnya mendadak resah.



Halo semuanya....

Akhirnya setelah sekian purnama, bisa update lagi...

Ada yang masih nunggu cerita ini?

Cinderella, Adakah Cinta Tanpa Air Mata?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang