Bab 3

292 56 9
                                    



Ten tengah duduk bersama Taeyong di kantin saat Johnny datang. Ten tersenyum menggoda saat melihat Johnny menghampirinya yang kini tengah duduk berhadapan dengan Taeyong. Setelah membolos pada kelas pagi ini dan meminta Taeyong mengisi daftar hadirnya, kini Johnny datang lengkap dengan kissmark yang tidak sengaja Ten lihat dipotongan leher laki-laki itu, tentu saja hal itu mengundang senyum mengejek dari Ten yang sama sekali tidak disadari oleh Taeyong.


"emang sinting lo John." Kata Taeyong saat Johnny sudah duduk disampingnya. "untung prof gak ngecek daftar hadir tadi."


"emergency bro." kata Johnny.


"emergency apaan datang-datang udah sama leher kecupang." Sahut Ten sambil menunjuk bagian bawah leher Johnny yang tidak tertutupi kemeja dengan benar karena kancing kemeja yang sengaja laki-laki itu buka terlalu rendah.


Ia sudah berteman dengan Johnny cukup lama untuk tahu apa yang dilakukan laki-laki itu pagi ini sampai-sampai harus bolos kuliah pagi. Alasan bangun terlambat tidak berlaku untuk Johnny selama ia masih tinggal satu rumah dengan Eva, bangun terlambat sangat tidak mungkin bisa Johnny lakukan. Kecuali kalau laki-laki itu berbohong dan mengatakan tidak memiliki jadwal kuliah pagi pada adik perempuannya itu. Tapi Eva bukanlah gadis bodoh yang mudah dibohongi oleh Johnny, dia akan menghubungi teman-teman Johnny untuk mencari tahu apakah laki-laki itu berbohong atau tidak. Jelas alasan Johnny membolos hari ini adalah karena Orlin yang jujur saja baik Taeyong maupun Ten sendiri bingung dengan hubungan dua manusia yang sangat berlawanan itu.


Taeyong bergerak dengan cepat menarik kemeja Johnny, membuat bahu laki-laki itu terekspose untuk memastikan perkataan Ten. "serah lu dah John. Untung kita cuman satu kelas di mata kuliah prof. Kang, kalau gue tiap hari harus ngibulin dosen cuman buat lu nyamperin Orlin, bisa-bisa gue yang kena masalah ketahuan ngisi daftar hadir lo." Kata Taeyong setelah mendapati bukti apa yang dikatakan Ten benar. Johnny bahkan punya dua kissmark lain di tulang selangkanya.


Sembari tertawa, Johnny merapikan bajunya, mengancingnya sampai atas kemudian menepuk bahu Taeyong. "sorry bro. lu emang temen gue yang paling baik." Johnny kemudian menarik keluar sebuah kotak bekal berwarna cokelat dan meletakkannya diatas meja. "nih, sebagai ucapan terima kasih."


Taeyong merotasikan matanya. "gue gak bisa disogok ya John, besok-besok gue gak mau ttdin daftar hadir lu lagi. Mending lu kasih Ten aja lah, siapa tahu dia iseng setelah ini ngasih tahu Jaehyun. Dan kalo Eva sampai tahu elu bolos cuman buat Orlin gue jamin besoknya elu udah di pesawat ke Chicago." Ten tertawa, ia sama sekali tidak memiliki niat untuk memberitahu Jaehyun yang nanti akan dengan santainya membocorkan hal itu pada Eva.


"lagian lu ngapain sih pagi-pagi nyamperin Orlin. Biasanya juga malam." Tanya Ten.


"Bantuin dia nyelesein tugasnya, dikumpulnya siang ini katanya."


"dan lu sempet-sempetnya dapat jatah, memang bajingan sejati." Maki Taeyong yang direspon dengan gelak tawa tidak hanya oleh Johhny tapi juga oleh Ten.


"beneran gak mau nih?" tanya Johnny yang dijawab dengan gelengan pelan oleh Taeyong.


Pieces of Me | TEN WayV ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang