Mengabaikan Primmy yang terus menatapnya, Ten mencoba fokus pada tugas yang sekarang tengah ia kerjakan di laptopnya. Gadis itu tidak mengatakan apapun, tapi ditatap begitu terang saja menganggu konsentrasi Ten.
"ngomong aja Prim." Kata Ten akhirnya.
"tugasmu sudah selesai?"
Ten menghela napas, "aku tidak bisa mengerjakan tugas kalau kau terus menatapku seperti itu."
"aku 'kan tidak bersuara." Protes Primmy, tidak terima Ten menjadikannya alasan tidak bisa mengerjakan tugasnya.
"oke baiklah." Ten menyerah. "anggap saja aku sedang tidak mood mengerjakan tugas. Jadi kenapa kau menatapku? Ada masalah?"
Primmy menimbang beberapa saat sebelum mengangguk. "kemarin aku mendengar Lisa bercerita pada Taeyong tentang Eva." Mulai Primmy, sementara Ten sudah melemparkan berbagai sumpah serapah untuk Lisa di kepalanya, terkadang Lisa bisa bertindak diluar batas. "dia adik teman kalian 'kan? Katanya Eva gadis sederhana yang pendiam..."
"kenapa kau jadi membahas Eva, Prim?" tanya Ten hati-hati.
Primmy melemparkan tatapan penuh selidik pada Ten yang sengaja diabaikan laki-laki itu. "aku hanya merasa aneh. Lisa bilang dia gadis pendiam, Taeyong bilang juga dia bukan tipe orang yang akan membiarkan dirinya terlibat dalam perkelahian. Tapi kemarin dia bertengkar dan membuat kehebohan untuk membela seseorang."
Ten terdiam, bukan hanya karena Taeyong ikut membahas Eva didepan Primmy. Tapi fakta kalau Primmy mengetahui kalau Eva terlibat perkelahian karena membelanya membuat Ten merasa ditampar. Memang seharusnya dia tidak menyembunyikan apapun dari Primmy.
"Prim, deng-"
"kenapa kau tidak pernah cerita soal gadis ini Ten?" tuding Primmy menatap marah pada Ten. "kau membuatku terlihat seperti teman yang buruk dimata Lisa. Tidak 'kah kau tahu aku hampir menangis saat Lisa secara tersirat bilang kalau aku bukan teman yang baik, kalau aku melarangmu memiliki hubungan romantis dengan perempuan lain. Aku tidak pernah melarangmu, sekalipun tidak pernah. Kau yang tidak pernah mengatakan apapun!" cecar Primmy.
"aku tidak bisa Prim! Aku akan mengecewakanmu, aku sudah berjanji."
"janji apa yang kau maksud?" tanya Primmy cepat. "ah... janji yang kau bilang pada ayahku saat ia hampir mengusirku dari rumah karena ingin jadi model di America?"
Ten mengangguk pelan. Menjadi model adalah hidup Primmy. Dan ia tidak bisa membiarkan sahabatnya itu tidak punya pelindung dan dibuang oleh keluarganya. Itu akan menghancurkan karir Primmy yang bahkan sebelum dimulai.
"Lisa benar saat bilang kau bisa berubah jadi sangat bodoh saat diperlukan. Kemana perginya otak jeniusmu itu tuan muda Lee?" sindir Primmy.
"aku tidak bisa melanggar janji yang telah aku buat Prim."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Me | TEN WayV ✔
Fiksi UmumWarning! - an AU - OOC - Trash Content Start : 17/01/2021 End : 10/10/2021 Rin~