"Chittaphon! Kebetulan sekali."
Ten melihat ke sekelilingnya mencari tahu siapa yang baru saja memanggil namanya. Lisa yang tengah berada di belakangnya menarik lengan kemeja Ten dan menunjuk ke arah belakangnya, memberitahu laki-laki itu dari mana sumber suara tersebut.
"Mrs. Bada." Bisiknya.
Ten dengan cepat berbalik dan berjalan beberapa langkah menghampiri Bu Bada yang juga berjalan kearah mereka sambil tersenyum.
"siang mam." Sapa Ten.
"kau manis sekali." Puji bu Bada yang membuat Lisa menahan tawanya, karena gadis itu tahu betapa tidak sukanya Ten dipanggil seperti ini. "minggu depan kamu sibuk tidak?"
Ten menarik keluar handphonenya dan dengan cepat melihat jadwal kegiatannya selama minggu depan. Kalau sudah ditanya seperti itu, Ten dapat dengan mudah menebak kalau profesornya yang satu ini pasti perlu bantuannya dan pasti tidak hanya untuk satu atau dua jam.
"kosong mam, cuman ada kuliah pagi kelas Prof Kang hari Selasa dan malam kamis latihan di club tari." Katanya sambil menyimpan kembali handphonenya. Ten merasa tidak etis kalau dia memegang handphonenya saat sedang berbicara pada orang lain terlabih lagi ini adalah dosennya di kampus.
"perusahaan orang tua? Kebun?" tanya bu Bada lagi.
"aku gak ikut kerja di perusahaan ayah mam. Kalo perkebunan kebetulan lagi ada manager ayah yang datang minggu kemarin dan bakal ngontrol sampai bulan depan, jadi aku dikasih waktu santai."
"ohh Puji Tuhan." kata bu Bada. "kamu tahu acara seminar tanggal 21 'kan?"
Ten mengangguk kecil, seminar rutin yang diadakan oleh universitas tentu Ten tahu hal itu. Apalagi seminar yang dilaksasanakan setahun sekali ini selalu mengundang mahasiswa dari negara lain sebagai pesertanya.
"ibu perlu mahasiswa untuk menemani mereka." lanjut bu Bada. "biasanya anak bahasa dan seni yang ibu minta tapi mereka lagi persiapan untuk pementasan bulan depan jadi ketua jurusan mereka menolak menggunakan mahasiswanya. Karena itu ibu minta tolong sama kamu bisa ya? Ibu cek data kamu katanya kamu bisa lima bahasa 'kan? Itu akan lebih mudah daripada harus meminta tolong pada banyak mahasiswa yang bisa saja kelakuannya aneh-aneh. Sama Lisa juga. Kemampuan linguistik kalian bagus 'kan?"
Ten bertukar pandang dengan Lisa. Laki-laki itu mengangkat sebelah alisnya bingung saat ekspresi wajah Lisa terlihat tegang. Gadis itu jelas sama jagonya dalam bahasa asing seperti dirinya bahkan gadis itu mungkin lebih pintar daripada dirinya. Setelah Lisa menggosok pelan bagian bawah hidungnya Ten akhirnya ingat, orang tua gadis itu akan datang minggu ini dan kalau Lisa harus menerima tugas dari bu Bada tentu waktunya dengan orang tuanya akan berkurang.
"kalau saya bisa kok mam." Jawab Ten. "tapi kalau Lisa sepertinya akan susah, orang tuanya datang hari minggu."
"ohh jangan kalau begitu. Keluarga yang utama." Kata Bu Bada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Me | TEN WayV ✔
Genel KurguWarning! - an AU - OOC - Trash Content Start : 17/01/2021 End : 10/10/2021 Rin~