Bab 26

172 39 8
                                    



Ten pasti akan langsung protes dan menolak andai saja ia tidak menaruh hati pada Eva. Ini sudah keempat kalinya Taeyong menghubunginya untuk mengantar pulang gadis itu. Alasan yang digunakan Taeyong selalu sama, kencan dengan Lisa. Meskipun dirinya mencurigai kesengajaan kedua sejoli itu untuk selalu pergi berkencan dihari dimana Taeyong harusnya mengantar Eva dan menjadikannya alasan untuk mereka bisa meminta Ten menggantikan tugas Taeyong mengantar gadis itu, Ten tetap saja menyetujuinya. Ten hanya mengambil kesempatan yang disediakan kedua temannya, walaupun ia tidak begitu menyetujui cara ini.


"sorry ya kak, jadi ngantarin pulang terus." Eva meletakkan totebagnya diatas paha kemudian mengambil sabuk pengaman dan mengenakannya.


"santai aja." Ten mangambil tas itu dari atas paha Eva dan meletakkannya di kursi belakang, menyempatkan tersenyum pada gadis itu lalu menjalankan mobilnya.


Sambil menghela napas Eva bersandar pada jok dan memejamkan matanya. Ten meliriknya sekilas pada gadis itu tapi belum mengatakan apapun. Guncangan kecil pada mobil saat Ten membawa mobilnya melewati jalanan tidak rata membuat Eva membuka matanya.


"capek kuliah ya?" tanya Ten akhirnya.


Eva menggeleng pelan sambil tersenyum lemah. "lebih capek ngurusin rumah yang ditinggal bang Johnny berantakan." Kini gantian Ten yang menghela napas, ia ingat semalam mereka memang main di rumah dan dirinya harus pulang lebih dulu tetapi ia sudah meminta Jaehyun untuk membantu membersihkan sisa makanan mereka sebelum pulang yang sepertinya tidak dilakukan laki-laki itu.


"yaudah gak usah diurusin." Ten hanya berkata asal untuk bercanda tapi Eva menanggapinya dengan serius. Ia menatap Ten dengan pandangan pasrah.


"maunya juga gitu kak. Tapi kalo udah sampai rumah trus berantakan aku gak tahan."


Belum sempat Ten merespon perkataan Eva, handphonenya berbunyi di dalam tasnya yang ia letakkan di kursi belakang. "tolong dek!"


Ten tidak bermaksud bersikap kurang ajar. Eva hanya mengenakan kaus dan celana jeans, dan Ten berniat mengganti gigi tapi Eva sedang mengarahkan tubuhnya ke belakang. Tangan gadis itu terjulur untuk menggapai tas Ten, membuat baju gadis itu terangkat dan memperlihatkan pinggang Eva.


'terkutuklah kau Ten Lee!' Teen menggigit bibir bawahnya sambil mengalihkan pandangannya dari Eva, lebih tepatnya pinggang Eva.


"ini kak." Eva menjulurkan benda persegi panjang itu pada Ten.


"angkat aja dek. Lagi nyetir." Alasan yang Ten buat karena sesungguhnya badannya tengah panas dingin sekarang, dan ia harus menenangkan diri dan kepalanya.


Eva mengerutkan dahinya. "dari Mona Lisa kak, tapi udah mati. Ini Lisa ya?"


Ten tertawa, ia baru ingat menamai kontak Lisa seperti itu. Awalnya Ten hanya menamainya dengan Lisa, tapi saat tahu Lisa menamai kontaknya di handphone gadis itu dengan 'TENunan' Ten pun membalasnya. "pegang aja dulu dek, kalau Lisa nelpon lagi angkat aja."

Pieces of Me | TEN WayV ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang