Pagi-pagi sekali terdengar gelak tawa dari ruang perawatan 254. Shisui yang baru saja datang membesuk tak kuasa menahan tawa melihat pasien di dalam sedang mencoba berbagai macam ekspresi.
"Kau konyol juga, Sasuke!" seloroh Shisui tak berhenti tertawa, "oh ayolah tak perlu malu. Katakan padaku"
Sasuke mendengus. Ia memasang ekspresi yang sedang dipelajarinya, "apakah yang seperti ini kelihatan seperti.. bahagia?"
Shisui menghentikan tawanya. Ternyata Sasuke sedang berusaha tersenyum demi terlihat bahagia.
"Aku jadi teringat ucapan seseorang. Kau itu tak pandai tersenyum dengan tulus. Bahkan cenderung dipaksakan. Tapi saat kau tersenyum, orang lain merasa bahagia. Dan benar. Mungkin kau punya semacam sihir saat tersenyum" sanjung Shisui.
"Itu terasa.. sedikit menggelikan saat kau yang mengutarakannya" acuh Sasuke. Ia rasa Shisui baru saja membaca novel picisan dengan segudang gombalan.
"Benarkah? Padahal aku susah-susah merangkai kalimat puitis. Hahaha" canda Shisui, "tapi sungguh. Itulah yang Mikoto-san katakan padaku"
Kaa-san, ka? , kenang Sasuke.
"Bagaimana hari-harimu? Maafkan aku selama satu minggu ini tak bisa memantaumu" ujar Shisui. Ia menyesal tak bisa setiap hari menemui Sasuke karena sedang mengurus persiapan konferensi yang akan diselenggarakan oleh perusahaan.
"B-bai—" jawab Sasuke ragu.
"Sou ka? Tapi aku mendapat laporan kau sering bolos saat terapi pagi. Total sudah tiga hari, bukan?" potong Shisui, "jangan bohong, Sasuke. Kurasa kau juga tak suka orang lain berbohong padamu"
"Aku mengaku" Sasuke mendengus, "aku memiliki janji tiap pagi dengan Sakura"
"Jadi begitu" balas Shisui, "yokatta, kau sudah berteman baik dengannya"
"Tidak tidak, kami tak berteman baik"
"Kalau tak berteman baik, kau tak mungkin merelakan waktumu untuknya" jelas Shisui.
"A-aku—" Sasuke mencoba berkilah.
"Tak apa. Aku senang kau mempunyai teman. Setidaknya kau punya tempat untuk berbagi. Tak seperti sebelum-sebelumnya, seperti pada rekan kerjamu" cuap Shisui dengan nada merendah. Ia tau betul Sasuke menyembunyikan kondisinya dari semua teman kerjanya.
"Hai, gomennasai"
"Yah~ pokoknya kau tak boleh lupa melakukan terapimu! Kalaupun pagimu sibuk, mintalah pada perawat untuk mengatur jadwalmu. Aku tak mau mendapat laporan kau bolos lagi"
"Hn"
"Aku akan mendapat tugas untuk menghadiri konferensi mewakili perusahaan selama satu minggu ke depan, jadi jaga dirimu"
***
Selang dua hari setelah Shisui berpamitan, Sasuke mendapat jadwal baru terkait terapi radiologi. Dokter dan beberapa petugas sempat memarahinya karena tak melakukan pengobatan secara rutin. Ia benar-benar kehilangan wibawa karena terus diomeli sang dokter.
"Beruntung kondisimu sedang baik-baik saja. Jadi tak masalah beberapa kali menghilang. Tapi jangan kau ulangi lagi!" tegas dokter senior yang menangani Sasuke, "mulai hari ini dan seterusnya jadwalmu kurubah saat petang. Jangan sampai lupa!"
Sasuke mengangguk. Ia tak berani menjawab setiap kalimat yang dilontarkan dokter. Karena ia tau kalau posisinya memang salah.
Pria muda itu berlalu keluar setelah mendengar ceramahan sang dokter. Dengan langkah malas, Sasuke berjalan menyeret kakinya sambil sesekali bersandar di dinding. Ternyata terapi di saat petang merampas jadwal istirahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the Raining Sky ✔️
Fanfiction| COMPLETED 23/03/2021 || SASUSAKU pairs | Sasuke Uchiha, seorang ame-otoko bertemu dengan Sakura Haruno, sang hare-onna. Sasuke si pemurung dan Sakura si periang, keduanya sangat bertolak belakang. Tak ada yang menyangka keduanya mampu merubah cuac...