"Sumimasen" seru Sakura tiap kali mengunjungi ruangan Sasuke.
"Kau rajin sekali menjenguknya ya, Haruno-san"
Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya, "karena kita sudah saling mengenal, panggil aku Sakura. Seperti aku memanggil Shisui-san dengan nama depan juga"
"Begitukah? Baiklah, Sakura" ujar Shisui terkikik. Ia merasa aneh dengan cepatnya memanggil nama depan seorang wanita.
"Bagaimana dengan Sasuke-kun?"
"Dokter bilang kondisinya mengalami kemajuan. Tetap do'akan dia agar cepat sadar"
"Uhm!" Sakura mengangguk pasti.
Hari ini hari ketiga sejak Sasuke melewati masa kritisnya. Meski keadaannya berangsur membaik, tapi Sasuke belum juga siuman. Sakura dan Shisui tak pernah lelah menjaga secara bergantian, menanti orang yang mereka sayangi segara tersadar.
"Aku akan kembali lagi nanti. Pagi ini aku harus mengikuti jadwal terapi"
Shisui membalas Sakura dengan senyuman. Ia menyukai gadis penuh semangat itu. Ternyata dugaannya benar, Sakura yang diceritakan Sasuke adalah gadis periang. Ia yakin kelak Sasuke akan terbiasa untuk berteman dengan Sakura.
Walau mood Sakura tak sepenuhnya baik, tapi ia cukup senang mendengar kondisi Sasuke. Ia yakin, tak lama lagi Sasuke akan terbangun. Perasaan positifnya menular pada siapapun yang Sakura temui. Tanpa terkecuali sang alam raya. Kekuatan sang hare-onna sedang mendominasi, sehingga cuaca hari itu menjadi cerah.
Matahari sedang hangat-hangatnya menyinari bumi. Banyak pasien yang memutuskan untuk berjemur. Semua orang nampak bahagia menjalani hari, tak peduli peluh mereka sempat membasahi baju yang dikenakan.
"Kau yakin mau menambah porsi latihanmu? Ini mungkin akan membebani tubuhmu nanti" cuap terapist Sakura.
"Daijoubu! Aku sudah kelihatan lebih kuat dari sebelumnya kan?"
"Hai hai. Hmm, coba saja kalau Ino-san atau Shizune-sensei tau, kau pasti dimarahi"
"Tenang saja. Ino sedang sibuk mengikuti seminar untuk menunjang praktek dokter mudanya, sedangkan Shizune-sensei sudah menyerahkanku pada Ino"
"Kau memang keras kepala, ya! Baiklqh, aku akan menambahkan sedikit porsimu. Ingat, kalau tak kuat jangan memaksakan diri"
Sakura menggangguk bersemangat. Ia pun mulai menjalankan latihan tambahan untuk memperkuat fisiknya. Sesekali Sakura terpeleset. Untungnya sang terapist cepat menahan tubuh Sakura sebelum terjatuh.
"Yosh, kurasa cukup untuk hari ini. Kau hampir jatuh lima kali. Tak baik jika terus dilanjutkan"
"Baiklah. Terimakasih atas kerja kerasnya!"
Sakura menatap pantulan dirinya di depan cermin yang berada di ruang rehabilitasi. Postur tubuhnya mulai menegak saat berdiri. Ia juga tak lagi membutuhkan kursi roda. Sakura benar-benar puas akan dirinya.
Sasuke-kun telah berjuang selama tiga hari ini, maka aku juga harus mencapai hal yang sama!
Jam menunjukkan pukul dua belas siang. Keringat Sakura mengucur begitu deras setelah menghabiskan banyak waktu untuk latihan. Ia sampai lupa dengan janjinya pada Shisui kalau hanya pergi sebentar.
Tanpa babibu lagi, Sakura langsung menuju kamar Sasuke. Ia ingin meminta maaf pada Shisui karena lama menunggu. Namun begitu sampai di ruangan 254, Sakura tertegun. Ia tak mampu menahan rasa haru. Sosok yang ia nantikan selama ini akhirnya terduduk sempurna di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the Raining Sky ✔️
Fanfiction| COMPLETED 23/03/2021 || SASUSAKU pairs | Sasuke Uchiha, seorang ame-otoko bertemu dengan Sakura Haruno, sang hare-onna. Sasuke si pemurung dan Sakura si periang, keduanya sangat bertolak belakang. Tak ada yang menyangka keduanya mampu merubah cuac...