Cuaca Kelimabelas : Mendung Datang Kembali

375 45 0
                                    

Pukul tujuh malam, ruangan 218 masih berisik karena omelan seorang gadis. Ino, ia selalu banyak bicara ketika sahabatnya jatuh sakit. Baginya, itu seperti bentuk kehawatiran karena terlalu sayang.

"Dasar! Lihat dirimu sampai demam seperti ini" keluh Ino seusainya mengukur suhu tubuh Sakura, "padahal kau sudah dewasa, kan?!"

"Gomenne" respon Sakura meringis. Padahal ia hanya ingin mengulang masa lalu, dimana dapat bermain hujan-hujanan sepuasnya.

Ino pun berbalik. Ia memincingkan mata pada laki-laki di sampingnya, "kau juga, Uchiha! Kenapa harus kau turuti permintaannya yang kekanak-kanakan itu?!"

"Aku hanya ingin membuatnya bahagia. Apa itu salah?" jawab Sasuke lugu. Ia menyampaikan yang sejujurnya.

Siang hari selepas Sakura melakukan terapi, hujan turun. Sakura terus memohon dan mengajak Sasuke bermain hujan-hujanan sebentar. Namun rupanya Sakura kelewat senang. Ia menantikan pelangi. Sasuke jadi enggan menghentikan keseruan mereka hingga perawat sendiri yang menegur.

"Tidak seperti itu, tahu!" Ino makin geram, "tidak semua permintaan harus dituruti agar bahagia. Kau tau, misalnya anak kecil yang meminta ibunya permen padahal sedang batuk. Tentu ibunya tak mengabulkan permintaan itu"

"Tadi kau bilang Sakura sudah dewasa, berarti dia bukan anak kecil lagi. Jadi kurasa tak apa menurutinya" elak Sasuke mengalihkan pandangan sambil meringis.

"Hrrgh kau ini! Ingat ya, kalau sampai Sakura kenapa-napa kau yang tanggung jawab"

"Hn" gumam Sasuke bosan mendengar omelan Ino.

"Ne ne, sudahlah Ino. Kasihan Sasuke kau marahi terus" lerai Sakura, "lagipula aku yang memaksanya"

Ino menepuk dahinya, "dasar kalian! Kompak sekali dalam hal begini"

Keduanya tertawa. Mereka pun melanjutkan pembicaraan lain sembari menikmati makan malam. Tingkah kekanakan Sakura berlanjut sampai-sampai ingin disuapi Sasuke. Ia mencoba jujur dengan dirinya. Ia benar-benar ingin diperhatikan Sasuke saat dalam kondisi lemah.

"Kalau sudah makan, tidurlah untuk istirahat" pesan Sasuke sebelum keluar dari kamar.

"Tidak mau, nanti aku bisa gendut" tampik Sakura, "bukankah kalau makan lalu tidur malah jadi gendut"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak mau, nanti aku bisa gendut" tampik Sakura, "bukankah kalau makan lalu tidur malah jadi gendut"

"Aku tidak keberatan, jadi tak apa"

"Eh, memang siapa yang tanya pendapatmu?"

Sekejap Sasuke jadi salah tingkah, "y-yah, tidak. Maksudnya bukan apa-apa. Tidak.. ah, intinya tak usah mempedulikan itu"

Sakura tertawa, "hai hai. Tapi tunggu waktu setengah jam lagi saja aku tak suka buru-buru tidur"

"Kau dokter, pasti lebih tau yang terbaik"

Dasar. Padahal dulu kau yang mengingatkanku. Apa kau sudah lupa? Mungkinkah waktu yang kita habiskan tak berkesan bagimu?

Sakura mengusap genangan air di ekor matanya sambil terus memandangi Sasuke melangkah keluar.

Under the Raining Sky ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang