PLIS GUE GA TAU LAGI!

106 8 2
                                    

REVISI

"Woi anjir lo ada hubungan apa sama dede emesh hah?" Tanya Afran pada Laskar.

"Eh iya. Kemaren lo abis jalan sama dia? Jadi? Kemana?" Tanya Juna dengan beribu pertanyaan.

"Ck kepo lo semua, intinya gue sama Lora abis ngedate." Ucap Laskar.

"Punya hubungan apa lo sama dia?" Tanya Sarka penasaran.

"Hub.." ucapan Laskar terhenti saat bunyi bel masuk di indra pendengarannya.

"Udah masuk, yu ke kelas. Kita harus mencontohkan hal yang baik buat ade  kelas kita." Ucap Laskar.

"Dih tumben lo." Ucap Juna aneh.

"Iya gue sebagai ketua osis yang paling baik, gue harus mencontohkan yang baik juga." Ucap Laskar bangga.

"Sekarepmu mbah." Gumam Rico.

"Sekalian latihan juga  si jadi yang terbaik." Ucap Laskar.

"Buat?" Tanya Sarka

"Calon istri gue." Ucap Laskar sambil tertawa dan meninggalkan teman temannya yang membuat Sarka semakin geram padanya.

"Santai bos. Selagi jalur kuning belum melengkung lo harus bisa nikung." Ucap Afran yang menepuk nepuk pundak Sarka.

"Jalur?" Gumam Riko.

"Jalur apaan Ko?" Tanya Juna yang memdapatlan gelengan dari Riko. Mereka pun seketika mengingat sesuatau.

"JANUR BEGO!!" Ucap mereka bertiga yang langsung meninggal kan Afran sendirian.

"Janur apaan lagi. Orang jalur, bego banget mereka udah salah ngegas lagi." Gumam Afran tak terima.

***

Siang ini seisi sekolah sangat sepi, lebih tepatnya di bubarkan lebih cepat. Ntah guru guru itu sedang apa hingga murid murid di pulangkan lebih awal.

Blora sedang menunggu angkutan umum di terminal, namun tak datang datang ntah sudah berapa menit ia di sana. Seketika arah mata Blora tertuju pada laki laki berjaket kulit hitam yang berhenti tak jauh dari tempat ia berdiri, saat membuka helm fullfacenya Blora terkejut bukan main.

Blora mengenal siapa laki laki tersebut, laki laki tersebut adalah laki laki yang pernah tauran bersama Sarka.

Dengan panik Blora segera berjalan menjauhi laki laki tersebut, namun sialnya orang itu malah mengikutinya dengan lagkah cepat Blora pun segera menghubungi orang terdekatnya.

'Duh mana si ko ga ketemu.' Batinnya yang sulit mencari kontak Bima.

Ketemu. Bukan kontak Bima melainkan Laskar, iya pun segera menghubunginya namun dengan cepat laki laki itu menangkap tubuh Blora.

"M-mau apa kamu?" Tanya Blora memberanikan diri.

"Ikut gue!"

Di bentak seperti itu membuat Blora semakin ciut nyalinya "N-ngga..mau." tegas Blora

"Gue Barma. Wakil ketua Blues." Ucapnya  bangga.

"Hah? Maksudnya?" Tanya Blora tak mengerti.

***

"Bangsat lo." Teriak Afran yang kalah main poker.

"Kalah harus minum." Ucap Laskar.

Two Worlds [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang