KEMBALI PULIH

218 40 0
                                    

Setelah seminggu lamanya akhirnya, Riko terbangun dari tidurnya, rasa haru dan senang sangat menyelimuti hati mereka,

"Rin lo kalo terus terusan cuek sama gue nanti lo jatuh cinta lagi," Ucap Juna percaya diri.

"Lo bisa diem ga si. Mau gue robek mulut lo!" Kesal Catrin yang sedari tadi menyimpan amarahnya terhadap Juna

"Aww galak banget sama yang lebih tua. Gue kan kaka kelas lo," Ujar Juna sambil senyum senyum tak jelas,

"Oh iya gue lupa. Lo emang tua, tua bangka hahahahhaha." Ucap Catrin dengan tawa jahatnya.

Jleb.

Juna terdiam membeku karna perkataan dari Catrin.

"Mampuzzzz. Berantem mulu lo nanti jodoh, kaya gue sama Pelangi dong adem adem aja, yakan cantik?" Ucap Afran yang mengedipkan mata sebelah nya.

"Diem lo ka. Gue colok mata lo mau?" Ucap Pelangi dingin.

"Galak banget si sayang." Setelah mengatakan itu Afran langsung mendapat tamparan keras di mulutnya,

"Sakit lo apaan si. Cewe cewe tenaga lo kuat juga ya. Bisa kali kalo 5 rounde mah." Ucap Afran mesum,

"Gila lu Fan." Timpal Riko.

Pelangi menonjok perut Afran dengan kencang. Bugh.

"Mampuzzzzz." Ucap Juna senang, teman temannya pun ikut tertawa.

"Sshhh ahh." desah Afran karna merasakan perutnya sakit, sungguh tenaga gadis itu sangat kuat.

"Dede emesh gimana sama babang Sarka?" Tanya Juna.

"Ko gue."

"Ko aku."

Ucapan mereka berbarengan.

"Nah kan barengan lo berdua. Cocok or jodoh?" Tanya Juna yang di ikuti gelak tawa mereka.

"Bacot." Tegas Sarka.

"Eh bey duey baswey. Mata lo ko ijo ijo gitu si Nggi" ucap Juna.

"Alay banget si lo." Ledek Afran

"Serah." ucap Juna.

"Gimana Nggi ko mata lo bisa ijo gitu." ucap Juna lagi.

"Ehh eumm iya ka keturunan gue hijau semua matanya." Jelas Pelangi.

"Gapapa lo tetep cantik ko," Goda Afran.

Pelangi yang melihat itu pun memutar bola matanya malas. Blora tertawa melihat temannya yang di isengin Afran.

"Yaudah ka aku pulang dulu yaa sama yang lain nanti ke sini lagi." Final Blora.

"Gue masih mau di sini, lo duluan aja."

"Lu istirahat aja Bil. Gue udah gapapa." Ucap Rico.

"Gapapa ka gue di sini aja." Kekeh Bila yang di angguki oleh Rico.

"Ayo." Ajak Sarka.

Seetelah di parkiran rumah sakit mereka berhenti sebentar untuk makan di kantin rumah sakit.

"Gue duluan ya ka kalo gitu." Pamit Pelangi.

"Kenapa Nggi?" Tanya Blora.

"Gapapa ko Ra aku ada urusan mendadak."

"Gue ikut Nggi." Timpal Catrin.

"Lo gue anter ya." Tawar Juna kepada Catrin

"Boleh deh."

"Lo juga gue anter ya Nggi." Ucap Afran.

"Ga usah gue buru buru. Ra aku duluan ya," pamit Pelangi dingin.

Ada apa dengan Pelangi, tak biasanya Pelangi seperti itu.

"Jutek banget. Yaudah kalo lo ga mau ga maksa,"

"Baperan lo Fan," Ledek laskar yang sedari tadi diam saja,

"O"

"Yaudah gue duluan ya sama Catrin," Pamit Juna yang memegang tangan Catrin.

"Lepas." Bentak Catrin pada Juna.

Mereka tertawa melihat Juna yang wajahnya menahan malu, kamu pikir aku semudah itu di pegang pegang, tidak tsayy!

"Eum berati aku cewe sendiri dong." Ucap Blora canggung.

"Ga usah canggung gitu Ra nanti lo pulang di anter sama bos Sarka." Ucap Afran yang di angguki Laskar.

"Ga." Tolak Sarka cepat.

"Yaudah sama gue aja yu Ra." Ajak Laskar

"Ga usah. Lo sama gue aja." Ucap Sarka cepat.

"Muna banget." Gumam Afran.

"Gue cuman mau nebus kesalahan gue doang, karna gue dia pernah hampir mati di tangan Ujang," Ujar Sarka,

"Heh enak aja aku mati di tangan mereka,"

Laskar hanya mengangguk kecil, dan menatap Blora,

Bersambung..
Follow instagram @alyl2403_

Two Worlds [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang