MANILA 1

955 94 32
                                    

Pagi pagi seorang gadis cantik sudah datang ke sekolah dengan semangat, menunjukan senyuman hangat kepada dunia bahwa ia sangat bahagia.

"Abang Lora masuk dulu ya," Pamit Blora pada Bima yang merupakan kakak laki lakinya.

"Semangat cantik abang!" Balasnya.

Blora membalas dengan senyuman hangatnya,

Sesampainya di kelas Blora sudah bertemu dengan sahabat sahabatnya,

"Pagi Ra!" Sapa Bila,

"Pagi juga Bil, Catrin mana?" Tanya Blora,

"Lagi ngerjain pr tuh di pojok," Tunjuk Bila.

Blora mengangguk angguk saja dan duduk di tempatnya, tak lama bel berbunyi menandakan waktu belajar akan segera di mulai.

Di dalam pelajaran mereka hanya fokus dengan materi yang seorang guru berikan, hingga pada saat Blora yang harus pergi kekamar mandi untuk panggilan alam.

"Rin anter aku yu ke toilet," Ajak Blora.

"Mager Ra, sama Bila aja tuh," Tolak Catrin.

"Bil-"

"Gue lagi fokus Ra, sendiri aja gih." Sela Bila dengan cepat,

Blora mendengus kesal, akhirnya Blora pergi ke toilet sendiri.

Setelah selesai dengan urusannya di toilet Blora segera keluar, namun saat ia keluar tak sengaja ada seorang perempuan yang menambraknya.

"Aww," Ringis Blora spontan.

"So..sorry aku ga sengaja,"

Blora memperhatikan wajah gadis yang menabraknya, selama Blora bersekolah disini Blora tak pernah melihat wajah gadis di depannya,

Apakah ia anak baru, "Oh iya gapapa kok."

"Ada yang sakit ga?" Tanyanya,

Blora hanya menggeleng,

"Kalo gitu aku duluan ya, sekali lagi maaf." Pamitnya.

"Eh iya hati hati," Balas Blora.

***

"Ra sumpah ga mau nyobain apa?" Tanya Bila memaksa.

"Ga mau Bil udah di bilang berapa kali sih!" Kesal Blora yang selalu saja di tawari telur asin oleh Bila.

"Bil makasa banget lo," Timpal Catrin.

"Yaudah si kalo ga mau tinggal bilang," Balas Bila sambil melanjutkan acara makan telur asin.

"Kenapa lo ga suka telur asin Ra?" Tanya Bila,

"Ga enak, seret gitu di tenggorokan." Jawab Blora.

"Minum lah," Balas Bila dengan samtai hingga membuat Blora kesal.

"Bil kamu tuh bisa ga si jangan bikin orang emosi!" Kesal Blora,

"Anak kecil marah anak kecil marah," Ucap Catrin yang ikut manas manasi,

"Sumpah ak-"

"Hai!" Sapa seseorang.

Blora yang hampir saja meledakan emosinya menjadi tertahan saat ada salah satu siswa menghampiri meja mereka,

"Boleh minta nomor hpnya ga?" Tanyanya to the point,

"Gila lo dateng dateng minta nomor hp," Ketus Bila.

"Dih kenapa emang, gue kan minta nomor hp dia bukan nomor hp lo." Balasnya.

"Tapi kan dia temen gue," Ucap Bila.

"Ga ada urusan sama lo!"

"Bacot banget jadi orang." Umpat Bila kesal.

"Jadi gimana boleh ga?" Tanyanya,

"Lain kali aja ya ka, sekarang Lora lagi emosi, takut nanti malah Lora kasih nomor hp tukang kripik pisang." Kata Blora sebal.

Afran Dwi, salah satu siswa yang tercap paling play boy di sekolah,  ucapannya mampu membuat seorang perempuan jatuh pelukannya,

Rayuan rayuan maut selalu ada saja di kepalanya saat ingin mendekatkan diri ke lawan jenisnya,

Afran juga sangat terkenal karna ia adalah salah satu anggota geng motor BlackL Lion,

Kalo kalian mau tau Geng motor Black Lion itu apa, mereka adalah sekumpulan anak anak yang kerjaannya suka keluyuran malem malem,

Mencari masalah, keluar masuk BK, anggota mereka juga sangat banyak tidak hanya di sekolah ini saja.

Tetapi masih banyak lagi anggota anggota lain di luar sana yang menjadi anggota Black Lion.

"Loh gue di tinggal gitu aja dong?" Afran terdiam diri di tempat saat melihat Blora yang benar benar menolaknya.

"Ran Ran, kayanya skill lo harus di asah lagi." Kata salaha satu temannya yang baru saja datang.

"Iya ni Jun, gue harus bertapa dulu," Balas Afran.

"Bertapa mbah lo." Timpal Juna.

Juna adalah salah satu sahabat Afran yang termasuk kedalam tim inti dari anggota Black Lion.

"KO AFRAN DI TOLAK!" Teriak Juna pada tan temannya.

Mereka berdua berjalan menuju meja yang berisi anggota Black Lion,

"Gue bilang apa, ga akan bisa lo deketin dia," Ujar Riko,

"So tau lo Ko!" Kesal Afran,

"Malu ga Ran, Playboy Manila di tolak gitu aja?" Tanya Laskar.

"Tingkat playboy aja di tolak," Timpal Riko,

"Bukan masalah di guenya, tapi di cewenya dia ga suka laki laki." Ucap Afran tak terima dirinya di ledek.

"Bukan si sebenarnya, tapi selera dia aja bukan cowo abal abal kaya lo," Ucap Laskar.

"Awas aja lo Kar!" Kesal Afran.

"Ehh bang Sarka baru aja dateng, abis kemana ni?" Tanya Juna pada salah satu anggota yang baru datang.

Lebih tepatnya adalah seorang pemimpin yang memimpin Black Lion, Sarka Aditya yang biasa di panggil raja tarung,

Sarka di segani banyak orang di SMA Manila, tak pernah ada yang berani berurusan dengannya.

Pernah sesekali ada yang berani melawan Sarka besoknya patah tulang,

Bersambung..

Tinggalkan vote and coment yaa.

Two Worlds [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang